Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melantik Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) yang baru, Ridwan Djamaluddin di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (10/8/2020). Ia menggantikan Bambang Gatot yang telah memasuki masa pensiun.
Ridwan Djamaluddin sebelumnya menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang dipimpin Menteri Luhut Binsar Pandjaitan.
Bila melirik Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dikutip detikcom dari situs Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (11/8/2020) Ridwan tercatat menyampaikan LHKPN sebanyak empat kali, yakni 23 Juni 2016, 31 Desember 2017, 31 Desember 2018, dan 31 Desember 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam laporan terakhir, Ridwan memiliki harta kekayaan sebesar Rp 8,2 miliar atau tepatnya Rp 8.412.105.985,-. Dari total nilai tersebut sebanyak Rp 255 juta merupakan transportasi dan mesin.
Isi garasi Ridwan Djamaluddin hanya mobil, ia tidak memiliki sepeda motor. Mobil-mobilnya pun bukan tergolong kendaraan mewah.
Oke, mobil pertamanya ialah Toyota Kijang Minibus tahun 1999 senilai Rp 90 juta. Mobil ini diperoleh dari hibah dengan akta. Lanjut mobil kedua, ialah BMW 323 sedan tahun 1996 senilai Rp 85 juta. Terakhir, mobil Low Cost Green Car (LCGC) Toyota Agya tahun 2015 senilai Rp 80 juta yang diperoleh hasil sendiri.
Bila dibandingkan laporan tahun sebelumnya, hanya satu mobil yang dihapus dari daftar yakni Toyota Kijang Innova senilai Rp 209 juta.
Saat pelantikan, Ridwan menyampaikan akan melaksanakan beberapa target kerja sesuai arahan yang telah disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin.
"Menyiapkan turunan UU (Minerba), mendorong peningkatan nilai tambah atau hilirisasi, meningkatkan nilai manfaat, maksudnya hilirisasi. Bahasa umumnya reformasi diperbaiki yang kurang-kurang," tegasnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan di sisa tahun 2020 ini, pihaknya akan fokus pada penanganan COVID-19 serta pemulihan ekonomi. Ia mengapresiasi Indonesia yang masih mampu bertahan dengan situasi yang seperti saat ini.
"Itu mungkin yang kita pentingkan dulu. Selamat dulu lah, untuk tahun ini Indonesia masih bisa bertahan dengan kondisi seperti sekarang," ujarnya.
(riar/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah