Jaksa Kasus Jessica-Mirna Punya Harta Rp 7,6 M, Mobilnya Pajero-Mercy

Kemunculan film dokumenter berjudul Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso di platform Netflix membuat nama Sandhy Handika alias Shandy Handika kembali disorot publik.

Dia merupakan jaksa penuntut umum (JPU) di kasus kopi siandia yang menewaskan Wayan Mirna Salihin dan membuat Jessica Wongso dikurung selama 20 tahun di penjara.

Kini, Shandy Handika kembali muncul di sejumlah pemberitaan dan program podcast usai dituding salah menjatuhkan hukuman penjara untuk Jessica. Namun, di berbagai kesempatan, dia selalu mengatakan, keputusannya sudah benar.

Terlepas soal itu, Shandy Handika punya karier gemilang di usia muda. Bahkan, dia saat ini telah menjabat sebagai Kepala Seksi Tindak Pidana Orang dan Harta Benda di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

Kesuksesan tersebut membuat Shandy mengumpulkan banyak pundi-pundi harta. Menurut laporan eLHKPN milik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dikutip Kamis (12/10), asetnya bernilai Rp 7,62 miliar tanpa tanggungan hutang. Harta itu terakhir diperbarui pada Februari kemarin.

Laporan yang sama mengungkap, aset Shandy kebanyakan berbentuk tanah dan bangunan yang bernilai Rp 6,6 miliar dengan tiga lokasi berbeda. Namun, seluruhnya berstatus hibah tanpa akta. Lantas, bagaimana dengan isi garasinya?

Isi Garasi Jaksa Shandy Handika

Jaksa Shandy Handika dilaporkan punya dua unit kendaraan di garasi rumahnya. Kendaraan tersebut jika ditotal nilainya mencapai Rp 975 juta.
Dia punya Mitsubishi Pajero Sport keluaran 2014 dengan harga Rp 525 juta dan Mercedes-Benz lansiran 2016 yang bernilai Rp 450 juta. Keduanya juga berstatus hibah tanpa akta.

Khusus untuk mobil Mercy, laporan tersebut tak menulis secara detail apa tipenya. Namun, di sana tertera keterangan 'sedan'.

Mobil Mercy itu memang baru di garasi rumah Shandy Handika. Sebab, pada laporan harta kekayaan sebelumnya, atau tepatnya tahun lalu, kendaraan mewah tersebut belum ada. Ketika itu, dia diketahui hanya punya Mitsubishi Pajero Sport.