Baru-baru ini, detikOto berkesempatan mengendarai Mercedes Benz E 400 Estate dari Frankfurt menuju Stuttgart yang berjarak hampir 200 km. Pengalaman merasakan berbagai macam sensor otomatis yang diusung wagon mewah ini di sepanjang perjalanan, semakin meyakinkan bahwa kehadiran mobil tanpa sopir tinggal menunggu waktu saja.
Ketika melintas di jalan tol dengan kecepatan di atas 100 km/jam, sensor-sensor tersebut terasa sekali sangat memudahkan pengemudi untuk mengontrol kendaraannya. Ketika tanpa sadar mulai melenceng dari jalur atau bahkan sampai menginjak marka jalan, isyarat akan langsung muncul dan berkedip-kedip di dashboard.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sensor untuk mendeteksi rambu-rambu juga sudah begitu canggih. Di Eropa, batas kecepatan di jalan tol selalu berubah. Dan secara 'real time' sensor otomatis yang ada di kamera depan E 400 akan membaca dan meng-update petunjuk batas kecepatan. Ketika laju kendaraan melampaui batas aman, lagi-lagi akan muncul indikator di dashboard yang mengingatkan pengemudi untuk menurunkan kecepatan.
Kecerdasan mobil-mobil mewah masa kini juga dibuktikan dengan adanya 'sensor perilaku'. Peringatan untuk segera menepi dan beristirahat akan muncul jika sistem mendeteksi perubahan perilaku berkendara, seperti kecepatan yang mulai tidak stabil atau sering melenceng dari jalur. Tampilan di map, yang juga mudah diakses di dashboard, akan langsung menunjukkan rekomendasi tempat istirahat yang paling dekat.
Dan yang paling meyakinkan bahwa mobil tanpa sopir bukan sekadar impian adalah teknologi pilot parking, yang juga ada di E 400. Tanpa perlu memegang kemudi, atau bahkan menginjak gas dan rem, mobil bisa diprogram dengan sangat mudah untuk berjalan sendiri mencari posisi yang sesuai di tempat parkir. Sangat presisi, sehingga benar-benar sangat membantu bagi yang sering 'kepentok' di parkiran.
Begitu banyaknya teknologi yang cerdas dan fungsional pada mobil-mobil masa kini, semakin menegaskan bahwa kehadiran mobil otonom alias tanpa sopir benar-benar sudah di depan mata. Mercedes misalnya, sudah mengenalkan mobil Smart Vision EQ ForTwo dengan desain imutnya. Juga ada Audi yang sudah mengenalkan Aicon, yang juga tidak membutuhkan pengemudi.
Tinggal tersisa masalah lain, yakni sudah siapkah infrastruktur pendukungnya? Percuma saja ada sensor rambu-rambu kalau, misalnya, rambu-rambunya penuh corat-coret vandalistis atau banyak tempelan-tempelan poster iklan. (up/khi)
Komentar Terbanyak
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ternyata Gegara Ini Insinyur India Bikin Tikungan Flyover 90 Derajat