Hal itu diputuskan dalam rapat dewan direksi yang diadakan Selasa 20 November 2018. Namun Renault memilih orang nomor 2 di perusahaan itu, Thierry Bollore, untuk sementara menggantikan peran Ghosn selama Ghosn ditahan di Jepang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataan yang dikirim beberapa jam setelah rapat dewan direksi melalui surat elektronik redaksi detikOto, Renault mengatakan tidak bisa berkomentar pada bukti-bukti yang sudah dikumpulkan aparat Jepang melawan Ghosn yang merupakan warga negara Prancis.
Ghosn melaporkan kompensasinya lebih sedikit dari yang ia terima. Penuntut umum mengatakan dalam pernyataan kalau Ghosn dan direktur Greg Kelly berkonspirasi untuk merendahkan laporan penerimaan Ghosn sampai setengahnya. Padahal kompensasi yang diterima Ghosn selama 5 tahun dimulai dari 2010 pada kenyataannya adalah sebesar 9,998 miliar yen.
Belum ada komentar dari Ghosn atau Kelly tentang tuduhan tersebut.
Baca juga: Bos Nissan Ditangkap Jepang! |
Sementara itu mengutip Washington Post, pemerintah Prancis yang memiliki 15 persen saham Renault, sebenarnya meminta Ghosn diganti karena Ghosn tidak bisa melaksanakan kerjanya. Hal itu dinyatakan oleh Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire.
Menyusul penangkapan di Jepang, aparat Prancis langsung mengecek pembayaran pajak Ghosn di Prancis. Hasilnya tidak ada kesalahan.
Video Carlos Ghosn Ditangkap Aparat Jepang
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?