Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya terus berusaha mengurangi jumlah angkutan umum perkotaan (angkot) di kota yang dipimpinnya. Bahkan, Bima janji akan melenyapkan atau menghapus total angkot dari pusat Kota Bogor.
Pada pameran Periklindo Electric Vehicle Show atau PEVS 2023, Bima Arya mengurai program jangka panjang Pemkot Bogor untuk mengurangi polusi di Kota Hujan. Salah satunya dengan memusnahkan angkot dan menggantinya dengan kendaraan lain yang ramah lingkungan.
Menurut rencana jangka panjang yang telah pihaknya susun, angkot akan sepenuhnya hilang dari pusat kota Bogor pada penghujung tahun ini. Sebagai gantinya, Pemkot telah menyiapkan angkutan lain seperti bus kota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Kota Bogor sekarang sedang ada program besar transformasi angkutan kota. Angkot ditargetkan hilang dari pusat Kota Bogor pada akhir Desember. Ini akan berganti menjadi bus Trans Pakuan. Kita sudah punya 57 bus dan ditambah lagi 26 unit tahun ini," ujar Bima Arya di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (19/5).
![]() |
Bima mengaku, pihaknya ingin sekali beralih ke bus umum bertenaga listrik. Namun, saat ini tantangannya masih soal harga. Dia yakin, seandainya bus listrik lebih murah, maka transformasi kendaraan umum di Bogor bisa bergerak lebih cepat.
Meski demikian, kata dia, semuanya harus dilakukan perlahan. Menurutnya, bus umum bensin tetap lebih baik dibandingkan angkot.
"Kita berharap kalau bus-bus listrik lebih murah, maka transformasi lebiuh cepat. Dalam satu-dua tahun transportasi publik Bogor bisa listrik semua," tegasnya.
Bima Arya Puji Jokowi soal Elektrifikasi
Di kesempatan yang sama, Bima juga memuji habis Presiden Jokowi yang menaruh perhatian lebih terhadap ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Menurut Bima, Jokowi punya visi yang melampaui zaman.
Bima pertama-tama menjabarkan bagaimana pentingnya kendaraan listrik dan penggunaan green energy di Indonesia. Dia secara tak langsung menyampaikan, negara ini beruntung memiliki pemimpin seperti Jokowi yang menaruh perhatian lebih di bidang tersebut.
"Presiden kita adalah orang yang menurut saya vision-nya jauh ke depan dibandingkan sebagian pemimpin saat ini. Beliau bisa melihat sesuatu yang tak terlihat dan ini semua ada datanya," tuturnya.
![]() |
Menurut Bima, meski Presiden Jokowi menaruh perhatian tinggi terhadap kendaraan listrik, namun para kepala daerah belum mengikuti jejaknya. Dia melihat, saat ini kepala daerah baik di level kota hingga provinsi masih memikirkan urusan jangka pendek.
"Kalau kita bicara tentang green economy ini momentum Indonesia. Masalahnya banyak pemimpin daerah yang menghancurkan kotanya sendiri, mereka mikirnya jangka pendek aja," kata dia.
(sfn/lth)
Komentar Terbanyak
Penjualan Mobil Ambrol, Ekonomi Indonesia Tidak Baik-baik Saja
Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota
Harga BYD Atto 1 Gak Masuk Akal, VinFast Bilang Begini