Menjelajahi Paiton-Bali dengan Triumph Street Triple 675

Menjelajahi Paiton-Bali dengan Triumph Street Triple 675

- detikOto
Rabu, 10 Des 2014 17:45 WIB
Menjelajahi Paiton-Bali dengan Triumph Street Triple 675
Denpasar - Menunggangi motor Triumph apalagi dengan jarak jauh merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Apalagi ketika detikOto melihat line-up motor dan jalurnya cukup oke, semangat detikOto untuk ikut touring ini pun semakin menggebu-gebu.

Anda bayangkan saja, touring dimulai dari Paiton, Probolinggo, Jawa Timur dan berakhir di Denpasar, Bali. detikOto termasuk beruntung karena tidak semua bisa merasakan sensasi berkendara motor Triumph apalagi menempuh jarak ratusan km.

Motor yang disediakan oleh pihak Triumph Indonesia cukup beragam, diantaranya Tiger 800 XC, Tiger 800, Tiger Explorer, Street Triple 675 dan Speed Triple 1050. Ketika melihat wujud motornya, detikOto memutuskan untuk "kencan' bareng Triumph Street Triple 675.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, mau tahu bagaimana cerita lengkap acara touring Triumph For The Ride Bali Experience 2014 ini? Yuk, kita simak ulasan lengkapnya di bawah ini!



1. Etape 1 Paiton-Bali

Akhir pekan lalu, detikOto bersama dengan 4 awak media otomotif nasional lainnya serta tim Triumph Indonesia bertolak dari Jakarta menuju Surabaya dengan menggunakan pesawat terbang.

Samapai di Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya sekitar pukul 21.00 WIB, rombongan langsung jalan lagi menuju Paiton, Probolinggo, Jawa Timur menggunakan bus.

Esok harinya, rombongan awak media dan tim dari Triump Indonesia mulai melakukan touring.

Di antara line-up motor yang disediakan, motor yang dirasa sangat cocok dengan pengendara detikOto adalah Triumph Street Triple 675 model tahun 2015.

"Pilihan motor Anda ini (Street Triple 675)," tanya Workshop Manager PT Gerai Motor Terpadu selaku diler resmi Triumph di Indonesia Rhys Leaun kepada detikOto.

"Hati-hati ketika nanti jalanan hujan, bannya bukan ban untuk jalan basah, tapi untuk jalan kering, jadi harus sedikit waspada dalam pengeremannya," tutur Rhys dalam bahasa Inggris.

Ia pun mencoba menjelaskan beberapa fungsi tombol yang ada pada motor ini. Singkat cerita, perjalanan pun dimulai. Brumm.. suara yang keluar dari knalpot motor ini cukup sangar dan cukup menarik perhatian orang-orang di sekitarnya.

Perjalanan pun dimulai dari hotel Utama Raya di Paiton, menuju ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur.

"Hat-hati karena kondisi jalannya cukup ramai dengan truk-truk besar," ujar seorang Patwal dari Polda Jawa Timur kepada semua tim touring.

Meski tergolong baru, tapi motor yang ditunggangi detikOto langsung bisa menyatu dan mudah dikendalikan. Sepanjang perjalanan hingga ke Pelabuhan Ketapang, kontur jalan serta pemandangannya cukup beragam.

Paling menarik adalah di Taman Nasional Baluran. Selain jalanannya yang meliuk-liuk, naik dan turun juga kita semua disuguhkan dengan pemandangan yang ciamik. Pohon-pohon Jati yang keting serta langit yang cerah membuat perjalanan menjadi lebih indah.

Setelah berjalan kurang lebih 2 jam, kami semua tiba di Pelabuhan Ketapang dan dilanjutkan dengan naik kapal Fery menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

Sampai di Pelabuhan Gilimanuk, kami semua langsung menyantap makanan khas Bali, yakni Ayam Betutu yang lokasinya tidak jauh dari Gilimanuk. Selepas makan siang, awan mulai gelap dan kami semua memutuskan untuk menggunakan jas hujan lalu melanjutkan perjalanan hingga ke Denpasar.

Perjalanan semakin menantang karena cuaca mulai hujan di beberapa daerah. Saat hujan turun, detikOto langsung teringat dengan perkataan yang dilontarkan oleh Rhys Leaun.

Untungnya, patwal yang ada di depannya juga cukup mengerti karena kecepatannya dikurangi ketika melewati daerah yang hujan.

Karena, beberapa motor, tidak hanya yang ditunggangi oleh detikOto saja yang menggunakan ban kering.

Kondisi jalan dari Gilimanuk hingga ke Denpasar juga cukup beragam.

Tak jarang pemandangan indah mewarnai perjalanan detikOto dan rombongan. Jarak tempuh dari Gilimanuk hingga ke Denpasar lebih lama dibanding dari Paiton ke Ketapang.

Setelah kurang lebih berjalan 4 jam tanpa istirahat, akhirnya kami semua tiba di Hard Rock Hotel, Bali dan melanjutkan istirahat untuk esok harinya melakukan city touring ke Tanah Lot.

Perjalanan touring dari Paiton hingga ke Denpasar, Bali ini kita tempuh dengan waktu kurang lebih 7 sampai 8 jam. Waktu selama itu juga termasuk menyeberang dan beberapa kali istirahat ketika dari Paiton menuju ke Gilimanuk.

2. Etape ke-2, City Touring Denpasar-Tanah Lot

Esok harinya sekitar pukul 09.00 WIB semua tim sudah berkumpul di depan lobi dan mulai memanaskan mesin motornya satu persatu.

Awal perjalanan dimulai dari Hard Rock Hotel dan berkeliling-keliling di dalam kota hingga menyeberang melewati jalan tol Bali.

Di hari kedua ini, detikOto masih menggunakan motor yang sama, yakni Triumph Street Triple 675.

Berbeda dengan dibawa jarak jauh yang cukup nyaman, untuk di dalam kota apalagi dengan kondisi jalan yang sedikit macet, detikOto mulai merasakan pegal pada kedua tangan.

Tapi ketika sudah menuju ke Tanah Lot dengan kondisi jalan yang tidak terlalu macet, pegal yang dirasakan detikOto pun hilang. Motor kembali nyaman saat dibawa dalam kecepatan tinggi.

Singkat cerita, sampai di Tanah Lot, kami semua datang ke acara ulang tahun Brotherhood. Setelah itu, kami semua langsung bertolak lagi menuju Hard Rock Hotel untuk kembali beristirsahat.

Perjalanan di etape kedua ini memang tergolong singkat dibanding etape pertama. Tapi kehadiran 18 motor Triumph yang mayoritas memiliki suara knalpot yang besar menjadi perhatian masyarakat sekitar.

Tak hanya masyarakat lokal, tapi turis-turis mancanegara pun melirikan matanya ke motor-motor Triumph. Ketika motor parkir di lobi hotel juga banyak turis lokal dan mancanegara yang menjepretkan kameranya ke motor Triumph.

3. Sensasi Tunggangi Triumph Street Triple 675

Nah, waktunya untuk mereview motor sport touring ini. Motor yang ditunggai detikOto adalah model tahun 2015. Ada juga Street Triple 675 model tahun 2012, tapi detikOto mencobanya yang model terbaru.

Perbedaan antara model tahun 2012 dan 2015 adalah dari knalpot. Untuk model tahun 2012 knalpot di belakangnya ada 2, sedangkan model terbaru hanya ada 1 dan terlihat lebih ramping.

Secara keseluruhan tidak ada perubahan yang cukup signifikan, tapi yang terlihat jelas selain di knalpot juga buritan belakang yang lebih lancip. Itu karena model terbaru penggunaan knalpotnya menjadi 1.

Lau bagaimana soal tenaga? Waduh jangan ditanya bro, mesin berkapasitas 675 cc-nya benar-benar dahsyat. Motor ini benar-benar 'galak' tenaganya.

Bayangkan saja, ketika jalanan menanjak, saat itu detikOto menggunakan gigi 6, tapi ketika tanjakan dipindahkan ke gigi 4, dan motor naik.

Tenaga di gigi 4 ketika tanjakan juga masih sangat besar, motor tidak kehilangan tenaga ketika dari gigi 6 langsung dipindahkan ke gigi 4 untuk dipakai menanjak.

Di jalanan lurus, detikOto sempat menyentuh kecepatan 145 km/jam. Tapi itu bukan maksimal karena baru mencapai di gigi 5. Masih ada 1 gigi lagi, tapi kondisi jalanan tidak memungkinkan, jadi hanya 154 km/jam kececepatan makimal yang dicapai detikOto.

Tenaganya benar-benar masih melimpah ketika detikOto mencapai kecepatan 145 km/jam. Motor ini benar-benar sangar bro!

Selain tenaga yang berlimpah, handlingnya juga cukup mantap.

Dengan bobot yang cukup berat, tapi ketika motor ini berjalan di jalur yang berkelok-kelok sangat mudah dikendalikan.

Dibawa belok ke kanan dan kiri dengan kecepatan tinggi masih cukup stabil. Saat tikungan, kecepatan rata-rata di 70 sampai 80 km/ jam, tapi tergantung dengan kondisi jalan, jika kosong bahwa sepat menyentuh 90 atau 100 km/jam.

Begitu juga dengan pengereman, jangan meremehkan untuk sistem pengeremannya. Triumph Street Triple 675 ini sudah dilengkapi dengan teknologi ABS.

Teknologi ABS ini sempat dirasakan oleh detikOto ketika mengerem mendadak dengan kecepatan tinggi. Ketika pedal rem diinjak dalam, motor tetap stabil atau tidak melenceng ke kanan atau ke kiri. Tapi, dengan syarat bro, saat mengerem posisi stang harus tetap lurus jangan coba dibelok-belokan.

4. Kesimpulan

Berbicara mengenai rute sudah tidak diragukan lagi karena dari Paiton hingga ke Denpasar, Bali cukup menantang dan menarik. Jalur ini tergolong pas untuk touring motor-motor gede, karena jalurnya tidak terlalu jauh dan masih sangat bersahabat.

Untuk motornya itu sendiri, Triumph Street Triple 675 ini jika dajak touring jarak jauh masih sangat nyaman. Kenapa? Karena pengendara tidak akan cepat merasakan pegal baik di tangan atau dibadan.

Posisi berkendara juga cukup nyaman atau tidak terlalu membungkuk. Itu yang menjadikan tangan dan badan tidak cepat pegal. Hanya saja, setelah berkendara 1 jam, tangan kanan atau jari-jari Anda akan terasa kesemutan.

Soal handling dan peforma juga sangat luas biasa. Motor ini tenaganya besar sekali. Tapi yang paling penting adalah, motor ini masih sangat mudah untuk dijinakan, percuma jika motor tenaganya berlimpah tapi susah dijinakan.

Jangan sampai kita dikuasai motor, tapi kita harus bisa menguasai atau menjinakkan motor karena ketika kita sudah menyatu dengan motor sebesar itu, perjalanan akan terasa menyenangkan karena motor mudah untuk dikendalikan.

Kekurangannya adalah jika berkendara di dalam kota apalagi kondisi jalanan macet, Anda akan cepat merasa pegal, terutama tangan kiri dan kanan karena tangan harus menahan kopling dan tumpuan badan berpusat ke kedua tangan.

Motor ini memang sangat berat, tapi ketika sudah mulai bibawa jalan, motor ini tidak terlalu berat. Malah cukup nyaman dan mudah diajak meliuk-liuk.


Halaman 2 dari 5
(ady/ddn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads