Jakarta -
BMW F 850 GS pertama kali dibawa oleh BMW Motorrad Indonesia pada ajang GIIAS 2018. Namun pada pertengahan tahun kemarin, motor adventure ini kembali jadi omongan, sebab digunakan oleh Polwan untuk mengamankan dan mendukung larangan mudik pada Operasi Ketupat 2021 ini.
Meski kini BMW F 850 GS yang dijual oleh BMW Motorrad Indonesia adalah yang versi Adventure 40 Years Anniversary, mereka masih menyediakan motor tahun 2018-nya untuk dites oleh tim detikOto. Lantas seperti apa sensasi menjajal motor Patwal dan apa saja yang ditawarkan motor seharga Rp 720 jutaan ini? Simak ototest BMW F 850 GS tahun 2018 kali ini!
 BMW F 850 GS Foto: Muhammad Hafizh Gemilang |
Desain Khas GS
Sebelum membedah lebih detail BMW F 850 GS ini, kita bahas dulu desainnya. Tentu pecinta motor touring atau adventure, tak sedikit yang memimpikan dan sudah kenal dengan desain dari Gelande Strasse (GS) kelas menengah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
GS-nya BMW memang sudah terkenal dengan desainnya yang berkarakter dan ikonik. Baik di kelas terkecilnya G 310 GS, hingga tertingginya R 1250 GS, punya bahasa desain yang serupa.
F 850 GS ini hadir dengan tampang yang siap dibawa berkelana jarak jauh. Dari depan, ada windshield berukuran kecil yang fix. Tak lupa, ada juga 'paruh bebek' yang menguatkan kesan motor touring-nya. Lalu yang tak kalah ikonik di depan sini adalah penggunaan headlamp yang desainnya asimetris dan teknologinya canggih.
 BMW F 850 GS Foto: Muhammad Hafizh Gemilang |
Dari samping, F 850 GS ini tampak menggunakan ukuran roda belang bak motor trail. Di depan peleknya cukup ramping berukuran 2,15 x 21 inci, sedangkan di belakang ukurannya 4,25 x 17". BMW juga menyematkan ban yang pas untuk aspal dan masih bisa dibawa off road ringan.
Untuk urusan kaki-kaki, yang jelas tampak jemawa adalah sok depannya model upside-down berdiameter 43 mm dan dengan jarak travel yang 230 mm. Sedangkan sok belakangnya adalah sok tunggal yang punya jarak main 215 mm dan nge-link ke swing arm berbahan aluminum-nya.
Namun untuk sok belakangnya, di motor tes ini belum menggunakan teknologi pengaturan sok elektrik, Dynamic ESA. Namun jangan khawatir, BMW memastikan di versi yang dijual untuk umum, fitur pengaturan sok belakang elektrik ini pasti dihadirkan.
Masih dari samping, terlihat juga tangki serta shroud-nya yang besar. Namun tangkinya ini secara spesifikasi hanya mampu menampung bensin sebanyak 15 liter. Jangan khawatir, dengan konsumsi bensin rata-rata di 19 km/liter, berarti saat tangki bensin full motor ini dapat dibawa hingga 285 km jauhnya, alias Jakarta-Cirebon tanpa isi bensin di jalan.
 BMW F 850 GS Foto: Muhammad Hafizh Gemilang |
Nah! Motor ini secara dimensi tergolong bongsor di depan dan cukup tinggi. Untuk saya yang punya tinggi 175 cm dan bobot tubuh yang berat, duduk di motor ini masih harus menjijit. Jelas aja, dalam versi standar tinggi joknya adalah 860 mm atau sekitar 11 cm lebih tinggi dari tinggi jok Honda Vario.
Kalau sudah duduk di BMW F 850 GS ini, langsung disambut dengan cockpit yang canggih dan menyenangkan untuk dipandang berlama-lama. Banyak tombol yang bisa dimainkan dan layar TFT 6,5 inci-nya pun dapat menampilkan banyak informasi.
Overall, rasanya sulit untuk tak suka desain keseluruhan dari BMW F 850 GS ini. Menurut kami, motor ini benar-benar gagah dan rasanya siap dibawa ke mana saja. Tak heran, motor ini dipilih aparat kepolisian sebagai armada mereka.
[Halaman berikutnya: Mesin Buas, Tapi Tak Intimidatif dan impresi handling F 850 GS]
Mesin Buas, Tapi Tak Intimidatif
Bicara soal mesin, sebenarnya untuk moge-moge BMW itu cukup gampang untuk tahu konfigurasi atau spek mesin yang digunakan. Cek aja namanya. BMW F 850 GS, F pada namanya berarti mesin dua silinder segaris, 850 berarti rentang kapasitas mesinnya, dan GS berarti model bodinya 'Gelande Strasse'.
Di atas kertas, mesin F 850 GS ini punya kapasitas 853 cc dan masing-masing silindernya punya 4 katup, berarti total 8 katup. Ukuran diameter pistonnya 84 mm dan jarak langkahnya 77 mm. Sedangkan untuk rasio kompresinya 12,7 : 1.
Mesinnya ini diklaim punya tenaga yang bisa tembus 95 HP di 8.250 RPM serta torsi 92 Nm di 6.250 RPM. Untuk ukuran motor 850 cc, tenaga dari mesin dua silinder segarisnya ini tergolong cukup.
 BMW F 850 GS Foto: Muhammad Hafizh Gemilang |
Nah, kini kita bicara soal rasanya. Menariknya motor ini terasa tepat untuk pemula. Walaupun ketika membaca spesifikasinya terasa 'jiper', nyatanya ketika dikendarai F 850 GS ini tak intimidatif. Sebab BMW menjaga pengendaranya dengan empat mode berkendara, yakni Rain, Road, Dynamic, dan juga Enduro.
Pada mode Rain, tenaga dan torsi akan dicekik agar tak terlalu buas. Fitur ABS dan TCS juga aktif, sehingga pengendara yang membawa motor ini melewati genangan air tak akan khawatir kehilangan kendali motornya. Mode ini lah yang rasanya tepat dipakai pemula yang belum pernah pakai moge. Walaupun gas dibejek dalam, penyaluran tenaga akan halus dan jauh dari kata nakutin.
Sedangkan di mode Road, tenaga dan torsi sudah full dapat dinikmati, namun fitur ABS dan TCS masih tetap aktif by default. Mode Dynamic, sama dengan Road tenaganya namun fitur TCS dimatikan.
Sedangkan di mode pemungkas, yakni Enduro, tenaga juga full dan fitur keselamatan ABS-TCS dimatikan. Sehingga jika asal membejek gas, motor akan keluar buasnya dan ketika kami mencobanya tak jarang terjadi wheelspin. Mode terakhir ini pas untuk nakal di trek atau di jalan sepi.
 BMW F 850 GS Foto: Muhammad Zaky Fauzi Azhar / 20detik |
Selama pengetesan kami banyak bermain di mode Road, sebab akhir tahun seperti ini jalanan di Jakarta kerap dibasahi oleh hujan. Impresi kami mengendarai F 850 GS ini sangat baik dan menyenangkan. Jika mengurut gas secara lembut, tenaga dari mesin tak akan menakutkan. Namun jika sudah sampai di putaran mesin 4.000 ke atas, tenaga dan torsinya baru terasa nonjok.
Rasanya mesin ini dapat menyesuaikan sekali kebutuhan pengendaranya. Jika ingin santai dan main di putaran rendah, tenaga terasa cukup kuat untuk mengimbangi bobotnya. Sedangkan pas ketemu jalan kosong atau ingin mengejar sesuatu, tinggal pelintir gasnya lebih dalam dan secara effortless mesinnya ini akan mengeluarkan tenaga terbaiknya.
Nah, satu hal yang sedikit meresahkan kami adalah panas mesinnya yang terasa cukup menyengat di area kaki dan betis khususnya. Sesekali juga kami mendapat notifikasi temperatur air radiator yang meningkat. Maklum, motor dengan mesin sebesar ini memang tak cocok untuk macet-macetan di siang hari bolong.
Namun menariknya, selama pengetesan dan beberapa kali temperatur oli mesin sampai di atas 115 derajat celcius, motor tak overheat apalagi sampai mati mendadak. Jadi tergolong masih enak dipakai harian, asal pintar-pintar dalam memilih waktu perjalanan.
[Halaman berikutnya: Handling dan Suspensi yang Jempolan dan Fiturnya Kekinian]
Handling dan Suspensi Jempolan
Bicara soal handling dan suspensi dari motor GS BMW tentu tak usah diragukan lagi. Sejak lahir, motor ini sudah ditiupkan ruh 'siap adventure di segala medan' oleh BMW. Makanya namanya 'Gelande Strasse' atau artinya 'off road dan aspal' dalam bahasa Jerman.
Satu hal yang bikin kami agak panik dalam pengetesan harian motor ini adalah karena dimensi serta bobotnya yang tergolong besar. Memang betul adanya, selama memindahkan motor ini dari tempat parkir, merayap di kemacetan, atau mencoba menyesuaikan lebar setang untuk melewati kemacetan keringat tak jarang mengucur di balik helm.
Namun asyiknya ketika motor ini sudah jalan, motor dengan bobot yang besar ini dapat dengan mudah ditaklukkan. Insinyur BMW rasanya punya sihir sendiri untuk merancang motor ini. Membawa F 850 GS ini untuk meliuk-liuk ataupun putar balik di jalan yang sempit rasanya tak masalah. Pengendalian motor ini terasa tak intimidatif, fleksible, dan juga asyik.
 BMW F 850 GS Foto: Muhammad Hafizh Gemilang |
Sedangkan untuk suspensinya, seperti yang kami sebutkan tadi, tak usah diragukan lagi. Karakter sok depannya sangat empuk dan siap untuk melewati medan yang sangat tidak rata sekalipun. Tak heran, kami kerap tak sadar melewati polisi tidur ataupun speedtrap dalam kecepatan tinggi, sebab terasa effortless.
Nah untuk suspensi belakangnya, sayang kami tak dapat menjajal fitur Dynamic ESA atau pengaturan sok yang elektrik di motor tes kali ini. Sehingga untuk menyesuaikan karakter sok belakangnya, harus manual dengan memutar tuas di sebelah kanan bawah jok. Meski demikian, karakter sok belakang pun sama asyiknya dengan yang depan.
Nah satu yang harus dikompromikan dengan setelan sok yang sangat empuk seperti ini ialah, kurang cocok dibawa menikung kencang di jalan rata. Motor terasa terombang-ambing dan kurang stabil. Hal itu tentu dapat direduksi dengan mengatur sok belakangnya sedikit lebih keras.
 BMW F 850 GS Foto: Muhammad Hafizh Gemilang |
Fitur Kekinian
Sebagai motor generasi baru dari BMW Motorrad, tentu pabrikan asal Jerman ini tak mau main-main dalam menanamkan fitur canggih ke F 850 GS. Segudang fitur canggih yang tak hanya memanjakan mata, namun juga meningkatkan keselamatan berkendara sudah hadir di motor ini.
Pertama kita bahas dulu yang terlihat di kokpitnya, yakni layar instrumen kluster TFT seluas 6,5 inci. Layar ini sangat menarik dilihat dan juga menampilkan banyak sekali informasi tentang motor, mulai dari yang fundamental seperti speedometer, tacho meter, hingga fuel meter, temperatur, konsumsi bahan bakar rata-rata sampai ada juga TPMS untuk melihat informasi tekanan angin ban.
Jika ingin lebih dalam menggunakan seluruh fitur di layar instrumen klusternya ini, pemilik kendaraan dapat mengunduh aplikasi BMW Motorrad Connected dan dapat menyambungkan smartphone-nya ke motor. Sehingga mode telepon, hiburan, hingga peta akan dapat diakses di F 850 GS ini.
Fitur keselamatan tentunya tak absen di motor ini. Seperti yang sudah kami sebutkan saat membahas mesinnya, BMW F 850 GS ini hadir dengan fitur Anti-Lock Braking System (ABS) dan pengontrol traksi yakni Traction Control System (TCS).
Pajak Tahunan dan Harga BMW F 850 GS
BMW F 850 GS yang dites oleh tim detikOto adalah motor lansiran tahun 2018, sehingga kami dapat mengintip besaran pajak tahunan yang harus dibayar jika ingin memelihara banteng F 850 GS ini. Ternyata untuk motor yang didaftarkan di wilayah DKI Jakarta, F 850 GS ini punya Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sekitar Rp 9 jutaan per tahun.
Nah! Untuk urusan harganya, kini BMW tentu tak lagi menjual F 850 GS lansiran 2018 seperti yang kami tes. Namun kini BMW menjual motor ini dalam edisi spesial, yakni BMW F 850 GS Adventure 40th Years Anniversary yang dibanderol seharga Rp 720 juta dalam status off the road.
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah