Proton yang digagas oleh Mahathir Mohamad sejak tahun 1983, harus rela melihat mobil nasional itu diakuisisi oleh Geely pada era kepemimpinan Najib Razak pada pertengahan Juni 2017 lalu. Mahathir sempat menyesalkan penjualan Proton oleh Najib. Siapa yang kuat tidak menangis saat anak asuhnya dijual ke pihak lain, itu yang dirasakan Mahathir saat itu.
Langkah Najib menurut Mahathir sama saja seperti menjual identitas Malaysia ke negara luar. "Saya cengeng, saya menangis meski orang Malaysia jarang menangis. Anak saya hilang dan menyusul nanti negara saya. Maafkan saya," kata Mahathir mencurahkan perasaannya lewat blognya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pabrikan China Ini Akuisisi Saham Proton |
Sementara itu, Najib yang menyaksikan langsung proses akuisisi tersebut menolak menyebut Proton dijual. Menurutnya ada dorongan dari pemerintah untuk proses akuisisi bisa terjadi. Persetujuan tersebut kata Najib dibuat oleh DRB-Hicom dan Proton.
"Kami tidak menjual kedaulatan kami. Mereka (Geely) adalah mitra strategis sehingga masa depan Proton lebih terjamin," ujar Najib diberitakan Channel News Asia akhir bulan lalu.
Proton memang beberapa tahun terakhir tidak terlalu cemerlang dari sisi penjualannya terutama di negaranya sendiri. Padahal tahun 1993, Proton sempat mendominasi pangsa pasar penjualan mobil di Malaysia sebesar 74 persen tahun 1993.
Namun terus menurun hanya tinggal 15 persen saja terkait dengan isu kualitas mobil dan layanan purna jual yang buruk di tengah ketatnya kompetisi produsen mobil luar negeri.
Tonton juga video mengenai 'Fakta Menarik Mahathir Mohamad, Sang PM Baru Malaysia':
(dry/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah