Honda EM1 e: jadi motor listrik pertama yang diproduksi oleh PT Astra Honda Motor. Tapi satu hal yang menjadi perhatian ialah jarak tempuh satu baterainya diklaim cuma 41,1 kilometer. Menariknya saat indikator baterai menunjukkan nol persen ternyata masih bisa dipakai berjalan.
Redaksi detikOto mendapatkan unit tes Honda EM1 e: Plus dari PT Astra Honda Motor, perbedaan varian ini hanya terdapat rear rack pada bagian belakang dibandingkan varian standar.
![]() |
Penasaran dengan motor listrik compact itu, kami menjajal motor listrik itu dari indikator baterai penuh alias 100 persen hingga benar-benar habis, sampai motor tidak bisa dijalankan lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perwakilan tim detikOto menjajal motor listrik ini untuk penggunaan harian, rute pertama penggunaannya dari Lebak Bulus, Jakarta Selatan, lalu dipakai berkeliling Depok, Jawa Barat sampai baterai benar-benar habis.
Sekadar informasi, perwakilan tim detikOto yang menjajal EM1 e: beratnya 78 kilogram ditambah membawa Honda Power Pack Charger e: dan baterai cadangan yang beratnya mencapai 15 kg. Jadi bobot yang dibawa motor listrik itu 93 kilogram, sedangkan klaim Honda bisa memuat bobot yang bisa diangkut 170 kg - 180 kg.
Honda menyebut dengan mode standar bisa mencapai jarak 41,1 kilometer. Angka penggunaan motor listrik itu didapat berdasarkan pengetesan World Motorcycle Test Cycle atau WMTC. Tetapi bisa saja berbeda dengan penggunaan yang sebenarnya.
Tim detikOto memulai perjalanan dari Lebak Bulus dengan kondisi indikator baterai 100 persen. Setelah berjalan 10,3 kilometer, kondisi baterai turun menjadi 76 persen.
Honda punya dua mode berkendara, yakni ECON dan Standar. Tapi kami memilih mode standar karena distribusi tenaga dan akselerasinya lebih oke dari ECON. Saat menggunakan mode standar top speed dalam layar multi informasi display (MID) mencapai 48 km/jam. Tapi pada alat navigasi yang berbasis di Global Positioning System (GPS) yang kami bawa, top speed Honda EM1 e: sesuai klaim Honda, yakni hanya 45 km/jam.
Perjalanan lanjut sampai di tugu kota Depok, perbatasan dengan Jakarta Selatan. Jarak tempuh sudah mencapai 19,8 km sedangkan indikator baterai sudah sampai 51 persen. Tim detikOto terus gaspol motor listrik tersebut, sisa baterainya tinggal 10 persen saat sudah menempuh jarak 31,3 km. Artinya untuk sampai di angka klaim Honda, masih ada 9,8 km lagi yang harus ditempuh.
Dengan baterai yang tersisa, terbesit rasa khawatir apakah motor listrik Honda ini bisa mencapai 41,1 km.
![]() |
Menariknya saat indikator sudah di bawah 8 persen muncul logo kura-kura di samping kiri atas pada layar MID. Kecepatan motor semakin lambat, top speed-nya dibatasi jadi sekitar 37 km/jam saja. Padahal sedang menggunakan mode standar, bukan ECON.
Indikator baterai sudah nol persen saat mencapai jarak 37 kilometer. Ternyata motor listrik itu masih sanggup berjalan. Top speed-nya hanya 37 km/jam.
![]() |
Kecepatan motor melambat ketika sudah mencapai jarak tempuh 41,1 km, muncul logo peringatan hingga indikator baterai. Motor sudah tidak bisa dijalankan lagi. Itu artinya motor ini sesuai dengan klaim Honda, sedangkan pemakaian baterai saat mencapai indikator nol persen itu masih bisa dipakai sejauh 4,1 km.
Honda EM1 e: menggunakan baterai lithium ion dengan kapasitas 29,4 Ah/1.494 Wh. Beratnya mencapai 10,2 kilogram. Untuk pengisian ulang dari titik nol hingga 100 persen memakan waktu 6 jam.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP