Baru-baru ini, Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan kembali menyampaikan pernyataan mengejutkan. Luhut mengaku akan mempersulit pembelian mobil berbahan bakar bensin di Indonesia.
Pada acara peluncuran Battery Assets Management Services (BAMS) di kantor Kemenko Marves, Jakarta Pusat, Luhut mengaku telah meminta pabrikan China memproduksi lebih banyak mobil listrik di Indonesia. Kemudian di saat bersamaan, pihaknya berupaya membatasi pembelian mobil bensin.
"Jadi kemarin waktu kita ke Tiongkok, kita sudah dorong supaya production mereka lebih banyak lagi. Dan kita juga secara bertahap akan mulai mempersulit, dalam tanda kutip, (pembelian) mobil bensin," ujar Luhut Binsar Pandjaitan, dikutip Jumat (16/6).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Di kesempatan tersebut, Luhut juga mengungkap alasan mengapa pihaknya berniat mempersulit pembelian mobil bensin. Menurut dia, kendaraan tersebut menghasilkan banyak emisi. Sementara kota-kota besar seperti Jakarta sedang bermasalah dengan kualitas udara yang buruk.
Dia berharap, dengan beralihnya masyarakat dari mobil bensin ke mobil listrik, polusi udara di kota-kota besar Indonesia bisa makin berkurang.
"Dengan demikian Jakarta ini air quality-nya makin baik. Sehingga, keluarga kita akan mendapat air quality seperti di negara tetangga kita," ungkapnya.
Tanggapan Pabrikan Mobil soal Pernyataan Luhut
Pernyataan Luhut soal rencana mempersulit pembelian mobil bensin mendapat tanggapan dari produsen roda empat di Indonesia, salah satunya Suzuki. Pabrikan tersebut mengklaim, selagi tujuannya baik dan berfokus pada kualitas udara, maka Suzuki akan mendukungnya.
"Kami dari Suzuki mengikuti arahan pemerintah. Kami kan sudah mengikuti program pemerintah, yaitu program LCEV (low carbon emission vehicle) yang di dalamnya ada kendaraan hibrida dengan meluncurkan Ertiga dan XL7 hybrid," respons Marketing Director 4W Suzuki Indonesia, Donny Ismi Saputra.
![]() |
Sementara Mercedes-Benz sebagai produsen mobil premium juga menanggapi pernyataan Luhut tersebut. Senada dengan Suzuki, mereka mendukung upaya pemerintah yang mau agar kualitas udara di Indonesia makin bersih.
"Kalau pemerintah punya keputusan, bagaimana kita sebagai pelaku industri bisa support, kita lebih fokusnya ke sana," kata Hari Arifianto selaku Deputy Director Sales Operation & Product Management PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia.
"Kalau memang keputusannya untuk mendorong kendaraan elektrik lebih jauh, ini kendaraan yang sudah disiapkan, kendaraan entry-level, harganya kompetitif, brand-nya juga reputable, dan performanya enggak main-main," kata dia menambahkan.
(sfn/rgr)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar