Reaksi Pabrikan Otomotif soal Luhut yang Mau Persulit Beli Mobil Bensin

Reaksi Pabrikan Otomotif soal Luhut yang Mau Persulit Beli Mobil Bensin

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Sabtu, 17 Jun 2023 15:35 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan
Luhut Binsar Pandjaitan mau batasi mobil bensin. (Rolando/detikcom)
Jakarta -

Sejumlah pabrikan otomotif telah merespons pernyataan Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan yang mau mempersulit pembelian mobil bensin. Sebagian setuju dengan rencana Luhut, namun tak sedikit yang merisaknya.

Sebelumnya, Menko Luhut mengatakan, polusi udara di Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta sudah makin parah. Itulah mengapa, penggunaan mobil bensin harus lebih dibatasi lagi.

"Kita secara bertahap akan mulai mempersulit, tanda kutip, (pembelian) mobil bensin. Sehingga demikian Jakarta ini air quality-nya makin baik. Sehingga keluarga kita akan mendapat air quality seperti negara tetangga kita," ujar Luhut di Kantor Kemenko Marves, Jakarta Pusat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengendara motor dan mobil mengalami kemacetan di Jalan KH Abdulah Syafei, Jakarta Selatan, Selasa (19/7/2022). Hingga pukul 10.00 WIB Kemacetan panjang hingga kurang lebih 6 km masih terjadi mulai pom bensin pasar gembrong hingga Mall Ambasador Kuningan Jakarta. Kendaraan berjalan merayap sesekali berhenti. Hal ini terjadi karena tingginya volume kendaraan.Luhut mau batasi peredaran mobil bensin di Indonesia. Foto: Agung Pambudhy

Pernyataan Luhut mengenai pembatasan mobil bensin tersebut langsung mendapat respons dari sejumlah pabrikan roda empat, baik yang berasal dari Jepang maupun Eropa. Lantas, apa kata mereka?

Reaksi Pabrikan Mobil soal Pernyataan Luhut

Pabrikan roda empat asal Jepang, Suzuki mengaku telah mendengar pernyataan Luhut soal pembatasan mobil bensin. Mereka mengaku, selagi tujuannya baik dan berfokus pada kualitas udara, maka Suzuki akan mendukungnya.

ADVERTISEMENT

"Kami dari Suzuki mengikuti arahan pemerintah. Kami kan sudah mengikuti program pemerintah, yaitu program LCEV (low carbon emission vehicle) yang di dalamnya ada kendaraan hibrida dengan meluncurkan Ertiga dan XL7 hybrid," respons Marketing Director 4W Suzuki Indonesia, Donny Ismi Saputra.

Sementara Mercedes-Benz sebagai produsen mobil premium juga menanggapi pernyataan Luhut. Senada dengan Suzuki, mereka mendukung upaya pemerintah yang mau agar kualitas udara di Indonesia makin bersih.

"Kalau pemerintah punya keputusan, bagaimana kita sebagai pelaku industri bisa support, kita lebih fokusnya ke sana," kata Hari Arifianto selaku Deputy Director Sales Operation & Product Management PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia.

Mercedes-Benz C 300 AMG LineMercedes-Benz C 300 AMG Line Foto: Muhammad Hafizh Gemilang / detikOto

Berbeda dengan Suzuki dan Mercy, Toyota tak secara terbuka mengatakan setuju atau menolak rencana Luhut tersebut. Namun, yang jelas, Toyota sudah melakukan elektrifikasi terhadap beberapa model yang dijualnya, sehingga itu akan memiliki dampak kepada pengurangan polusi.

"Kalau masalah membatasinya, kami agak susah untuk bilang iya atau tidak. Tetapi kira-kira begini, itu relatif terhadap elektrifikasi. Di Toyota juga, pada dasarnya kita ingin mengembangkan elektrifikasi," kata Head of Interactive Communication Department Toyota-Astra Motor (TAM) Dimas Azka.




(sfn/lth)

Hide Ads