Ghosn ditangkap aparat Jepang pada November 2018 atas tuduhan manipulasi pendapatan, menggunakan uang Nissan untuk investasi pribadi dan membayar saudarinya sebagai konsultan pribadi dengan biaya yang mahal. Semua tuduhan itu dibantah Ghosn. Ghosn kabur ke Lebanon untuk mendapatkan keadilan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam konferensi pers, Ghosn membantah semua tuduhan itu. Karena terlibat kasus di tubuh Nissan, Ghosn merasa menyesal telah menolak tawaran pekerjaan di pabrikan Amerika Serikat, General Motors (GM).
Saat konferensi pers itu, Ghosn mengaku pernah ditawari untuk menjadi CEO GM pada 2009. Ghosn kini menyesal menolaknya.
Satuan Tugas Presiden Amerika Serikat untuk Industri Otomotif yang disebut Obama auto czar pernah memberikan penawaran kepada Ghosn untuk menangani GM. Steven Rattner, yang memimpin Obama auto czar, dalam bukunya yang berjudul "Overhaul" pada 2010 tentang bailout industri otomotif pemerintah, bertanya kepada Ghosn apakah ia tertarik untuk memimpin GM.
Baca juga: Carlos Ghosn Klaim Keluarganya Jadi Incaran |
"Saya membuat kesalahan. Saya menyadarinya hari ini. Saya harusnya menerima tawaran itu, tapi saya punya keyakinan (untuk bertahan di aliansi Nissan-Renault)," kata Ghosn dalam konferensi pers di Beirut, Lebanon, dikutip CNBC.
Ghosn mengatakan Steven Rattner menawarinya dua kali lipat gajinya untuk memimpin GM. Namun Ghosn berkomitmen untuk memimpin Aliansi Nissan-Renault. Hingga akhirnya Ghosn merasa difitnah dengan tuduhan skandal keuangan.
Halaman 2 dari 2
Simak Video "Review Jujur Daihatsu Rocky Hybrid, Teririt dan Tercanggih di Kelasnya?"
[Gambas:Video 20detik]
(rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Gara-gara Mobil Listrik, 60 Persen SPBU Sampai Tutup
Viral Reaksi Valentino Rossi saat Marquez Jatuh
Tarif Parkir di Jakarta Mau Naik, Segini Bedanya dengan Kota Lain