Di kancah mobil elektrifikasi, Mitsubishi punya SUV yang jadi andalannya yakni Outlander PHEV. Mobil ini hadir dengan desain yang tangguh ala SUV, namun tetap membawa semangat ramah lingkungan serta kecanggihan khas kendaraan elektrifikasi.
Jangan bayangkan Outlander PHEV ini seperti Outlander Sport yang sempat eksis di kelas Medium SUV. Karena Outlander PHEV ini membawa bahasa desain yang lebih kalem dan juga mewah, berbeda total dari Outlander Sport yang lebih agresif.
Outlander PHEV ini pertama kali dijual di Indonesia pada 2019 silam. Itu sebabnya, desain dari mobil ini sudah cukup tertinggal dan tidak lagi sesuai dengan tren desain SUV Tanah Air yang rata-rata agresif atau sporty desainnya.
Dari depan, Outlander PHEV ini sudah membawa bahasa desain grille terbaru Mitsubishi yakni Dynamic Shield. Radiator grille ini juga dikawal oleh lampu utama yang sudah full LED, namun tidak dengan lampu seinnya.
Beralih ke samping, adalah bagian siluet yang paling kami suka. Selain karena terlihat dimensinya yang cukup bongsor dan jumawa, bagian kaki-kakinya pun hadir cukup berkelas. Mitsubishi menempelkan pelek berwarna silver dengan desain multi-spoke ukuran 18 inci dan balutan ban ukuran 225/55.
Selain itu, dari samping juga tampak banyak aksen chrome yang coba dibawa Mitsubishi ke mobil ini. Pas dengan misi desainnya yang ke arah SUV mewah.
Geser ke belakang, desain buritan dari Outlander PHEV ini mengingatkan kami dengan Pajero Sport generasi sebelum sekarang. Tembemnya hingga lekuk desainnya terasa identik. Namun emblem Outlander PHEV yang jumawa membuat kami sadar ini bukan Pajero Sport.
Lantas, secara desain memang sangat subjektif. Namun satu hal yang menurut kami pasti adalah Outlander PHEV ini punya desain yang cukup ketinggalan zaman atau old school untuk bertarung di pasar SUV saat ini. Semoga setelah meluncur secara global, Mitsubishi Indonesia cepat membawa Outlander PHEV generasi terbaru ke pasar Tanah Air.
Hybrid, Bikin Pengeluaran Jadi Irit
Embel-embel PHEV pada namanya merupakan singkatan dari Plug-in Hybrid Electric Vehicle. Itu artinya, mobil ini dapat di-plug-in atau dicolok untuk melakukan pengecasan.
Yes! Outlander PHEV ini mengusung motor listrik yang ditenagai oleh baterai, serta dikawinkan juga dengan mesin bensin di balik kap depannya. Sederhananya, mobil ini secara umum akan berjalan dengan motor listrik dan baterai, namun ketika baterainya habis maka mesin bensin akan menyala untuk mengisi ulang daya baterainya.
 Mitsubishi Outlander PHEV hadir dengan dua port pengecasan Foto: Muhammad Hafizh Gemilang |
Di atas kertas, baterai Outlander PHEV ini berkapasitas 13,8 kWh dan diklaim bisa melaju hingga 55 km. Namun dari pengetesan kami, sangat sulit untuk mendapat angka segitu dan dalam jarak 48-50 km baterai sudah habis. Namun angka 48-50 km bukan angka yang buruk, lho!
Dalam pengetesan kami, jarak dari rumah ke kantor ternyata tak sampai 20 km. Artinya kami dapat melakukan mobilitas harian rumah-kantor hanya dengan baterai murni. Begitu sampai di rumah, mobil bisa langsung dicas menggunakan portable charger.
Tentu karena kapasitas baterianya tak sebesar EV murni macam Kona EV atau Ioniq EV dari Hyundai, pengecasan Outlander PHEV ini tak butuh waktu lama, meski dengan charger rumahan. Namun daya listrik yang dibutuhkan, mesti di atas 3.300 VA.
Nah! Dalam situasi tertentu, mesin bensinnya mungkin saja menyala atau dinyalakan. Contohnya ketika mobil kita bawa melaju di atas 135 km per jam atau pedal gas kita injak secara mendadak. Selain itu, kalau mobil kita aktifkan fitur Sport mode, Saving mode, hingga Charge mode, maka secara otomatis mesin bensinnya menyala.
 Mitsubishi Outlander PHEV yang dites oleh tim detikOto Foto: Faisal Fahriansyah / 20detik |
Lantas dari pengetesan kami mobil ini memang irit. Setidaknya lebih irit dibandingkan mobil berbahan bakar fosil konvensional, namun belum seirit mobil full EV.
Kami sempat mengetes berkendara hanya dengan bensin saja dan tidak menggunakan mode baterai dari Outlander PHEV ini. Hasilnya? Untuk rute harian ternyata konsumsi bbm dari Outlander PHEV ini dapat di angka 11 km per liter dan rute tol dapat di angka 15 km/liter. Masih mirip-mirip dengan SUV bensin berukuran gambot sekelasnya.
Asyiknya, Kalau sehari-hari kita cukup menempuh jarak 50 km untuk pulang-pergi dan berkendara secara ekonomis, maka bensin secara umum tidak terpakai. Artinya kita tak perlu membeli banyak bensin, dan cukup membayar listrik rumah yang jauh lebih murah.
Jelas mobil ini menawarkan experience yang asyik. Kita dapat melaju secara effort less bak mobil EV. Namun kita tak perlu khawatir akan lokasi pengecasan, sebab baterainya dapat diisi ulang dengan bensin yang kita bawa.
[Halaman berikutnya: Handling, Suspensi dan Fitur Mitsubishi Outlander PHEV]
Handling dan Suspensi yang Jempolan
Setelah membahas iritnya dan impresi berkendara dari Outlander PHEV, rasanya kurang lengkap jika tak membedah handling serta suspensinya.
Seperti yang kami sebutkan sebelumnya, dimensi mobil ini mirip dengan medium size SUV di kelasnya. Sehingga pengendalian mobil ini tentu tak intimidatif dan masih asyik buat berkendara harian di jalanan padat perkotaan.
Karakter setirnya terasa cukup direct khas mobil monokok dan juga setir terasa cukup enteng. Hal ini membuatnya kian pas dipakai sehari-hari.
Menurut kami posisi berkendaranya cukup tinggi, meski jok sudah diposisikan paling rendah. Hal Ini membuat visibilitas sangat baik, namun posisi seperti ini juga terasa agak kikuk dan terlalu tinggi.
Karakter suspensinya jempolan menurut kami. Sok terasa lembut mainnya dan cocok buat melibas jalanan yang kurang rata. Selain itu, karakternya juga tidak memantul hingga membuat kabin tak nyaman.
 Interior Mitsubishi Outlander PHEV Foto: Muhammad Hafizh Gemilang |
Fiturnya Lengkap, Pas Buat Road Trip!
Perlu diingat, Outlander PHEV sudah hadir sejak 2019 di Indonesia. Itu artinya, fitur-fiturnya mungkin tak secanggih SUV mewah era saat ini. Namun menurut kami, fiturnya sudah lebih dari cukup.
Untuk fitur, pertama kita bedah dari yang menurut kami cukup unik yaitu mobil ini dapat menjadi powerbank berjalan. Yes! Baterai 13,8 kWh-nya ini bisa digunakan sebagai powerbank raksasa, sebab ada port output AC alias colokan rumahan yang dapat digunakan langsung dengan maksimal daya 1.500 Watt. Asyik kan? Saat camping atau road trip, tak hanya kulkas, mobil ini juga dapat menyalakan kompor listrik!
Selain itu, mobil ini juga dilengkapi dengan sistem 4WD atau ke-empat rodanya dapat berputar. Ada beberapa mode 4WD yang menurut kami cukup dapat menyesuaikan dengan kondisi jalannya. Tapi ingat, ground clearance mobil yang rendah tentu akan membuatnya tak leluasa ketika dibawa off-road.
Nah! Untuk fitur keselamatannnya, untuk mobil tahun 2019, sih sudah canggih. Mobil ini punya 7 SRS airbag, ASC (Active Stability Control), FCM (Forward Collision Mitigation system), BSW (Blind Spot Warning). Lalu mobil ini juga punya fitur adaptive cruise control. Sayang, ada satu fitur yang kurang, yakni Lane Keeping Assist!
Selain itu, untuk kelas mobil yang harganya mepet Rp 1 M, mobil ini hadir ini dengan aura interior yang terasa flat. Kesan interiornya kurang mewah, sebab sun roof-nya hanya sepotong di bagian depan saja. Coba diganti panoramic sun roof, pasti auto terasa naik tingkat.
 Tangkapan layar harga resmi Mitsubishi Outlander PHEV per 18 Maret 2022 di laman Mitsubishi Indonesia (Foto: Muhammad Hafizh Gemilang) |
Harga Mitsubishi Outlander PHEV Diskon, Layak Dibeli?
Lantas, dengan segala kelebihan dan kekurangan yang sudah kami temukan di Outlander PHEV ini, kami jadi bisa menyimpulkan kelayakannya.
Sebelumnya, harga Mitsubishi Outlander PHEV ini mendapat diskon Rp 420 juta. Pada saat peluncurannya, Outlander PHEV dijual seharga Rp 1.311.700.000 dan sekarang menjadi Rp 890.000.000.
Tentu dengan harga yang sekarang jadi 'lebih murah', Outlander PHEV ini kian menarik untuk dipinang. Kenapa? Karena rasanya ini EV yang paling pas buat era sekarang. Di mana kita tak perlu report memikirkan waktu charging yang lama, stasiun charging yang belum banyak, ataupun jarak tempuh yang terbatas.
Dengan embel-embel hybrid, Outlander PHEV jadi bisa lebih fleksibel untuk dibawa jarak jauh. Karena meski tak ada stasiun pengisian daya listrik, kita dapat dengan mudah mengisi bensinnnya dan akhirnya baterai terisi dari kerja mesin bakarnya.
Namun jika mau bersabar, rasanya Mitsubishi Outlander generasi terbaru akan segera hadir di pasar global. Tinggal kita tunggu saja, kapan Mitsubishi Indonesia berani membawanya masuk ke pasar Tanah Air. Sehingga calon pembeli Outlander PHEV dapat mobil canggih dengan desain yang lebih segar.
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?