Kepala Kantor Staf Kepresidenan atau KSP, Moeldoko menegaskan, subsidi kendaraan listrik belum berjalan optimal di Indonesia. Padahal program tersebut telah berlangsung sebulan lebih.
Moeldoko mengaku akan terus memantau perkembangan program tersebut. Dia berharap, ke depannya bisa berjalan lebih baik, sehingga ekosistem kendaraan listrik di Indonesia bisa lebih cepat terbentuk.
"(Subsidi kendaraan listrik) sepertinya belum berjalan lancar. Tapi saya belum mengecek seperti apa di lapangan, tapi yang jelas mekanisme ini masih ditata dengan baik," ujar Moeldoko saat ditemui di bilangan Jakarta Pusat, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Berkaca dari kenyataan tersebut, Moeldoko yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) belum bisa memastikan, apakah subsidi pembelian motor-mobil listrik bisa dimanfaatkan konsumen di pameran PEVS 2023 atau tidak.
Menurut dia, bisa atau tidaknya subsidi kendaraan listrik digunakan di PEVS 2023, tergantung mekanisme regulasinya. Dia berjanji akan meninjau lebih jauh kebijakan tersebut.
"Ya balik lagi ke mekanisme. Aku belum tahu pasti. Nanti saya cek kondisi terakhirnya," ujarnya.
Diketahui, subsidi atau bantuan pembelian kendaraan listrik telah diumumkan pemerintah sejak dua bulan lalu. Bantuan untuk motor listrik telah berjalan sejak 20 Maret, sementara mobil listrik baru berlaku 1 April.
![]() |
Dengan subsidi tersebut, pembeli motor listrik dan motor listrik konversi mendapat potongan Rp 7 juta secara langsung. Sementara subsidi untuk mobil listrik berupa potongan pajak dari yang sebelumnya 11 persen menjadi hanya 1 persen.
Saat ini, belum banyak kendaraan listrik yang mendapat subsidi tersebut. Sebab, hanya produk dengan kandungan lokal atau TKDN minimal 40 persen saja yang bisa menikmatinya.
(sfn/dry)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah