Jakarta -
Mobil kecil seperti hatchback, city car, maupun crossover memang asik digunakan sehari-hari dan keliling kota. Apalagi kalau Otolovers masih tergolong remaja. Dengan alasan tersebut, Daihatsu meluncurkan mobil kecil barunya, All New Sirion.
Memang, mobil yang lahir tepat pada 13 Februari 2018 ini tidak begitu populer seperti kendaraan keluarga, Avanza, Xenia, Wuling Confero, hingga Xpander. Tapi tidak ada salahnya kan untuk terus memperbaharui mobil perkotaan seperti Sirion ini?
Setelah lama tidak berubah secara drastis, kini PT Astra Daihatsu Motor (ADM) benar-benar hampir merombak seluruh tubuh Sirion. Memakai jiwa kekinian, mobil yang dibanderol Rp 182,5 juta (tipe manual) dan 193,5 juta (tipe matik) diklaim sangat cocok untuk anak muda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sirion pertama kali dikenalkan tahun 2007, kemudian 2011 terjadi full model change kacanya lebih bulat, dan 2015 minor change pertama. Tahun ini full model change dari yang sebelumnya. Kini dia lebih muda," ungkap Executive Officer Research and Development ADM Pradipto Sugondo saat peluncuran All New Sirion di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Ingin membuktikan bahwa city carnya ini sudah lebih baik, ADM langsung mengajak detikOto untuk jalan-jalan dengan Sirion terbaru. "Ini mobil baru saja sampai, langsung kita ajak kawan-kawan untuk tes," kata Amelia Tjandra, Marketing Director ADM.
Tanpa ragu, detikOto pun langsung masuk ke dalam kabin mobil kecil dari Daihatsu ini. Memang, tak banyak yang diuji pada kesempatan tersebut. Langsung saja, inilah impresi yang detikOto berikan.
Rombakan besar terjadi pada penampilan All New Sirion. Tentu, yang paling terasa pertama kali adalah seragam barunya. Dari depan, perpaduan grill baru berwarna chrome dengan lampu LED (ada fitur Follow Me Home & Leveling Adjuster) serta lampu kabut sukses menambah kesan modern. Lekukannya yang khas pun cukup terasa, meski ada sedikit perubahan.
Shark fin antenna juga menjadi hal menarik yang harus dilirik. Memiliki panjang total 3.895 mm, lebar 1.735 mm, dan tinggi 1.525 mm membuat si kecil ini memiliki suasana sedikit sporty. Apalagi ia memakai velg alloy 15 inci Black Polished.
Mengikuti mobil kekinian, Sirion pun sudah disematkan kamera belakang untuk memudahkan pengaturan parkir. Namun hal ini patut disayangkan karena posisi kamera sangatlah aneh dan nanggung, berada di luar komponennya atau hanya menempel. Ia rentan untuk dicuri.
Maka bisa dikatakan, secara keseluruhan hal yang berubah pada eksterior Sirion adalah bagian depannya. Samping dan belakangnya masih ada rasa Sirion lama.
Masuk ke kabinnya, yang paling terasa adalah perubahan tampilan dashboard yang lebih stylish dan modern. Mulai dari tersajinya touch screen audio baru, digital AC, tempat penyimpanan handphone saat dicas, hingga tampilan odometer yang lebih sporty, Multi Information Display.
Tetapi sayang, tidak banyak ubahan pada bagian interior di kursi belakang (baris kedua). ADM pun masih belum memberikan head rest di bangku tengah (hanya ada dua head rest pada baris dua).
Lagi pula, selain dengan alasan keamanan, mobil tampak ngepas bila diduduki tiga penumpang pada baris kedua. Jadi bisa dikatakan, untuk ubahan pada interior sangat terasa pada bagian pengemudi atau driving oriented.
Dalam hal kenyamanan, duduk di dalam tubuh Sirion baru, bisa dikatakan relatif, tergantung pada postur tubuh. Namun dengan berat 54 kg dan tinggi 172 cm, duduk di baris kedua All New Sirion tidaklah masalah. Hanya saja sandaran kursi yang tidak cukup lembut sehingga punggung cepat pegal.
Ubahan signifikan yang diberikan ke mobil perkotaan kecil ini adalah di fiturnya. Karena, bagaimana pun kini kendaraan bukan hanya alat transportasi.
Maka, fitur tambahan yang dimasukkan ke Sirion di antaranya adalah start stop engine agar memudahkan pengemudi menyalakan dan mematikan mesin, tilt steering yang mampu mengatur ketinggian setir, sealtbelt reminder di layar indikator AC, hingga perubahan tata pengaturan fitur.
Tidak hanya itu, sistem keamanan Sirion juga mendapatkan sentuhan seperti adanya ABS, Electronic Brake-Force Distribution (EBD) agar pefoma rem makin optimal, Vehicle Stabillity Control (VSC) dan Traction Control (TRC) agar manuver lebih nyaman, dan juga kamera parkir belakang.
Ada juga sensor di bagian depan agar memberikan peringatan kepada pengemudi bila ada obyek lain yang tidak sempat terlihat. Tapi setelah detikOto coba, fitur tersebut tidak berkerja optimal. Bahkan cukup mengganggu.
Yang paling berguna untuk kaum millennial mungkin adalah tempat colokan handphone yang strategis. Ada dua tempat USB charger baru di Sirion yakni di samping kursi depan dengan bentuk saku dan juga satu power outlet di bagian konsol tengah. Dengan posisinya yang strategis, kabel-kabel USB tidak akan mengganggu pengemudi.
detikOto rasa, dengan banderol Rp 182 juta, ubahan tersebut tampaknya cukup imbang.
All New Sirion memakai mesin 1 NR-VE DOHC Dual VVT-i 4 silinder dengan kapasitas 1.329 cc. Mobil diklaim lebih hemat dan bertenaga.
Disokong oleh transmisi manual lima percepatan atau transmisi otomatis 4 percepatan, kekuatan maksimal Sirion terbaru ini mencapai 95 ps pada 6.000 rpm dan torsi maksimum 12,2 Kgm di 4.200 rpm. Kurang bertenaga memang, tapi bila digunakan sesuai dengan peruntukannya, mobil perkotaan, kekuatan tersebut cukup pas.
Secara keseluruhan, tidak ada perbedaan performa yang berarti antara kedua tipe transmisi tersebut. Hanya saja untuk transmisi manual lebih terasa jeda saat menancap gasnya. Namun sangat lebih baik dibandingkan generasi terdahulunya.
Mobil pun tampak stabil saat dipacu pada kecepatan sekitar 110 km/jam. Hanya saja pada kecepatan segitu kekedapan suaranya belum cukup oke. Suara bising masih ditemui. Maka, lebih baik pacu di kecepatan maksimal 80 km/jam saja ya, karena jauh lebih nyaman dan aman.
Satu hal yang mengganggu di Sirion terbaru ini, yakni suspensi. Entah karena alasan apa, mobil yang diimpor langsung dari Malaysia ini memiliki suspensi yang keras. Saat menghantam jalanan rusak dengan kecepatan 40 km/jam pun getarannya sangat terasa.
"Memang, untuk menerapkan suspensi ini sangat dilematis. Karena bila memakai suspensi empuk, dia akan nyaman saat melintas jalanan tidak rata, tapi saat manuver dia cenderung goyang. Kebalikannya dengan suspensi keras," kata salah satu teknisi ADM saat dikonfirmasi terkait hal tersebut. Tapi memang sih, saat bermanuver mobil sangat stabil.
Meski segmennya tak sebesar mobil keluarga, bukan berarti PT Astra Daihatsu Motor (ADM) tidak memberi sentuhan pada city car atau mobil kecil. Itu terbukti dari perubahan besar pada Sirion.
Beberapa ubahan disematkan mulai dari tampang depan, mesinnya yang lebih hemat namun responsif, fitur yang cangih, hingga kelengkapan keamanannya (ABS, EBD, VSC, TRC, sampai kamera parkir belakang).
detikOto pun mendapatkan kesempatan untuk langsung mencoba mobil yang diimpor dari Malaysia ini. Secara keseluruhan, fitur yang disematkan sangat modern dan benar-benar menyasar anak muda. Tetapi, ada hal yang harus ditingkatkan lagi oleh ADM salah satunya adalah suspensi yang keras.
Mesin 1 NR-VE DOHC Dual VVT-i 4 silinder dengan muatan 1,329 cc menurut detikOto cukup pas disematkan pada Sirion baru. Dalam hal kestabilan pun sangat baik. Tapi disarankan untuk jaga kecepatan ya, Otolovers. Karena, tingkat kebisingannya
tidak terlalu mantap. Di kecepatan sekitar 120 km/jam, suara bising cukup terdengar.
Kelebihan:
- Kelebihan yang sangat terasa pada city car ini adalah tampilan depan yang sudah modis, cocok dengan anak muda yang sering nongkrong. Desain lampu LED-nya sangat menggoda. Ingat, ini bukan LCGC lho.
- Masuk ke dalam kabinnya, desain dashboard juga sudah berubah menjadi modern. Pun dengan panel-panelnya. Yang menjadi kesan tersendiri ialah desain untuk menaruh handphone yang sedang diisi dayanya yakni di kantung samping jok depan dan satu di panel depan.
- Sudah pakai start stop engine
- Untuk yang sulit parkir mundur, Sirion sudah disematkan kamera parkirnya. Walau tampilan di layar 15 incinya belum maksimal.
- Mobil kecil ini juga bisa dibilang sudah cukup kaya akan fitur keamanan.
Kekurangan
Tidak banyak kekurangan di Sirion terbaru ini. Hanya saja, detikOto nilai merupakan hal yang krusial terkait keamanan berkendara. Yaitu suspensi yang keras dan bahkan sangat terasa meski kecepatannya 40 km/jam dan juga sensor depan yang fungsinya belum optimal (hanya bunyi standar saja).
Tidak hanya sampai di sana, penempatan kamera parkir belakang termasuk mengganggu dan nanggung. Ia tidak dimasukkan menyatu ke dalam alias hanya menempel saja. Ini rentan untuk dicuri dan tidak elok dilihat.
Tingkat kebisingan suara juga tidak dapat dikatakan sudah baik. Ia cukup mengganggu saat mobil melintas di kecepatan sekitar 120 km/jam. Di kursi baris kedua juga tidak ada head rest untuk penumpang tengah. Jadi, mobil cukup berbahaya bila dimasukkan oleh lima orang dewasa. Sandaran kursi pun cukup kaku dan cenderung keras, membuat punggung cepat pegal.
Halaman Selanjutnya
Halaman
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah