Tes Lengkap MINI Electric: Semakin Berkarakter dan Asyik!

Tes Lengkap MINI Electric: Semakin Berkarakter dan Asyik!

Hafizh Gemilang - detikOto
Kamis, 28 Jul 2022 19:08 WIB
Jakarta -

Sejak diluncurkan pada awal Juni 2022 silam, MINI Electric jadi buah bibir para pencari mobil listrik. Pasalnya, MINI Electric hanya terpaut sedikit dengan Cooper S 3-door dari segi harga.

Namun dengan harga jual off the road yang tak sampai Rp 1 miliar ini, apa saja yang coba ditawarkan MINI Electric? Apakah sensasi berkendaranya semenyenangkan MINI Cooper bermesin bensin? Simak ulasan kami kali ini!

MINI ElectricMINI Electric satu basis dengan MINI Cooper S 3-door Foto: Muhammad Hafizh Gemilang/detikOto

Desain Tetap Ikonik

Secara desain, jelas MINI Electric ini identik dengan MINI Cooper biasa. Hal tersebut lantaran MINI Electric mengusung basis yang sama dengan Cooper S 3-door.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MINI menyematkan emblem huruf 's' di bagian bonetnya dan aksen hood yang menyerupai kepunyaan Cooper S. Namun untuk menandakan ini elektrik, MINI memberikan aksen warna kuning.

Beralih ke samping, dimensi dari MINI Electric ini terkesan identik dengan Cooper 3-door. Namun jika ditilik speknya, ternyata yang versi listrik ini lebih pendek sekitar 26 mm, tapi lebih tinggi 18 mm.

ADVERTISEMENT

Lalu yang bikin MINI Electric ini berbeda total dari Cooper biasa adalah penggunaan model peleknya. MINI menyematkan pelek ring 17 dengan desain yang futuristis dan dibalut ban ukuran 205 profil 45.

MINI ElectricMINI Electric dapat dicas dengan charger type 2 Foto: Muhammad Hafizh Gemilang/detikOto

MINI Electric menggunakan port pengecasan yang disimpan di bagian kanan, layaknya akses tangki bensin. Port pengecasan ini tersedia dalam pilihan colokan tipe 2 CCS.

Beralih ke dalam, nuansa kabinnya terasa sama dengan MINI Cooper konvensional. Tak banyak aksen atau part bernuansa futuristis yang dibawa MINI ke mobil ini.

Bahkan layout headunit, instrumen kluster, hingga tombol-tombolnya pun dibuat sama dengan MINI Cooper konvensional.

Hal yang berbeda adalah tentunya informasi terkait baterai dan pengunaan energi listriknya. Selain itu, ada juga tombol energy recover untuk mengatur besaran regenerative braking dan daya listrik balik ke baterai.

Secara umum, desain MINI Electric ini tetaplah ikonik. Meski hadir dengan embel-embel elektrik, MINI tak membuat desain mobil ini berubah total ke arah futuristik, melainkan tetap berkarakter dan semakin menarik.

MINI ElectricMINI Electric Foto: Muhammad Hafizh Gemilang/detikOto

Karakter Berkendara yang Menyenangkan

Beberapa mobil listrik murni sudah pernah kami coba. Sensasinya cenderung mirip, pun untuk MINI Electric ini.

Khas mobil listrik, buasnya torsi dari motor listriknya terasa instan. Begitu pedal akselerator diinjak dalam secara dadakan, mobil akan melesat tanpa ragu.

Namun yang membedakan tiap-tiap mobil listrik ini adalah besaran tenaga-torsi dari motor listriknya, mode berkendara, hingga fitur berkendaranya.

Nah! MINI Electric ini hadir dengan tenaga dan torsi yang cukup mirip dengan MINI Cooper S 3-Door. Tenaganya di angka 184 DK di 7.000 RPM dan trosi 270 Nm di 100 hingga 1.000 RPM.

MINI ElectricTop speed MINI Electric dibatasi hingga 155 km per jam Foto: Muhammad Hafizh Gemilang/detikOto

Kendati figur tenaga dan torsinya mirip dengan Cooper S 3-door, tapi di MINI Electric ini dengan karakter penyaluran tenaga-torsi yang instan, membuat sensasi yang jauh lebih menyenangkan.

Sayang, MINI membatasi kecepatan maksimal dari MINI Electric. Kami tes sampai pedal gas mentok lantai, mobil ini hanya dapat melaju hingga 155 km per jam. Tapi kami sadar, hal tersebut guna menjaga kesehatan baterainya.

Untuk urusan mode berkendara, layaknya MINI Cooper konvensional, MINI Electric hadir dengan beragam mode mulai dari Normal, Sport, Eco, sampai Eco+.

Tentu di mode Sport, MINI Electric hadir lebih responsif secara penyaluran tenaga, lebih sigap secara steering, dan lebih keras suspensinya.

Sedangkan di mode paling irit, yakni Eco+, MINI Electric akan bekerja tanpa fitur AC. Di mode ini, jarak tempuhnya bisa bertambah sekitar 20%.

Berbicara soal pengendalian atau handling, MINI Cooper tetaplah MINI Cooper. Handling-nya sangat tajam, berkat jarak sumbu roda yang pendek serta dimensi yang kompak.

Menurut kami, dengan disematkannya baterai serta motor listrik ke MINI Electric ini, membuat karakter berkendaranya kian menyenangkan lagi. Sebab centre of gravity-nya menjadi makin rendah.

Namun untuk urusan suspensi, MINI Cooper juga tetaplah MINI Cooper. Demi mendapatkan handling tajam bak gokart, MINI harus merancang suspensi yang kaku ke mobil ini.

Itu sebabnya, ketika melewati jalan berlubang atau jelek, MINI Electric ini terasa terguncang dan kurang nyaman.

Jarak Tempuh Pas untuk Mobil Perkotaan

Ketika berbicara soal mobil listrik, tentu kita perlu membahas juga performa baterainya. MINI Electric, di atas kertas mengusung baterai yang tergolong pas di kelasnya.

MINI menyematkan baterai berkapasitas kotor 32,6 kWh. Kapasitas asli yang terpakai secara optimalnya 28,9 kWh. Diklaim, dengan baterai segini jarak tempuhnya bisa tembus 232 km.

Selama pengetesan kami, untuk mendapatkan jarak tempuh di atas 200 km, ternyata perlu menggunakan mode berkendara Eco+. Konsekuensinya, kita tidak berkendara dengan menggunakan AC.

MINI ElectricTes detikOto, MINI Electric dapat berlari dengan mode Normal/Sport dengan jarak tempuh maksimal 180-190 km Foto: Muhammad Hafizh Gemilang/detikOto

Sementara itu, dengan mode Normal atau Sport, MINI Electric kami tes jarak tempuh maksimalnya hanya di kisaran 180-190 km.

Dengan jarak tempuh yang tergolong tak terlalu besar ini, MINI Electric lebih tepat jika diplot sebagai mobil harian di perkotaan. Selain itu, dengan kondisi baterai ini pula, membuatnya lebih sering dicas.

Kami sempat melakukan pengecasan di SPKLU dan menggunakan colokan jenis CCS DC berdaya 50 kW. Dalam waktu 30 menit, baterai MINI Electric yang tadinya 20% bisa hampir penuh.

Sementara, jika menggunakan cassan portable, dalam waktu 6 jam baterai hanya terisi sekitar 20%. Namun jangan khawatir, jika membeli MINI Electric ini, MINI akan langsung memberikan perangkat pengecasan cepat untuk dipasang di rumah dengan daya yang lebih besar.

Kekurangan dan Kelebihan MINI Electric

Selama pengetesan ini, detikOto menemukan beberapa kekurangan dan kelebihan dari MINI Electric ini.

Menurut kami, kekurangan pertamanya terdapat kapasitas baterai yang tidak terlalu besar. Hal ini membuat jarak tempuh MINI Electric cukup terbatas dan kurang fleksible untuk dibawa perjalanan jarak jauh.

Kedua, hal yang mengganggu menurut kami adalah informasi tentang baterai yang kurang detail dan akurat. Alih-alih menggunakan tampilan data dengan persentase, MINI menggunakan bar. Sehingga kita tidak tahu persis berapa sisa baterainya.

Selain itu dari satu trip yang kami jalani, MINI Electric awalnya menampilkan jarak tempuh sisa 89 km. Lalu setelah berjalan sejauh 29,7 km dengan durasi sekitar 50 menitan, sisa jarak tempuh di instrumen klusternya justru bertambah jadi 107 km.

MINI ElectricMINI Electric Foto: Muhammad Hafizh Gemilang/detikOto

Dugaan kami ini karena fitur regenerative braking atau gaya berkendara yang santai. Namun kami tidak menduga akan penambahan jarak yang sangat jauh ini.

Berbicara soal regenerative braking, ini juga jadi kekurangan bagi kami. Sebab MINI Electric hanya menyediakan dua mode regenerative braking, sehingga lagi-lagi kurang fleksible.

Namun MINI Electric juga memiliki beberapa kelebihan. Pertama, dari desainnya yang ikonik dan sangat berkaraker. Lalu, mobil ini hadir langsung dari Oxford, Inggris.

Kelebihan lainnya adalah sensasi berkendaranya yang menyenangkan. Bagaikan membawa mobil gokart, MINI punya handling yang sangat tajam dan asyik untuk bermanuver.

Terakhir, kelebihan MINI Electric adalah dari segi harganya yang masuk akal dan hanya terpaut sekitar Rp 50 juta dari MINI Cooper S 3-door. Hal ini tentu membuat calon pembelinya tak ragu mempertimbangkan trim elektrik ini.

Kesimpulan dan Harga MINI Electric

Setelah panjang bercerita mengenai MINI Electric, kini saatnya menjawab pertanyaan mengenai apakah MINI Electric layak untuk dibeli dan dijadikan mobil harian?

Jawabannya tentu layak sekali. Namun, perlu diingat bahwa jarak tempuh yang terbatas serta akomodasi yang minim juga membuat kami berpendapat bahwa MINI Electric kurang pas sebagai mobil utama dan satu-satunya.

MINI Electric lebih pas untuk mobil kedua untuk digunakan hanya di dalam kota. Pemiliknya tentu tak perlu khawatir kehabisan baterai, sebab di kota besar banyak SPKLU atau jaringan pengecasan MINI.

Selain itu, untuk mobil perkotaan pun tentu kita tak butuh ruang akomodasi besar. Ah! Nilai tambah lain jika menggunakan MINI Electric sehari-hari adalah biaya penggunaannya murah, sebab biaya listrik jauh lebih murah ketimbang bensin, dan pasti jadi pusat perhatian.

MINI Electric ini dibanderol dengan harga Rp 945 juta off-the-road untuk versi yang standard dan Rp 955 juta untuk versi MINI Electric Collection. Tertarik, detikers?


Hide Ads