Dalam sesi test drive ini digunakan trek lurus sejauh kurang lebih 200 meter. Di bagian ujungnya terdapat dummy atau replika dari mobil lain. Ada pula pemandu dari pihak Honda yang turut mendampingi dan sebagai instruktur.
N BOX transmisi otomatis langsung dikendarai dengan uji test maksimal kecepatan tak boleh lebih dari 30 km/jam, pedal gas perlahan diinjak hingga mulai mendekati objek replika mobil lain, pedal gas diintruksikan untuk dilepas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Saat itu pengemudi akan merasakan seolah-olah bakal terjadi tabrakan, namun beberapa saat setelah pedal dilepas mobil secara otomatis melakukan pengereman mendadak dan berhenti tepat di belakang objek sekitar 30-60 cm antara bumper dengan objek tersebut.
Makoto Otabe dari Honda menuturkan, dalam kerjanya Sistem Honda SENSING secara penuh dikonfigurasi dari milimeter wave radar yang terletak di depan bagian mobil, lalu kamera beresolusi tinggi yang terletak di bagian atas kaca depan mendeteksi siapa pun penghalangnya dengan jarak yang akurat. Hebatnya, sistem ini tak hanya mendeteksi kendaraan dan garis jalan namun juga pejalan kaki.
"Di bidang keamanan, di sisi kendaraan, kami menawarkan Lane Watch yang menggunakan kamera pada titik-titik buta (blind spot). Untuk memastikan keamanan di belakang kendaraan, kami menawarkan teknologi berbasis kamera untuk mendukung pengemudi seperti pada belakang mobil yang terdapat wide camera," katanya kepada detikcom, Kamis (24/10/2019).
Memang teknologi Honda Sensing terlebih dulu sudah diperkenalkan di Honda Accord yang sudah diluncurkan di Indonesia. Fitur ini sangat cocok untuk perjalanan dalam kota yang padat kendaraan dan sebagai upaya Honda untuk kenyamanan dan keselamatan pengendara.
Simak Video "Review Honda CL250: Nggak Perlu Custom udah Ganteng! "
[Gambas:Video 20detik]
(rgr/dry)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah