Warih sebelumnya menjadi wakil Nonami telah memiliki pengalaman kerja selama hampir 30 tahun akan menjadi putra lokal pertama yang menduduki pucuk pimpinan di perusahaan afiliasi manufaktur Toyota di kawasan Asia Pasifik.
Masahiro Nonami yang telah menjabat sebagai Presiden Direktur TMMIN sejak tahun 2010, akan menempati posisi baru di TMMIN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warih Andang Tjahjono lahir di Pati β Jawa Tengah pada tahun 1963. Gelar Sarjana Teknik Kimia dari Universitas Diponegoro diraih pada tahun 1989. Selama berkarir di Toyota sejak tahun 1989, Warih menduduki beberapa posisi seperti Direktur Human Resources, General Affairs, Operation Management Consulting (2009-2011) dan Direktur Vehicle Manufacturing Karawang Plant & Production Engineering (2011-2014) sebelum menjabat sebagai Wakil Presiden TMMIN di tahun 2014.
"Merupakan suatu kebanggaan bagi saya selama 6 tahun berada di garda depan TMMIN. Dalam perjalanan karir di perusahaan ini, saya ingin menyampaikan rasa terimakasih atas dukungan dari TAM, rantai pemasok, dealer, dan khususnya dukungan dari Pemerintah Indonesia, sehingga produk yang dihasilkan oleh para putra bangsa diterima dengan baik di pasar Indonesia dan mancanegara. Saya yakin dalam menghadapi tantangan besar di masa depan, Pak Warih yang berintegritas tinggi dan memiliki pengalaman mumpuni di bidang otomotif, mampu membawa TMMIN menjadi perusahaan yang dapat memajukan industri otomotif Indonesia," ujar Nonami.
TMMIN bertanggung-jawab untuk melakukan kegiatan produksi dan ekspor model Toyota di Indonesia. Pertama didirikan dengan nama PT. Toyota-Astra Motor (TAM) di tahun 1971, secara bertahap TMMIN membangun kapabilitas produksi dan ekspornya hingga saat ini mampu mengoperasikan 5 fasilitas produksi yang tersebar di kawasan Sunter β Jakarta dan Karawang β Jawa Barat. Dari kelima fasilitas ini, TMMIN memproduksi Kijang Innova, Fortuner, Vios, Yaris, Sienta, dan Etios Valco serta 2 tipe mesin bensin yaitu TR-K dan R-NR. Tahun lalu, lebih dari 218.000 unit mobil utuh dan 210.000 mesin utuh diproduksi oleh fasilitas-fasilitas TMMIN.
Aktivitas ekspor TMMIN sendiri dimulai pada tahun 1987 dengan pengiriman generasi ke-3 Kijang, Kijang Super, ke Brunei Darussalam. Saat ini, Toyota Indonesia melakukan ekspor dalam bentuk kendaraan utuh (CBU β Completely Built-Up), kendaraan terurai (CKD β Completely Knock Down), mesin, komponen, serta alat bantu produksi di proses pengelasan berupa jig dan di proses pengepresan berupa dies. Tahun lalu, ekspor kendaraan utuh merek Toyota dari Indonesia mencapai 169.100 unit ke lebih dari 80 negara tujuan di Asia, Afrika, Amerika Latin, Karibia, dan Timur Tengah. Angka ini berkontribusi sebesar 87% terhadap total ekspor mobil utuh dari Indonesia. Tahun 2016 juga menjadi tonggak penting bagi kegiatan ekspor kendaraan bermerek Toyota yang saat itu menggenapi tercapainya akumulasi 1 juta unit ekspor.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?