Ustaz Tengku Zulkarnain tutup usia setelah berjuang melawan COVID-19, Senin (10/5). Semasa hidup, Tengku Zulkarnain dikenal memiliki ketertarikan dengan dunia sepeda motor.
Hal ini pernah diungkapkan Tengku Zulkarnain lewat akun instagram resminya @tengkuzulkarnain.id. Dalam foto yang dibagikannya, terlihat Tengku duduk di atas Vespa berpelat B-6931-TAB.
Rangkaian kata terurai mengisahkan bahwa dirinya memiliki kenangan bersama Vespa. Kebersamaan bersama brand asal Italia itu dimulai saat dirinya duduk di kelas 1 SMA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lama saya memakai Vespa yakni sejak SMA kelas 1 di SMA Negeri IV Medan. Umi membelikan sebuah Vespa PX 150 berwarna biru langit. Sejak itu kecintaan terhadap Vespa mulai melekat," bunyi caption yang ditulis @tengkuzulkarnain.id seperti dilihat detikcom, Selasa (11/5/2021).
Diberitakan detikcom sebelumnya, Tengku Zulkarnain menempuh pendidikan S-1 di Universitas Sumatra Utara, Jurusan Sastra Inggris. Setamatnya kuliah, Tengku bercerita mulai menggunakan Vespa Excel.
Baca juga: Kece Banget, Vespa Disulap Jadi Street Food |
"Ketika selesai kuliah saya lama memakai Vespa Exel warna Silver," ungkapnya.
Selain menempu pendidikan S-1. Tengku juga diketahui menamatkan pendidikan S-2 Master Business di Institute Economy of Hawaii.
Selain pendidikan formal, Tengku Zulkarnain belajar pendidikan nonformal. Dia diketahui pernah belajar ilmu fikih dari gurunya bernama Syaikh Dahlan Musa dan ilmu Al-Qur'an dari Syaikh Azro'i Abdul Rauf. Bersama Vespa 2-tak tersebut juga dipakainya untuk berdakwah keliling kota.
"Saya pakai untuk berdakwah keliling kota Medan dan mengaji menuntut ilmu pada ulama ulama sholih di sana. Syekh Azro'i Abdurro'uf, Syekh Dahlan Musa, Syekh Mahmud Syihabuddin, Syekh Tengku Keumala, Syekh Hasan Ma'shum, Syekh Arifin Isa dll Ulama Al Washliyah di Medan," sambungnya.
Selain Vespa 2-tak, dia juga melakukan dakwah Tabligh Jaulah 1 dan Jaulah 2 di sekitar Jalan Setiabudi dan Kampus USU Medan. Ustaz Tengku Zul juga menggunakan motor lansiran Honda.
Menariknya, meski jarak jauh, Ustaz Tengku Zul tetap menggunakan sepeda motor sebagai transportasi. Jarak terjauh yang bisa disanggupinya ialah 100 km.
"Sampai jarak 100 km saya masih pakai Vespa, berdua dgn Saudara Datuk Ahmad. Lebih jauh dari itu saya pakai jasa Bus Umum. Saya tdk suka dijemput antar panitia krn takut merepotkan mereka," tambah pria kelahiran 14 Agustus 1963 lalu ini.
Paragraf terakhir yang Tengku Zulkarnain tulis berharap bisa pulang untuk membesarkan pesantren di Medan sebelum tutup usia.
"Lama waktu berlalu, rasa rindu pulang ke Medan ingin membesarkan Pesantren di sana. Semoga sebelum wafat dapat terlaksana. Amin... Tengku Zulkarnain, yg rindu Medan," jelasnya.
Tengku Zulkarnain meninggal dunia Senin (10/5) sore di RS Tabrani Pekanbaru. Tengku Zulkarnain dirawat di RS tersebut sejak 2 Mei setelah terkonfirmasi positif COVID-19. Tengku Zulkarnain diketahui mengidap komorbid diabetes.
Ian mengatakan Tengku Zulkarnain meninggal dunia satu menit setelah azan Magrib. Jenazah Tengku Zulkarnain disalatkan di Masjid Agung An-Nur sebelum dimakamkan."Iya, ada penyakit bawaan yang dideritanya, yaitu DM (diabetes melitus)," kata Direktur Corporate Communication RS Tabrani, Ian Machyar, ketika dihubungi, Selasa (11/5).
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP