Uji Performa Hyundai Kona Electric 2021, Tenaga Liar dan Asik Buat Ngebut

Hyundai Kona Electric adalah mobil listrik yang sudah dikenalkan Hyundai sejak akhir 2020 silam. Namun belum setahun peredarannya, Hyundai kembali menghadirkan Kona Electric Facelift 2021. Kira-kira seperti apa impresi berkendara mobil ini?

Mengendarai mobil listrik memang selalu membawa kesan yang berbeda. Tenaga dan torsi besar yang membuatnya 'ngacir', terasa kikuk dengan suaranya yang senyap. Satu-satunya suara yang terdengar dari laju mobil ini adalah suara gesekan ban ke aspal. Itu pun, langsung teredam ketika kita menyalakan peranti hiburannya.

Mesin atau motor listrik Hyundai Kona Electric Facelift 2021 Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

Hyundai mengklaim mobil ini bisa mengeluarkan tenaga sebesar 163 Daya Kuda dari motor listriknya ini. Sementara, yang terdengar mengejutkan adalah torsinya yang super besar untuk ukuran mobil compact seperti ini. Hyundai mengklaim mobil ini punya torsi 395 Nm, torsi segitu hampir setara dengan torsi Toyota Fortuner 2.4.

Tak heran ketika kita bejek gas secara mendadak dan dalam, dengan fitur traction control yang dimatikan, ban akan langsung berputar cepat dengan daya cengkeram yang tidak seimbang alias wheel spin.

Suara 'cekit' akan langsung terdengar dan mobil meluncur dengan cepat. Saran kami, jika kalian belum dapat mengontrol mobil ini dengan cekatan maka baiknya selalu aktifkan fitur traction control sepanjang perjalanan.

Arus listrik dari baterai ini tersalur ke motor listrik yang tersimpan di balik kap motor listriknya. Lalu tenaga dari motor listrik tersebut langsung tersalur ke ban depan tanpa perantara alias tidak menggunakan transmisi.

Tenaga yang lebih dari cukup ini, dapat dikontrol melalui tombol shift by wire yang mirip dengan kepunyaan Palisade ataupun Santa Fe terbaru. Menurut kami, tombol shifter ini membuat kikuk pada awalnya. Tangan terasa ragu untuk menekan tombol, khususnya saat sedang membutuhkan perpindahan shift gear dalam waktu cepat.

Detail shift by wire di Hyundai Kona Electric Facelift 2021 Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

Mode Berkendara
Asyiknya lagi, mobil listrik ini dibekali dengan driving mode yang bisa dipilih sesuai situasi berkendara. Ada mode eco, normal dan sport. Saat menggunakan mode eco, mobil terasa sedikit berat penyaluran tenaganya dan sesuai namanya mode ini adalah yang paling irit.

Jika tidak mau merasakan sensasi mesin berat, bisa gunakan model normal yang berarti seluruh penyaluran tenaganya dibuat pas. Sedangkan mode paling liar dan sangar, adalah mode sport.

Di mode ini, menurut kami seluruh kemampuan maksimal dari motor listriknya di uji. Cukup menginjak sedikit aja pedal gas, mobil bisa langsung melesat.

Tuas regenerative braking dari Hyundai Kona Electric Facelift 2021 Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

Regenerative Braking
Kalau mengintip ke balik setirnya, Kona Electric 2021 ini hadir dengan semacam tuas paddle shift di mobil berbahan bakar fosil. Namun di mobil ini, bukanlah tuas paddle shift melainkan tuas regenerative braking.

Dengan adanya fitur ini, ketika mobil melambat atau berhenti, maka tenaga kinetik yang terbuang akan kembali mengisi baterai. Sehingga menurut Hyundai, tidak ada tenaga yang terbuang. Namun dari penggunaan kami dalam beberapa hari, tidak ada tenaga kembali ke baterai yang begitu berarti.

Kami justru menggunakan tuas regenerative braking ini untuk membantu pengereman. Jadi untuk mendapat sensasi menyenangkan menyetir Kona Electric ini, kami kerap menggunakan level 3 di regenartive braking ini lalu melakukan pengereman dengan menekan tuas sebelah kirinya. Hal ini, menurut kami menyenangkan dilakukan di tengah kemacetan.

Top speed Hyundai Kona Electric Facelift 2021 Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

Kecepatan Maksimum
Kami menguji Kona Electric ini di jalan kosong dan aman untuk mencari tahu berapa kecepatan maksimum yang bisa dilahap oleh mobil listrik ini.

Hasilnya, dengan menggunakan mode sport dan mematikan traction control, ternyata kami berhasil meraih kecepatan di 161 kilometer per jam (kpj) dengan sangat mudah. Kecepatan 161 kpj ini terasa mentok, padahal jalan masih panjang, namun pedal gas sudah mentok.