Bei Budiono atau yang acap disapa Pakde Bei duduk santai di kursi kayu saat disambangi detikOto di 'garasi' megah bernama Rumah Hobi, Selasa (1/11/2022). Pakde Bei menyapa kami sambil menyeruput cangkir kecil berisikan teh tanpa gula.
Hari itu, cuaca sedang terik-teriknya. Seperti biasa, Pakde Bei berpenampilan nyetrik dengan memadukan surjan Jawa dan kain bawahan yang menyerupai sarung. Dia tak lupa membawa tongkat kayu sambil menggigit cerutu cangklong andalannya.
"Hidup mah begini-gini saja, santai-santai saja. Kalau sudah bahagia, apa lagi yang kita cari?" demikian kata Bei Budiono saat ditanya detikOto mengenai kesibukannya sehari-hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pakde Bei merupakan kolektor nyentrik yang punya puluhan mobil klasik. Pria kelahiran Solo, Jawa Tengah, 53 tahun lalu itu sangat menyukai mobil-mobil tua besutan Mazda, terutama B600 atau yang dikenal sebagai Mazda Kotak Sabun.
Menurut pengakuannya, saat ini dia telah mengoleksi 16 unit Mazda B600. Hampir semuanya dia simpan di Rumah Hobi yang bertempat di kawasan Serpong Utara, Tangerang Selatan.
"Rencananya, saya mau tambah lagi jadi 23 unit. Kenapa 23? Karena banyak sekali kenangan tentang angka tersebut, salah satunya tanggal lahir pacar saya yang saat ini telah menjadi istri," tuturnya.
Karier dan Awal Mula Bei Budiono Suka Mobil Klasik
Kecintaan Pakde Bei terhadap mobil klasik, terutama Mazda B600, sudah bermula sejak masih kanak-kanak. Kala itu, ayahnya menjadi sosok pertama yang mengenalkan kendaraan tersebut kepadanya. Bagi dia, Mazda B600 bukan hanya sekadar mobil, melainkan benda berharga yang menyimpan banyak kenangan.
"Dari kecil saya sudah dikenalkan ayah saya Mazda. Di situ kecintaan terhadap Mazda tumbuh. Bukti-buktinya ada semua di foto. Saya pacaran juga naik Mazda B600, kenapa? Karena kecil. Kalau duduk, dekatan. Jadi mau ngerangkul juga gampang," ungkapnya.
![]() |
Pakde Bei akhirnya memiliki Mazda B600-nya sendiri saat duduk di bangku SMA. Namun, saat hendak masuk kuliah, dia membutuhkan dana. Sehingga, kendaraan kesayangannya tersebut akhirnya dijual ke orang lain. Selama kuliah di jurusan elektro, dia ke mana-mana menunggangi motor Honda CB.
Perlahan namun pasti, dia sukses mengumpulkan sejumlah uang. Dia pun memutuskan kembali membeli Mazda B600. Dia mengaku, beberapa kali sempat ditawarkan mobil lain, namun matanya selalu tertuju ke kendaraan kotak tersebut.
Setelah selesai kuliah, Bei memutuskan kerja di perusahaan kompresor. Tapi, itu hanya bertahan beberapa tahun sampai akhirnya dia merasa bosan. Pria yang dikenal ramah tersebut kemudian memutuskan pensiun dini dan mengoleksi mobil-mobil klasik Mazda.
"Saya pensiun dini karena banyak hal, istilahnya saya enggak mau kerja kantoran tapi saya ingin mencurahkan apa yang ada di otak saya ini. Lah kok, tahun 2000-an mulai (koleksi Mazda). Orang-orang baru punya satu-dua, saya sudah punya sembilan," terangnya.
![]() |
Pada 2013, Pakde Bei terserang stroke. Dia kemudian terpaksa menjual sejumlah mobil Mazda-nya untuk biaya pengobatan. Namun, beberapa tahun setelahnya, mobil-mobil tersebut kembali dia tebus. Kini, seperti yang telah disinggung di awal, jumlahnya sudah mencapai 16 unit.
Berdirinya Rumah Hobi Sebagai Garasi Megah di Tangsel
Pada 1998, Pakde Bei membeli tanah dan membangun rumah di kawasan Serpong Utara, Tangerang Selatan. Mulanya, di tempat tersebut, dia hanya melayani servis radio dan perangkat elektronik lain milik orang-orang terdekat. Namun, lama-lama, dia menjadikannya sebagai garasi 'raksasa'.
Rumah Hobi akhirnya resmi didirikan pada tahun 2000. Di sana, dia memarkirkan puluhan koleksi mobilnya. Bukan hanya Mazda B600, dia punya kendaraan klasik lain yang tak kalah unik.
"Selain Mazda B600, saya juga punya Corolla, Corona, Citroen, Jeep Willys, Fiat dan Peugeot. Semuanya milik saya pribadi," ungkapnya.
![]() |
Meski hampir seluruhnya dipajang di Rumah Hobi, namun mobil-mobil tersebut bukan untuk dijual. Itulah mengapa, Pakde Bei tak mau disebut sebagai pedagang, melainkan kolektor atau pehobi mobil klasik.
"Tidak, tidak dijual, kecuali mobil Citroen yang ada di belakang. Yah... bisa saja sih dijual, kalau memang lagi kepepet seperti zaman masuk kuliah dulu," tegasnya.
Pakde Bei mengaku, setiap kali ikut pameran, koleksi mobil Mazda B600-nya selalu ditawar orang lain. Bahkan, ada yang berani membayarnya mahal. Namun, sekali lagi, saat ini dia tak berniat menjual kendaraannya.
Selain memajang koleksi mobil klasik, garasi raksasa Rumah Hobi juga menyediakan layanan servis mobil klasik. Meski demikian, layanan tersebut hanya ditujukan untuk orang-orang terdekat Pakde Bei alias bukan untuk umum.
"Saya juga menyediakan suku cadang tapi hanya yang original saja," tegasnya.
Pada akhirnya, Pakde Bei mengaku tenang dan bahagia dengan hidupnya yang sekarang. Menurutnya, pihak keluarga terutama istri selalu mendukungnya 'mengurus' Rumah Hobi. Bahkan, istrinya tak masalah seandainya Pakde Bei ingin menambah lagi jumlah koleksinya.
"Lho.. hidup ini enak dan asik tho, Mas?" kata Pakde Bei kepada detikOto mengakhiri perbincangan.
(sfn/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah