Honda C70, Yamaha V75, atau Suzuki V80 adalah segelintir motor klasik lansiran tahun 70-an yang kini menjadi barang buruan kolektor. Tak hanya untuk dipajang, motor-motor ini juga kerap direstorasi dan masih ada yang menggunakannya untuk tunggangan harian.
Nah! Di Tangerang Selatan, ada 'gudang' motor yang menarik perhatian detikOto. Pasalnya di tempat yang disebut Galeri Motor Jadoel ini, tak hanya ada satu atau dua motor klasik, tapi ada sekitar 175 unit motor klasik yang dikoleksi dan dijual oleh pemiliknya, Totok Warsito.
"Ini sebenarnya bukan galeri. Ini gubuk derita. Mungkin saat ini sudah ada 175-an motor," buka Totok Warsito sambil tertawa.
Sebelum terjun ke bisnis motor jadul, Totok Warsito adalah pebisnis kayu jati yang disegani di wilayah Tangerang Selatan. Sayang badai menerpa bisnisnya dan momen tersebut menjadi titik awal kiprahnya di dunia motor jadul.
"Jadi saya awalnya pengusaha kayu jati. Abis itu dua tahun saya jualan kayu jati itu nggak laku. Tapi sebelum saya sudah punya motor-motor koleksi kayak gini di rumah," papar Totok dengan dialek Jawa Timur yang kental.
"Saat itu saya punya 25 unit motor, tapi nggak dijual. Kebetulan saat itu saya situasinya usaha sedang seperti itu. Akhirnya ada tabungan saya sedikit, saya beli sepeda motor jadul seperti ini (untuk dijual lagi)," lanjutnya.
Mayoritas motor yang terparkir di Galeri Motor Jadoel ini berasal dari Madiun, Jawa Timur. Di sana, Totok punya rekan bisnis yang membantunya untuk mendatangkan motor-motor klasik ke Galeri Motor Jadoel.
"Kebetulan karena kita orang lapangan, jadi temen kita itu banyak. Jadi dari temen ke temen. Lalu kebetulan di Madiun ada anggota kita yang bisa bantu cari motor jadulnya," ucapnya.
Seperti yang sudah kami sebutkan di awal, motor-motor seperti Honda C70, Yamaha V75, hingga Suzuki V80 mejeng di Galeri Motor Jadoel ini. Bahkan, banyak motor klasik lain yang sudah tidak jelas bentuknya pun ikut dikoleksi hingga dijual oleh Totok.
"Karena kita sebut Galeri Motor Jadoel, mungkin tahun 2000-an kita nggak terima. Mungkin sekitar tahun 85-an, 90-an masih terima, batasnya 92-an deh. Motor tahun 1992 atas kita nggak bisa terima deh," lanjutnya.
Saat ditanya mengenai bisnis motor jadul ini, Totok menjawab dengan bijaksana. Menurutnya, meski margin tak seberapa tapi sudah cukup memuaskan hatinya.
"Saya ini bukan nggak untung. Nggak munafik. Namanya kita jualan pasti untung. Tapi masalah untung itu relatif," papar Totok.
"Rezeki kita masing-masing, yang kita biar bagian yang lama-lama. Kuda besi tua gini, nggak ada masalah. Tuhan yang menentukan masalah rezeki kita itu masing-masing," lanjutnya.
Motor yang dijual oleh Totok di Galeri Motor Jadoel sangat beragam. Saat ditanya mengenai harganya, beliau enggan menjawab. Menurutnya, harga tentu berbeda-beda tergantung kondisi motor hingga model pembelinya.
"Tergantung kondisi, ada yang Rp 10 jutaan (Honda C70)," tukasnya singkat sambil menunjuk salah satu Honda C70 yang kondisinya sangat layak pakai.
"Ada motor yang saya jual Rp 1 juta. Kemarin saya ngomong di YouTube, udah laku. Tapi sampai sekarang masih banyak orang yang tanya ke saya," lanjutnya.
Menariknya, semua motor yang hadir di Galeri Motor Jadoel ini dalam kondisi lengkap dan surat-suratnya utuh. Meski pajaknya mati, menurut Totok surat-surat yang lengkap adalah keharusan baginya.
"Pertama kali itu harus surat-suratnya. Buat saya penting itu," papar Totok.
Galeri Motor Jadoel yang berlokasi di dekat Bandara Pondok Cabe, Tangerang Selatan ini, tidak hanya menjadi dealer motor, tapi sesuai namanya, juga menjadi galeri. Totok pun bahkan tidak keberatan jika ada orang yang datang sekadar untuk berkunjung, silaturahmi, atau sekadar foto-foto bersama koleksinya.
"Saya ini orang bebas. Ada yang datang kesini untuk tanya-tanya, nggak beli gapapa. Ada yang datang kesini untuk foto-foto atau nongkrong aja pun gak papa," tutupnya.
Simak Video "Ngabuburit ala Komunitas Motor Antik di Lumajang"
(mhg/din)