Jakarta -
Presiden Ketiga Indonesia,
BJ Habibie, tutup usia. Kemarin,
Habibie dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Semasa hidupnya,
BJ Habibie tak lepas dari dunia otomotif. Ya, Habibie memiliki hobi otomotif dan sempat membangkitkan mimpi Indonesia memiliki mobil nasional.
Habibie merupakan sosok insinyur yang terus mengedepankan teknologi. Tak cuma pesawat, Habibie adalah salah satu penggagas mobil nasional saat menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi. Sayangnya, mobil nasional gagasan Habibie harus kandas dan tak diteruskan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain soal mobil nasional, Habibie diketahui memiliki hobi otomotif. Koleksi mobil di rumahnya cukup keren. Bahkan ada mobil antik yang tak banyak dimiliki orang.
Tak cuma itu, Habibie juga hobi sepeda motor. Ia pernah memboncengkan Soeharto pakai sepeda motor keliling istana. Berikut ulasan lengkap soal Habibie, mobil nasional dan hobi otomotifnya.
Dulu, Habibie mencetuskan produk mobil nasional bernama Maleo meski akhirnya kandas. Maleo mulai dikembangkan pada 1993, proyek Maleo dimulai ketika pemerintah harus memiliki mobil nasional yang khas nusantara. Saat itu IPTN ditunjuk untuk mewujudkannya.
Mobil yang dibidani oleh menristek BJ Habibie ini sukses membuat 11 rancangan mobil sampai tahun 1997. Namun sayangnya, proyek ini terbengkalai saat reformasi tiba.
Maleo saat itu rencanaya akan menggandeng produsen Inggris, Rover. Harian Birmingham Mail membocorkan dokumen-dokumen rahasia yang memperlihatkan wujud mobil yang akan menjadi mobil nasional Indonesia. Mobil itu adalah Rover Metro, sebuah hatchback yang populer di eranya, yang terjual sebanyak 2 juta dalam 20 tahun.
Rencananya Rover Metro akan dikirim sebanyak 10.000 unit ke Indonesia. Kabarnya, setelah dikirim ke Indonesia, mobil Rover akan dibangun kembali dan menggunakan komponen dalam negeri dari Pindad, IPTN, INTI, LEN dan Krakatau Steel. Begitu jadi mobnas, mobil itu akan dinamakan Rancang Maleo.
Proyek Maleo dalam dokumen disebutkan dirancang oleh PT Bahana Pakarya Industri Stategis (BPIS) yang di zaman Soeharto menjadi holding untuk perusahaan-perusahaan BUMN teknologi seperti PT Pindad, INTI dan lainnya.
"Proyek ini merupakan bagian dari transfer teknologi dari Rover Group pada BPIS. Untuk mencapai tujuan itu, mobil Rover 100 4 pintu akan menjadi mobil contoh," tulis dokumen tersebut.
Nama Maleo sendiri diambil dari nama burung asal Sulawesi sehingga mencerminkan nama asli dari Indonesia.
Proyek mobil nasional Maleo terus dibicarakan sejak 1994. Bahkan Komisi X DPR meminta Habibie membuat mobil sendiri dengan berpijak pada industri pesawat terbang yang telah berkembang pesat lebih dahulu.
Usulan DPR lalu disampaikan Habibie kepada Presiden Soeharto. Menurut Habibie, Soeharto tidak berkeberatan. Habibie lantas mengadakan kajian guna merealisasikan mobnas Maleo.
Namun, belum sempat proyek Maleo teralisasi sehingga Indonesia punya mobil nasional, pemerintah orde baru Soeharto harus berakhir. Hal ini yang diduga membuat Maleo kandas hingga sekarang.
BJ Habibie tercatat sebagai bidan dari proyek mobil nasional yang mulai dikembangkan tahun 1993. Untuk mengembangkan mobil nasional, BJ Habibie yang saat itu menjadi Menristek mengambil contoh merek mobil asal Inggris, Rover. Sementara untuk tipenya adalah tipe hatchback yang diberi nama Rover Metro, sebuah hatchback yang populer di eranya, yang terjual sebanyak 2 juta dalam 20 tahun.
Dengan kerja sama dengan Rover, saat itu BJ Habibie sukses membuat 11 rancangan mobil sampai tahun 1997. Namun sayangnya, proyek ini terbengkalai saat reformasi tiba.
Mengutip CNNIndonesia, Maleo yang terinspirasi dari nama burung asal Sulawesi itu punya mesin 1.200 cc dan menggunakan 60 persen komponen lokal. Saat itu diproyeksi harga mencapai Rp25 juta.
Habibie sempat menyebut di masa depan Maleo bakal terus berkembang. Tidak lagi menggunakan mesin bensin, melainkan pengembangannya menjadikan Maleo bisa menenggak hidrogen.
Purwarupa pertama Maleo disebut cukup canggih. Kecepatannya bisa mencapai sampai 140 km per jam. Mesin juga diklaim irit bahan bakar sehingga tidak membuat polusi.
Saat itu Habibie juga sempat menyampaikan bahwa Maleo akan menggunakan mesin dari Ford dan General Motors, asal Amerika Serikat.
Di balik sosok cerdasnya itu, Habibie juga diketahui memiliki hobi di dunia otomotif. Dunia kendaraan roda dua dan empat rupanya punya tempat tersendiri di hati Habibie. Habibie diketahui memiliki koleksi mobil antik dan motor di garasi rumahnya yang berbentuk mirip parkiran mal.
Di garasi tersebut tampak berjajar puluhan mobil Mercedes-Benz antik yang diparkir rapi mengikut garis-garisnya.
Total ada 32 mobil terparkir di sana. Paling banyak terlihat berjejer di sana adalah Mercedes-Benz bermodel klasik meski tak dijelaskan secara detail modelnya.
Tak cuma mobil, Habibie juga memarkir motor gede (moge) antik. Motor diparkir dalam sebuah ruangan yang ditutup oleh kerangkeng tanpa gembok, melainkan sebuah garpu yang diselipkan ke selot.
Motor yang disimpan di garasi tersebut pun beragam mereknya dari buatan Amerika, Eropa, hingga Jepang. Mulai dari moge asal Amerika Harley-Davidson, BMW, juga Kawasaki.
Habibie memang pernah menceritakan hobinya motoran. Kala itu ia menceritakan pengalamannya ketika membonceng Soeharto di Istana.
"Saya bonceng Pak Harto. Itu Pak Harto tidak mau dibonceng siapa pun karena beliau tidak percaya. Itu sebenarnya menggarisbawahi kalau Pak Harto itu yakin (pada saya). (Dibonceng) Yang lain nggak mau dia. Karena ini interpretasi kepercayaan," cerita Habibie beberapa waktu silam.
Mobil Jerman Mercedes-Benz punya daya tarik tersendiri bagi Habibie. Di garasi rumahnya, Habibie diketahui mengoleksi mobil-mobil premium asal Jerman itu.
Mobil pun mendapat perlakuan istimewa karena diparkir sangat rapi mengikuti garis di sebuah garasi yang bentuknya mirip parkiran sebuah mal.
Koleksi mobil Habibie di garasi itu juga cukup langka. Bahkan ada Mercedes-Benz 300SL Gullwing mejeng di sana. Sekadar informasi, Mercedes-Benz 300 SL Gullwing diproduksi pada tahun 1954-1963. Mobil menggendong mesin enam silinder 2.975cc sehingga bisa menghasilkan tenaga setara 158 KW dan torsi 215 PS.
Selain Mercedes-Benz 300 SL Gullwing ada mobil Mercy lain terpampang rapi di sana dan meski sudah berumur puluhan tahun kondisinya masih mulus.
Tak cuma mobil, Habibie juga memarkir motor gede (moge) antik. Motor diparkir dalam sebuah ruangan yang ditutup oleh kerangkeng tanpa gembok, melainkan sebuah garpu yang diselipkan ke selot.
Ada satu foto yang menggambarkan Habibie mengendarai motor memboncengkan Soeharto. Momen itu cukup melegenda ketika Soeharto dibonceng Habibie yang masih menjadi Menristek berkeliling istana negara.
Motor ini menjadi saksi bisunya. Motor itu adalah Suzuki Intruder VS400.
 Suzuki VS 400 Intruder, Saksi Bisu Momen Habibie Bonceng Soeharto. Foto: Pradita Utama |
Motor saksi bisu momen Habibie memboncengkan Soeharto itu sempat dipamerkan di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019 lalu.
Ketika dipamerkan di IIMS 2019, Suzuki Intruder VS 400 ini masih dalam kondisi terawat. Apalagi pada bagian kaki-kaki tidak ditemukan karat yang menghinggapi motor.
Di atas kertas Suzuki Intruder VS 400 memiliki mesin dua silinder 399 cc dengan transmisi 5 percepatan. Mesin itu sanggup menghasilkan tenaga hingga 33 dk pada 7.500 rpm dan torsi sebesar 33 Nm pada 6.000 rpm.
Halaman Selanjutnya
Halaman
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah