Uji Performa Ducati Scrambler Classic 2018: Mesinnya Galak tapi Efisien

ADVERTISEMENT

Uji Performa Ducati Scrambler Classic 2018: Mesinnya Galak tapi Efisien

Muhammad Hafizh Gemilang - detikOto
Selasa, 17 Agu 2021 12:20 WIB
Jakarta -

Kata kalem dan buas memang punya arti yang berlawanan. Namun rasanya, kedua kata itu pas untuk mendeskripsikan mesin 800cc Ducati Scrambler Classic ini.

Khas Ducati, mesin yang digunakan oleh Scrambler Classic ini adalah mesin dengan konfigurasi L-Twin Desmodromic Distribution berkapasitas pas 803 cc. Di atas kertas, mesin 4 katup ini dapat menghasilkan tenaga sebesar 73 hp di putaran mesin 8.250 RPM dan torsi 67 Nm di putaran mesin 5.750 RPM.

Ducati Scrambler Classic 2018Mesin Ducati Scrambler Classic 2018 Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

Mari kami jelaskan kenapa kalem dan buas cocok untuk disematkan ke mesin Scrambler ini. Impresi kami, ketika membawa motor ini untuk stop n go atau di kemacetan dengan putaran mesin rendah, mesin ini terasa tetap nyaman digunakan dan tidak terlalu 'jerky' layaknya moge eropa ber-cc-besar.

Di putaran bawah, asal pintar mengatur bukaan gas dan kopling, mesinnya tidak akan membuat kita terhentak ataupun liar tak terkendali. Makanya layak disebut kalem.

Namun ketika bukaan gasnya kita bejek lebih dalam ke putaran tengah ke atas, kita perlu waspada dan berhati-hati. Tenaga buasnya langsung keluar dan membuat motor ini mudah sekali menyentuh kecepatan 100 km/jam.

Karakter mesinnya yang overbore, membuat mesin ini punya karakter yang kuat di tarikan tengah ke atas. Sehingga untuk berlari kencang di jalan yang kosong dan panjang, tentu akan sangat mudah.

Nah, mesinnya ini belum menggunakan pendingin cairan alias radiator, sehingga untuk pendinginan mesinnya hanya mengandalkan udara sekitar. Sekali lagi, 'beauty is pain', jadi siap-siap terserang hawa panas yang tidak santai ketika membawa Ducati Scrambler ini bermacet-macetan.

Ducati Scrambler Classic 2018Instrumen kluster Ducati Scrambler Classic 2018 Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

Apalagi, karena posisi mesinnya yang L-Twin, membuat kepala silinder motor ini terletak persis di bawah jok. Sehingga, panas mesin akan gampang menyengat bagian paha atas hingga selangkangan.

Lalu untuk urusan efisiensi bahan bakarnya, motor ini ternyata terbilang cukup baik. Walaupun biasanya pengguna moge tidak lagi mempertimbangkan bahan bakar, tapi Scrambler ini terbilang irit.

Kami melakukan tes bahan bakar dengan metode full to full dan berkendara sejauh 153 km jauhnya. Ternyata, untuk menempuh jarak segini, membutuhkan bensin RON 95 sekitar 9,1 Liter. Artinya, konsumsi bahan bakar rata-rata Ducati Scrambler Classic ini tembus di angka 16,8 km/Liter.

Hasil tersebut kami dapatkan dengan gaya berkendara yang agresif dan juga motor ini sudah menggunakan knalpot Termignoni yang lengkap dengan mapping mesin yang lebih bertenaga dari versi standar-nya.



Simak Video "Jajal Moge Ducati Scrambler Classic 2018 untuk Harian"
[Gambas:Video 20detik]
(mhg/rgr)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT