Penasaran bagaimana ketangguhan serta kenyamanan dari ban asal Amerika yang diproduksi di Bogor Jawa Barat ini. Simak yang satu ini bos.
1. Teknologi terbaru, karet lebih tebal
|
Seperti teknologi Advanced Carbon-Based Tread Compound, teknologi ini dikatakan memiliki telapak dengan kandungan karbon yang lebih tinggi.
Sehingga ban ini diklaim mampu meningkatkan daya tahan, dan bisa memiliki performa kerja ban menjadi lebih maksimal.
Selanjutnya teknologi Optimized Wide Face Cavity, dengan memiliki bentuk lengkung yang optimal membuat desain telapak menjadi lebih lebar. Sehingga bisa memperluas area kontak ban dengan jalan, dan dijamin bakal lebih nyaman saat berkendara.
Tidak ketinggalan Goodyear Assurance DuraPlus, teknologi Maximized Rubber Volume alias karet yang lebih tebal juga ikut diselipkan.
Teknologi ini diklaim bakal mampu membuat area kontak dengan jalan lebih maksimal, didukung telapak yang lebih tebal dengan volume karet yang lebih banyak untuk meningkatkan umur ban.
Ban ini pun diklaim bakal mampu berlari hingga 100.000 km. Karena ban ini juga ditambah perlindungan DuPont Kevlar, sehingga bisa menambah perlindungan dan ketahanan saat menyentuh aspal.
Teknologi DuPont Kevlar Overlay, merupakan bahan material terbaik yang digunakan Goodyear Assurance DuraPlus. Yaitu bahan material yang krap digunakan di ban militer.
Sebuah material ringan yang mempertahankan kekuatan dan bentuk rangka bahkan dalam suhu tinggi ketika ban digunakan, memberikan pengemudi perlindungan terhadap kondisi kerusakan jalan.
2. Wuss, Jakarta-Cirebon diterobos dengan mudah
|
Berbagai medan kondisi jalanan pun dilalui detikOto bersama beberapa komunitas mobil di Indonesia. Mulai dari medan macet, lancar, berliku, aspal, hingga jalanan yang terbuat dari beton.
Kebetulan detikOto kali ini menguji ban Goodyear Assurance DuraPlus menggunakan Honda Mobilio Prestige, bersama komunitas Honda Mobility, Alvin.
Saat memasuki kabin mobil dan mulai perjalanan, noise ban tidak terdengar sama sekali. DetikOto pun ragu, dan berpikir hal itu terwujud mungkin karena kecepatan kendaraan belum maksimal.
Saat memasuki jalan bebas hambatan Bekasi, Alvin pun tidak ragu menginjak pedal gas Mobilio Prestige miliknya. Panasnya jalanan aspal dan perpaduan beton sangat terlihat melalui kaca depan kendaraan.
Akhirnya 120-130 km/jam pun bisa diraih, kenyamanan, dan tapakan ban begitu terasa. Saat pengereman dilakukan ban terasa stabil, dan sangat mengigit.
Tidak berhenti sampai disitu, rute menikung juga ditemui detikOto bersama Alvin. Tidak ragu Alvin pun 'membetot' stir tanpa ragu. Hasilnya kenyamanan, stir yang mudah dikendalikan, dan tanpa suara dirasakan detikOto.
Tak terasa perjalanan hari Jakarta-Cirebon pun rampung, memasuki hari kedua. DetikOto bersama komunitas Honda Mobility, diajak untuk mengunjungi salah satu desa Cibuntu yang berada diatas pegunungan perbatasan dengan Kuningan.
Jalanan menanjak dan menurun, serta berbatu jelas menjadi makanannya. Lagi-lagi Ban Assurance DuraPlus membuktikan ketangguhan dirinya.
"Saya menggunakan ban berukuran 195/65/15. Karena ban ini lebih lebar, jadi sangat terasa sangat napak," ujar Humas Komunitas Mobility, Fransiscus Alvin (20).
"Ban ini juga lebih empuk dibandingkan ban sebelumnya yang saya pakai. Selain itu ban ini juga lebih senyap. Lumayan stabil enak diajak ngebut," tambahnya.
3. Kekurangan
|
Sayang hujan tidak kunjung tiba, hanya gemericik gerimis yang datang dalam waktu singkat.
Secara keseluruhan ban Goodyear Assurance DuraPlus cukup ideal untuk dipilih saat jalanan kering. Sayang detikOto belum mengujinya saat jalanan benar-benar basah.
Halaman 3 dari 4
Komentar Terbanyak
Gara-gara Mobil Listrik, 60 Persen SPBU Sampai Tutup
Viral Reaksi Valentino Rossi saat Marquez Jatuh
BBM Shell Cs Kosong, Bahlil Minta SPBU Swasta Kolaborasi dengan Pertamina