Untuk diketahui, Cleveland Ace Deluxe didukung mesin 4 tak satu silinder karburator berpendingin udara dengan kubikasi 229,5 cc (Cleveland membulatkannya 250 cc). Mesin itu dihubungkan dengan transmisi 5 percepatan.
Cleveland Ace Deluxe yang dicoba detikOto ini adalah motor yang masih standar. detikOto mencoba mengendarai motornya di saat malam terlebih dulu.
Anak kunci dimasukkan ke rumahnya, lalu kaki mencari kick starter. Walah, ternyata nihil. Meski tampangnya jadul, tapi tak ada kick starter terpasang di motor ini. Satu-satunya cara menyalakan motor adalah dengan memencet tombol electric starter yang letaknya seperti motor lain pada umumnya.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kopling ditarik, gigi dimasukkan. Brum! Ace Deluxe pun melaju. Seperti diduga sebelumnya, handling motor ini terhitung nyaman. Motor enak dikendalikan, enteng.
Baru berjalan sebentar, detikOto yang terbiasa mengendarai motor Jepang masa kini langsung merasakan kenangan masa lalu. Feel tarikan dan getaran mesin agak berbeda dengan motor-motor masa kini. Karena penasaran, Ace pun dipinggirkan, lalu dilongok ke bagian mesinnya. Ternyata benar, jantung mesin motor ini masih menggunakan karburator. Setelah rasa penasaran terjawab, perjalanan dilanjutkan.
Perjalanan dari markas detikcom di Jl Warung Buncit, Jakarta Selatan, menuju rumah di wilayah Tanah Baru, Beji, Depok, Jawa Barat, sekitar 14 Km. Macet? Pasti. Secara umum Cleveland cukup nyaman dibawa meliuk-liuk melewati mobil-mobil yang 'parkir bebas'.
Perpindahan gigi Ace terbilang rapi. Namun bagi Anda yang terbiasa dengan entengnya tarikan kopling motor Jepang, mungkin kopling Ace terasa agak 'menantang'. Tarikannya? Ngacir!
Suspensi upside down membuat motor terasa stabil. Suspensi dual shock belakang terbilang nyaman. Gampangnya, hingga tiba di rumah, motor enak dikendarai. Namun memang jari-jari tangan kiri agak pegal, itu tadi, karena koplingnya agak 'menantang'.
Bagaimana dengan konsumsi bensinnya? Bagaimana bisa tahu, indikator bensin saja tak ada.
Keesokan harinya, motor dijajal untuk membonceng istri belanja ke warung. Ulasannya, suspensi belakang nyaman digunakan boncengan. Setelahnya, Ace Deluxe digeber lagi ke kantor.
Jalur menuju kantor, sesuai petunjuk Mbah Google, lewat Lenteng Agung lalu Tanjung Barat. Nah ternyata, di Tanjung Barat macet parah. Mengendarai Ace di tengah macet parah sebenarnya tak masalah. Namun, yang mengganggu, panas mesin terasa di kaki kanan.
Setelah melewati macet Tanjung Barat, perjalanan menuju kantor terbilang lancar. Ace enak diajak menyusuri gang-gang jalan tikus. Tak seperti kompetitor lain yang bermesin sama.
Mesin 250 cc ini menurut detikOto lebih asyik untuk berkendara santai. Apalagi didukung dengan posisi riding yang juga santai.
Dengan harga yang pas, bukan tak mungkin kegantengan motor ini membuatnya laris di pasaran.
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah