Wali Kota Bogor Sentil Kepala Daerah yang Tak Melek Mobil Listrik

PEVS 2023

Wali Kota Bogor Sentil Kepala Daerah yang Tak Melek Mobil Listrik

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Sabtu, 20 Mei 2023 16:30 WIB
Wali Kota Bogor, Bima Arya di PEVS 2023.
Wali Kota Bogor, Bima Arya. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com
Jakarta -

Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya menyentil kepala daerah yang belum melek kendaraan listrik dan energi ramah lingkungan. Padahal, sebagai pemimpin, kepala daerah seharusnya memahami betul kedua topik tersebut.

Pada pameran kendaraan listrik bertajuk Periklindo Electric Vehicle Show atau PEVS 2023 di Kemayoran, Jakarta Pusat, Bima Arya bicara sebagai Wali Kota sekaligus Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI).

Dia pertama-tama mengapresiasi langkah Presiden Jokowi yang menaruh perhatian lebih terhadap mobil listrik dan energi ramah lingkungan. Menurutnya, Jokowi punya visi jauh yang melampaui zaman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Presiden kita adalah orang yang menurut saya vision-nya jauh ke depan dibandingkan sebagian pemimpin saat ini. Beliau bisa melihat sesuatu yang tak terlihat dan ini semua ada datanya," ujar Bima Arya saat menyampaikan materinya di PEVS 2023.

Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Shell Recharge hadir di Mal Pacific Place Jakarta. Hadirnya SPKLU ini merespons bertambahnya pengguna mobil listrik.Mobil listrik dicas di SPKLU. Foto: Andhika Prasetia

Menurut Bima, meski Presiden Jokowi menaruh perhatian tinggi terhadap kendaraan listrik, namun para kepala daerah belum banyak yang mengikuti jejaknya. Dia melihat, saat ini kepala daerah di level kota hingga provinsi masih memikirkan urusan jangka pendek.

ADVERTISEMENT

"Kalau kita bicara tentang green economy ini momentum Indonesia. Masalahnya banyak pemimpin daerah yang menghancurkan kotanya sendiri, mereka mikirnya jangka pendek aja," ungkapnya.

Belum Melek Kendaraan Listrik dan Green Energy

Bima turut menyayangkan soal banyak kepala daerah yang belum sepenuhnya melek kendaraan listrik dan green energy. Padahal, sebagai pemimpin, mereka seharusnya memasukkan topik tersebut dalam obrolan atau bahasan mainstream.

"Boro-boro mikirin green economy, ekosistem mobil listrik dan lainnya, enggak. Ini bahaya menurut saya. Nah, perspektif tentang green economy harus menjadi mainstream, apakah sudah? Belum," tegasnya.

Bima AryaBima Arya Foto: Sholihin/detikcom

Bahkan, menurut Bima, banyak kepala daerah yang belum minat membahas ekosistem kendaraan listrik di suatu forum seperti PEVS 2023. Hal itu seakan menandakan, Indonesia belum sepenuhnya siap menyongsong era green economy.

"Sekarang coba undang wali kota atau bupati untuk datang ke forum (kendaraan listrik) ini. Berapa orang yang tertarik? Nggak mudah, artinya buat mereka ini jauh dari realitas sekarang," kata dia.




(sfn/lth)

Hide Ads