Eks Bos Nissan Rela Jadi Buruan Interpol demi Cari Keadilan

Eks Bos Nissan Rela Jadi Buruan Interpol demi Cari Keadilan

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Kamis, 09 Jan 2020 09:52 WIB
Foto: Reuters/Regis Duvignau/File Photo
Beirut - Mantan bos Nissan Renault dan Mitsubishi, Carlos Ghosn, akhirnya berbicara ke publik dari Beirut, Lebanon, setelah Ghosn melarikan diri dari Jepang. Ia menyebut kabur dari Jepang bukan untuk bersembunyi.

Sebagai informasi, Ghosn ditangkap aparat Jepang pada bulan November 2018 atas tuduhan manipulasi pendapatan, menggunakan uang Nissan untuk investasi pribadi dan membayar saudarinya sebagai konsultan pribadi dengan biaya yang mahal. Semua tuduhan itu dibantah Ghosn. Ghosn kabur dari Jepang setelah menaiki kereta peluru Shinkansen dari Tokyo ke Osaka. Kemudian dia naik pesawat jet menuju Istanbul dan Lebanon.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat konferensi pers di Beirut, Ghosn menyebut penangkapannya merupakan bagian dari komplotan untuk menggulingkannya dari kekuasaan sambil memanfaatkan sistem hukum Jepang. Dikutip CNN Business, Ghosn membuat keputusan meninggalkan Jepang setelah menilai bahwa dirinya tidak akan menerima persidangan yang adil.

"Saya tidak meninggalkan Jepang untuk bersembunyi di suatu tempat. Saya meninggalkan Jepang karena saya mencari keadilan dan saya ingin membersihkan nama saya," katanya.



Diberitakan Reuters, Ghosn mengklaim dirinya adalah korban dari konspirasi untuk menggulingkannya dari pucuk pimpinan produsen mobil Nissan. Dia melarikan diri dari Jepang karena ia tidak dapat membela diri terhadap tuduhan pelanggaran keuangan yang tidak berdasar.

Laporan DW menyebut, Ghosn menilai tuduhan skandal keuangan itu tidak benar. "Beberapa teman Jepang saya berpikir bahwa satu-satunya cara untuk menyingkirkan pengaruh Renault pada Nissan adalah dengan menyingkirkan saya," kata Ghosn.



Dia mengatakan orang-orang seperti mantan CEO Nissan Hiroto Saikawa dan anggota dewan Nissan Masakazu Toyoda sebagai bagian dari komplotan itu. Ghosn menyebut Toyoda adalah penghubung dengan pihak berwenang Jepang.

Ditanya tentang laporan media bahwa ia berhasil melewati pihak berwenang Jepang dan naik ke pesawat pribadi dengan bersembunyi di sebuah kotak yang digunakan untuk menyimpan peralatan audio, Ghosn terkekeh. Dia awalnya menolak berkomentar, tapi ia buka suara. "Kebebasan, tidak peduli bagaimana itu terjadi, selalu manis," katanya kepada CNN Business.



CNBC melaporkan, Ghosn membela keputusannya untuk menjadi buron internasional dengan melarikan diri dari Jepang. Dia bilang, lari dari Jepang adalah keharusan untuk mendapatkan persidangan yang adli. Ia mengklaim bahwa ini adalah pelarian dari ketidakadilan.

"Saya ingin bisa berbicara, saya ingin bisa membela diri," kata Ghosn kepada CNBC. "Saya ingin sistem peradilan di mana serangan dan pertahanan memiliki hak yang sama, dan itu seimbang dan membiarkan kebenaran terjadi. Saya berada di sistem di mana ini bukan tentang kebenaran, ini tentang menang. Ini tentang pengakuan."

Mengenai pelariannya dari Jepang, Ghosn menolak untuk memberikan spesifik. Ghosn mengatakan dia tidak ingin siapa pun yang membantunya terlibat dalam kesulitan.


Simak Video "Video: Taksi Terbang Bakal Mengudara di Indonesia, Segini Biaya Sewanya"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads