Peugeot Django Tawarkan Rasa yang Berbeda

Ototes

Peugeot Django Tawarkan Rasa yang Berbeda

M Luthfi Andika - detikOto
Rabu, 23 Mar 2016 17:15 WIB
Peugeot Django Tawarkan Rasa yang Berbeda
Foto: Rengga Sencaya
Jakarta - Setelah merasakan Peugeot Django di ajang Indonesia International Motor Show 2015 kemarin, rasanya belum cukup jika tidak langsung merasakannya langsung di padatnya jalanan Jakarta. Kali ini detikOto mendapat kesempatan untuk menguji skuter ini di Jakarta.

Hasilnya, detikOto pun berhasil menjadi pusat perhatian pengendara yang melintas di jalanan Ibukota Jakarta. Bahkan sering kali detikOto menjawab pertanyaan, motor apakah ini.

"Motor apa nih mas? Lucu juga ya, klasik tapi panjang," ujar salah satu pengendara roda empat yang bertemu di lampu merah Senayan Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah penasaran, bagaimana ketangguhan Peugeot Django yang dibanderol mulai Rp 34,9 juta hingga Rp 37,9 juta ini? Simak yang satu ini, Otolovers.

1. Bergaya khas Eropa

Foto: Rengga Sancaya
Skuter Peugeot Django menawarkan 3 varian sekaligus, yaitu Django Sport, Evasion dan Allure. Kali ini detikOto melakukan perjalanan di Jakarta bersama dengan Django Allure.

Sebagai catatan, meski terlihat sama, sebenarnya ketiga skuter ini memiliki perbedaan.

Model Peugeot Django Sport 150 cc hanya memiliki satu tempat duduk, dengan tampilan klasik yang memiliki sebuah nomor di bagian depan dan pada bagian samping.

Sedangkan model Peugeot Django Evasion 150 cc, tampilan paling berbeda terletak pada asesoris yang disediakan. Model Django Evasion, memiliki keranjang tambahan, serta kaca tambahan pada bagian depan dengan memiliki 2 kursi penumpang.

Begitu juga dengan model Peugeot Django Allure 150 cc, yang membedakan model ini adalah pada asesoris tambahan pada bagian box belakang. Serta tambahan kaca depan, dan pernak-pernik seperti pijakan kaki krom.

Namun secara keseluruhan ketiga model ini memiliki tampang yang sama. Skuter ini memiliki tampilan lampu bulat, bodi yang lebih cembung serta kursi bergaya futuristik agar tampilan yang disajikan terlihat klasik.

Di bagian indikator rpm, kesan klasik juga begitu kental terasa. Tampilannya bulat, dengan tingkat kecepatan di bagian sisi atas, dan di bagian tengah terdapat jam, suhu mesin, jarak tempuh dan kapasitas bahan bakar. Sedangkan tepat di bagian bawahnya terselip indikator headlam, lampu sein, dan aki.

Kesan klasik juga terlihat pada bodi bagian dalam dan sisi luar, dengan leukan yang begitu mewah di setiap sudutnya.

Kalau melihat indikator yang yang terselip pada setang, memang tidak terlalu berbeda dibandingkan dengan sepeda motor yang ada. Di bagian kiri ada pengaturan lampu, sein dan klakson. Di sisi kanan ada tombol starter, namun uniknya ada pada sisi kanan, yaitu Django ini menyediakan hazard layaknya mobil atau motor gede.

Kursi yang terbagi dua juga terlihat begitu unik. Bagian depannya bisa dibuka cukup menggunakan kunci kontak di posisi off diputar ke kiri. Bagasi yang disediakan pun cukup luas, satu helm half face berukuran L atau XL dan ditambah jas hujan bisa masuk ke bagasi.

Kemewahan juga sangat terasa di bagian bodi depan. Karena bodi depan bisa dibuka untuk pengisian bahan bakar disebelah kiri, sedangkan di bagian kanan pengendara bisa melakukan isi ulang baterai ponsel.

2. Tawarkan Fitur Terbaru

Foto: Rengga Sancaya
Skuter matik biasanya hanya menawarkan kemudahan berkendara, dengan sistem otomatisnya. Tapi, pabrikan asal Eropa ini menawarkan kemudahan, kenyamanan sekaligus kemewahan.

Misalnya bagasi luas yang cukup untuk menaruh satu helm, jas hujan serta peralatan perjalanan lainnya. Tidak ketinggalan daya listrik untuk bisa mengisi baterai ponsel juga disediakan.



Begitu juga yang tidak kalah menarik ialah sistem semi digital dashboard yang disediakan. Kesan modern yang menunjukkan konsumsi bahan bakar, waktu dan suhu mesin.


Β 
Tidak lupa sistem rem ABS juga diselipkan.

3. Sensasi berkendara

Foto: Rengga Sencaya
Bicara soal sensasi berkendara, dengan desain retro serta mesin berkapasitas 150 cc ini tidak perlu diragukan lagi. Karena dengan menggendong mesin type single silinder 4 stroke berpendingin udara, dengan sistem pengabutan fuel-injection, motor ini mampu menyemburkan tenaga hingga 8,3 kW.

Tubuh bongsor yang ditawarkan membuat motor skuter ini begitu stabil saat dikendarai. Bahkan rasa getar yang biasanya terasa pada model skuter lainnya, tidak terasa sama sekali.

Pelek lebar yang menopang tubuh bongsornya, membuat motor ini kian stabil saat melakukan manuver ataupun saat melintas di kecepatan 100 km/jam. Akan tetapi harus diakui, tubuh bongsornya membuat motor ini agak lama saat mencapai topspeed.

Namun desain retro yang elegan patut diajungkan jempol. Karena skuter ini menarik perhatian orang lain.

Saat melakukan selap-selip di padatnya jalanan Jakarta, motor ini terbilang mampu melewatinya. Meski tubuh bongsornya membuat kita sebagai pengendara harus lebih hati-hati, begitu juga saat mencari lokasi parkir.

Bicara soal keiritan, motor asal Perancis ini juga terbilang irit. Dengan memiliki kapasitas bensin hingga 8 liter, motor ini mampu melintas dalam dan luar kota dengan aman, tanpa khawatir akan kehabisan bahan bakar.

Saat duduk di bangku penumpang, berkat bangku panjang dan lebar yang disajikan, skuter ini sangat nyaman dan asyik. Bahkan rasa pegal yang kerap dirasakan para penumpang tidak terasa dirasakan saat duduk di bangku penumpang.

4. Kesimpulan

Foto: Rengga Sencaya
Tidak adil rasanya jika detikOto tidak bicara soal kekurangan dari motor asal Prancis yang satu ini.

Dalam pandangan detikOto motor ini terbilang hampir sempurna. Namun jika dilihat dari desain knalpot yang lurus, dan terlihat memiliki jarak yang pendek dengan aspal.



Sehingga rasanya besar kemungkinan knalpot ini akan tergesek saat bertemu jalanan berlubang atau bergelombang. Namun jelas hal ini balik lagi ke tangan Anda sebagai konsumen, karena desain knalpot yang lurus ini memungkinkan pembuangan menjadi sempurna dan kenyamanan akan lebih terasa.

Selanjutnya, posisi pengisian bahan bakar di badan bagian dek sebelah kiri dirasa begitu sempit. Sehingga besar kemungkinan saat melakukan pengisian bahan bakar, bensin terkena bodi. Namun desain yang sempit ini, membuat motor ini begitu efisien tidak memakan banyak tempat.

Tubuh bongsor yang ditawarkan, juga tidak lepas dari pandangan detikOto. Bisa dipastikan besarnya tubuh yang ditawarkan, membuat motor ini akan sulit melakukan selap-selip layaknya skuter lainnya.

Namun, tubuh bongsor ini membuat skuter retro ini begitu nyaman untuk dikendarai. Sehingga pantas rasanya, jika motor ini memiliki tubuh yang lebih bongsor.

Bagaimana Otolovers? Mudah-mudahan bisa menjawab rasa ingin tahu Otolovers semua akan ketangguhan Peugeot Django ya.

Halaman 2 dari 5
(lth/rgr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads