Heboh Anggaran Sewa Helikopter, Intip Hobi Nyetir Mobil Jadul Wagub Jabar Uu

Heboh Anggaran Sewa Helikopter, Intip Hobi Nyetir Mobil Jadul Wagub Jabar Uu

Tim detikcom - detikOto
Selasa, 03 Agu 2021 13:00 WIB
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum Dinas Pakai Toyota Kijang Doyok Jadul
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum Dinas Pakai Toyota Kijang Doyok Jadul. Foto: Bima Bagaskara/detikOto.
Jakarta -

Heboh di Jawa Barat ada anggaran sewa helikopter untuk operasional Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum senilai Rp 600 juta. Untuk selera otomotif, Uu menyukai mobil jadul, dari Toyota Kijang Doyok sampai Suzuki Truntung.

Akhir tahun lalu, Uu melakukan kunjungan kerja dengan Kijang Doyok. Uu datang dari Bandung menggunakan Toyota Kijang KF20 berwarna abu-abu miliknya untuk kunjungan ke Kabupaten Kuningan pada Selasa (24/11/2020) lalu.

Uu mengaku mobil tersebut merupakan mobil pertama milik kakeknya Almarhum KH. Choer Affandy, pendiri Pesantren Miftahul Huda, Manonjaya Tasikmalaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kijang kotak tahun 83 KF20. Kenapa saya punya mobil itu, karena punya sejarah yaitu kakek saya pertama punya mobil ya itu, pemberian dari Kemenag pada tahun 1983. Kemudian waktu masih SMP kelas 1 saya sering dibawa pakai mobil itu ke mana-mana dan saya bisa nyetir pakai mobil itu jadi ada kenangan sendiri," kata Uu.

Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum Dinas Pakai Toyota Kijang Doyok JadulWagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum Dinas Pakai Toyota Kijang Doyok Jadul Foto: Bima Bagaskara/detikOto

Uu ternyata memiliki dua unit Kijang Doyok. Namun yang paling sering ia gunakan ialah yang berwarna abu-abu. Uu mengaku sering mengemudikan sendiri Kijang Doyok miliknya itu saat melakukan kunjungan kerja. Kata dia, tidak nikmat rasanya jika menggunakan Kijang Doyok namun disopiri orang lain.

ADVERTISEMENT

"Tapi ya kalau capek baru gantian dengan sopir," ujar Uu.

Tak hanya itu, dengan motuba --julukan mobil berumur tua -- tersebut Uu pernah mengalami cerita unik ditolak parkir di tempat VVIP saat menjabat sebagai Bupati Tasikmalaya.

"Sering di saat ada acara saya datang ke tempat, tidak pakai apa-apa, tidak pakai yang lain, saat parkir 'pak punten ini untuk parkir mobil pak Bupati, bapak ke belakang', ya saya mundur saja ke belakang," kata dia seperti dilihat dalam video di akun instagram pribadinya @ruzhanul, Rabu (6/1/2021).

Tak cuma Kijang Doyok, Uu dikenal hobi mengoleksi mobil-mobil antik. Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya @ruzhanul beberapa waktu lalu, rekan kerja Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tersebut mengatakan butuh montir atau orang ahli untuk menghidupkan mobil jadulnya yang berjuluk 'Si Jago Merah'.

[Gambas:Instagram]



"Saya suka dengan nilai sejarah kendaraan. Banyak mobil baru dan mahal tapi histori mobil klasik tidak bisa diulang, nilai setiap oto antik jadi sangat berharga," bilang Uu.

Salah satu koleksi kendaraan klasik milik Wagub Uu adalah Holden Special berwarna merah yang cukup langka. "Iya, itu Holden Selendang, buatan tahun 1960-an," ujar Ketua Bidang Kegiatan Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) Pusat, Marius Praktiknjo, dikonfirmasi detikOto, Senin (17/5/2021).

Menurut Uu, mobil tersebut merupakan salah satu koleksi sedan jadul kesayangannya. "Tapi, sudah lama mobil ini tidak dipanaskan dan dipakai jalan-jalan, makanya jadi susah hidup atau kadang malah mogok gak mau distarter," bilangnya.

Uu juga sering membagikan momen naik Vespa berkelir silver di Instagramnya. Dia menceritakan pengalamannya ketika Vespa mogok dan sulit dinyalakan.

"Oh iya saya mah punya pengalaman waktu masih muda hehe, vespa saya waktu itu mogok dan susah "diselah" cik orang sunda mah, eh ternyata pas ada sesama pengguna vespa lain lewat depan saya, mereka ikut ngebantuin nyelah dan bantuin saya sampai vespa saya nyala lagi," katanya.

[Halaman berikut: Nyetir Truntung yang Kuat Nanjak]

Simak juga 'Heboh Sewa Helikopter 600 Juta, Wagub Jabar: Lebih Efisien dari Membeli':

[Gambas:Video 20detik]



Terakhir, akhir pekan kemarin Uu nyetir mobil jadul Suzuki Truntung sendiri. Saat menjangkau wilayah dengan tanjakan terjal ketika membagikan paket dagung ke masyarakat, Uu menyetir sendiri mobil jadul Suzuki ST20 atau yang biasa disebut Truntung. Mobil yang digunakan Uu adalah Suzuki ST20 tahun 1983 dengan mesin 550 cc.

"Walaupun saya pakai mobil jadul turungtung tapi tidak kalah sama mobil-mobil jaman sekarang, buktinya ditanjakan terjal pun mobil saya naik lancar jaya, beda dengan mobil belakang saya yang kudu ngawahan heula (harus mengambil ancang-ancang dulu)," tulis Uu di Facebook.

"Bolehlah mangga baraya yang mau sparing sama turungtung saya ditunggu!!" sebutnya.

Dalam video yang dibagikan, tampak Uu menyetir Suzuki Truntung di tanjakan yang terjal. Mobil jadul itu dengan mulus melewati tanjakan terjal tersebut. Sedangkan pikap di belakangnya tampak tidak kuat menanjak dan harus mengambil ancang-ancang.

"Jalannya begitu terjal, nanjak-mudun (naik-turun), tapi di sini ada kebahagiaan. Turungtungtung, hebat!" katanya dalam video.

Heboh Anggaran Sewa Helikopter Wagub Jabar Rp 600 juta

Soal anggaran sewa helikopter total Rp 600 juta, Uu buka suara. Menurutnya, menggunakan layanan transportasi udara itu untuk memudahkan menjangkau masyarakat.

"Khusus masalah helikopter yang dianggarkan untuk operasional saya dengan sistem sewa ini yang pertama, kami sudah berpikir tentang efisiensi karena helikopter ini butuh, karena memang wilayah Jabar itu luas," ucap Uu dalam keterangan yang diterima detikcom, Selasa (3/8/2021).

"Ada 27 kota/kabupaten, 5.312 desa dan ribuan kelurahan. Ini memerlukan kecepatan dan ketepatan di saat kita harus datang ke daerah karena ada beberapa daerah yang belum terkonektivitas dengan baik atau ada (lokasi) bencana yang datang ke wilayah tersebut dan yang lainnya," kata Uu melanjutkan.

Anggaran Rp 600 juta itu dibagi ke dalam delapan paket. Setiap paket dianggarkan untuk satu bulan dengan nilai pagu anggaran Rp 75 juta, sehingga metode belanja pun dengan pengadaan langsung. Paket tersebut dimulai dari Februari hingga September 2021.

Uu mengatakan anggaran yang dialokasikan masih tersimpan dan berbentuk dana cadangan, sehingga hanya dikeluarkan saat harus menyewa helikopter. "Kalau tidak dipakai nanti jadi silpa, nanti dipakai pada perubahan yang akan datang atau penyusunan anggaran yang akan datang, ini bisa di-refocusing untuk kebutuhan yang lain," tutur Uu.


Hide Ads