Mesin K10B tersebut mampu mengeluarkan tenaga maksimum 68 PS pada putaran 6.000 rpm. Sementara torsinya mencapai 90 Nm pada 3.500 rpm.
Saat persneling masuk ke posisi D dan gas mulai diinjak perlahan, tenaganya sudah mulai dirasakan. Mesin tersebut dinilai responsif pada putaran bawah.
Namun, seperti mobil dengan transmisi CVT lainnya, jika gas diinjak penuh, tenaganya tidak spontan naik. Saat gas diinjak penuh, putaran mesin yang digambarkan oleh RPM meter naik dengan cepat, tapi kecepatan di speedometer naiknya perlahan.
detikOto sempat menghitung akselerasi mobil ini dari posisi 0 km/jam hingga 100 km/jam dengan gas yang diinjak penuh. Hasilnya, untuk berakslerasi dari 0-100 km/jam, Celerio butuh waktu 12 sampai 13 detik.
Tapi, saat jarum rpm menunjukkan angka di atas 4.000, tenaga mesin itu agak berat. Naiknya kecepatan pada speedometer lebih lambat padahal gas selalu diinjak penuh.
Meski begitu, untuk berkendara di perkotaan, Celerio dinilai sudah cocok. Untuk bermanuver, handling mobil ini tetap enak. Dengan bodinya yang mungil, mobil ini cukup lincah untuk diajak meliuk ke kiri dan ke kanan.
Transmisi CVT-nya juga memaksimalkan kenyamanan berkendara. Bahkan, detikOto seperti tidak merasakan adanya hentakan perpindahan percepatan saking halusnya menggunakan CVT.
Komentar Terbanyak
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ternyata Gegara Ini Insinyur India Bikin Tikungan Flyover 90 Derajat