Intip Garasi Menag Yaqut yang Singgung Politisasi Agama di Pilgub DKI dan Pilpres

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas sedang disorot oleh partai tempatnya bernaung, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Soalnya, Menag Yaqut menyinggung politisasi agama di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta (2017) dan Pemilihan Presiden (2014-2019) dalam sebuah pidato. Bicara otomotif, ini isi garasi Menag Yaqut.

Dikutip dari situs LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara), Menag Yaqut tercatat punya total kekayaan Rp 12.532.845.250 dan utang Rp 1.000.000.000. Harta dan utang itu dilaporkan pada 31 Maret 2023/Periodik - 2022 dengan jabatan sebagai Menteri Agama.

Dari total harta kekayaan itu, sebanyak Rp 9.320.500.000 berbentuk tanah dan bangunan, kemudian harta bergerak lainnya Rp 220.754.500, dan kas dan setara kas sekitar Rp 1.851.590.750.

Kemudian untuk harta berupa alat dan transportasi mesin, nilainya adalah Rp 2.140.000.000. Di garasi rumahnya, Menag Yaqut memiliki dua mobil hasil membeli sendiri, yakni Mazda CX-5 tahun 2015 dengan taksiran harga Rp 290.000.000 dan Range Rover RR5 OL SP tahun 2013 dengan taksiran harga Rp 1.850.000.000.

Diberitakan sebelumnya, Menag Yaqut memberikan sambutannya saat menghadiri acara doa bersama Wahana Nagara Rahaja di Hotel Alila, Solo. Acara itu diikuti umat Buddha. Dalam sambutannya, Menag mengingatkan agar tidak memilih pemimpin yang menggunakan agama sebagai kepentingan politik. Meskipun, dirinya meyakini bahwa politik tidak bisa lepas dari agama.

"Kita masih ingat, kita punya sejarah yang tidak baik atas politik penggunaan agama dalam politik, kita punya sejarah tidak baik beberapa waktu yang lalu, ketika pemilihan Gubernur DKI Jakarta kemudian dua Pilpres terakhir, agama masih terlihat digunakan sebagai alat untuk mencapai kepentingan kekuasaan," kata Yaqut.

Pernyataan Menag Yaqut itu tentu disoroti oleh PKB. Soalnya PKB telah memajukan Ketua Umumnya, Muhaimin Iskandar, sebagai bakal calon wakil presiden Anies Baswedan. Anies Baswedan yang merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta pernah jadi sorotan pada Pilgub DKI Jakarta 2017 lantaran diduga melakukan politisasi agama.