Cerita Shin Tae-yong Pernah Bawa Truk di Australia

Jakarta -

Shin Tae-yong merasa tidak kagok saat melintasi jalanan Indonesia yang menganut sistem kemudi kanan. Pelatih asal Korea Selatan itu mengaku terbiasa karena pernah tinggal di Australia.

Di Indonesia, posisi setir mobil berada di sebelah kanan dan jalannya mobil di sebelah kiri. Sedangkan di Korea Selatan, posisi setir mobil di sebelah kiri dan jalannya mobil di sebelah kanan.

Tapi Shin Tae-yong menceritakan, tidak asing dengan setir kanan. Karena ia pernah tinggal dan berkarier di Australia, bahkan dia menceritakan pernah nyetir truk ringan.

"Saya pernah tinggal di Australia dan di sana saya bawa mobil truk (Bongo Truk). Setirnya manual dan ada di sebelah kanan, jadi buat saya tidak terasa aneh," ujar Shin Tae-yong dalam tayangan YouTube Hyundai Motors Indonesia dikutip Selasa (28/6/2022).

Saat di Australia, Shin Tae-yong pernah menjadi pemain Queensland Roar, lalu berkarier sebagai asisten di klub Australia itu.

Dalam tayangan channel tersebut, Shin Tae-yong berbincang dengan Lee Jeong Hon. Pelatih berusia 52 tahun itu bercerita dengan Lee sembari mengemudikan Hyundai Creta.

Sebagai orang Korea Selatan yang menganut sistem mengemudi sebelah kiri, Shin Tae-yong mengaku tidak canggung mengemudikan mobil di Indonesia.

"Orang Korea lain mungkin merasa aneh dan tidak terbiasa saat baru pertama datang. Kalau saya karena sudah punya pengalaman setir kanan, rasanya sangat nyaman," tambah dia.

Meski begitu, Shin Tae-yong mengaku belum pernah mengemudi jarak jauh sendirian sejak memulai tugasnya di Indonesia.

"Selalu sama sopir," ujar Shin Tae-yong.

Shin Tae-yong kini menjelma idola baru bagi publik sepakbola Indonesia. Kepopuleran tersebut bahkan sudah dirasakan STY sejak membawa Indonesia menjadi tim terbaik kedua alias runner-up di gelaran Piala AFF 2020 Singapura, yang digelar Desember 2021-Januari 2022 lalu.

Soal mobilitas sehari-hari, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menyerahkan 1 unit Hyundai All-New Palisade dan 1 unit Staria kepada Shin Tae-Yong. Varian termahal masing-masing mobil tersebut harganya mencapai Rp 1 miliar.

(riar/din)