Kevin Nizam Nabila menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pertama yang berkarier di Pabrik Tesla di Jerman. Apa tugasnya?
Kevin telah berkarier di Gigafactory Tesla di Berlin, Jerman, sejak tahun lalu. Sejak saat itu, Kevin mencicipi berbagai posisi.
"Waktu itu masuk saya melalui jalur Production Associate, tapi di dalam sana saya langsung diminta tolong untuk membuka grup baru bersama beberapa teman yang ada kualifikasi khusus, udah dapat sertifikat bachelor gitu ya, untuk menjalankan di divisi produksi juga, tapi sebagai Junior Production Engineer," kata Kevin saat berbincang dengan detikcom di Berlin, Jerman, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah berjalan beberapa bulan, peraturan perusahaan mengubah namanya dari Junior Production Engineer menjadi Associate Engineer. Namun, Kevin ingin mencoba hal lain di luar produksi.
"Saya sudah lelah di production, saya mencoba hal lain, sekarang saya di bidang quality di Supplier Quality Assurance," ujarnya.
Tugas Kevin adalah mengawasi kualitas komponen dari pemasok/supplier. Jika ada komponen yang bermasalah selama produksi kendaraan, Kevin yang akan turun tangan.
"Jadi kalau ada supplier yang mengirim barang yang kurang cocok atau yang cacat produksi, itu kita komplain dan melalukan take action di situ lah," katanya.
Kevin di Tesla telah dilatih untuk menangani bagaimana cara membangun dan mengatur tim. Di sana, dia memiliki pengalaman untuk mengatur tim di lini produksi.
"Ya saya dulu di-training untuk menangani gimana caranya nge-build, terus mengatur tim dengan teman-teman di production line sendiri. Belajar dari station satu sampai station 200. Itu kita kuasai semua. Juga men-training orang-orang baru juga, yang baru datang. Men-training gimana caranya mereka bekerja di station itu, mengikuti work instruction yang sudah kita buat," jelasnya
Bekerja di Gigafactory Tesla menjadi sebuah kebanggaan bagi Kevin. Dia berharap, ada pula orang Indonesia yang bekerja di pabrik Tesla di Jerman.
"Senangnya kita juga bisa menginspirasi banyak orang untuk datang juga gitu. 'Eh ada ini orang Indonesia, ayo dong kita banyakin lagi kuota orang Indonesia untuk kerja di Tesla'. Di sana kita juga kerja sama orang Amerika Serikat, tenaga ahli dari orang India juga banyak, karena itu perusahaan global ya. Ada juga dari China juga," sebutnya.
Bersama Kevin, ada juga empat orang WNI lainnya yang bekerja di Gigafactory Tesla di Berlin. Mereka ada yang bekerja di bidang rekrutmen, bidang pembelian, bidang audit produk sampai bidang pengawasan kualitas.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah