Bagaimana Rasanya Berada di Balik Kemudi Porsche Cayenne?

Bagaimana Rasanya Berada di Balik Kemudi Porsche Cayenne?

- detikOto
Selasa, 22 Apr 2014 08:08 WIB
Bagaimana Rasanya Berada di Balik Kemudi Porsche Cayenne?
Rengga Sancaya - detikFoto
Jakarta - Dalam rubrik Ototes kali ini, detikOto berkesempatan untuk menguji mobil Sport Utility Vehicle (SUV) Porsche Cayenne. Cayenne yang diuji oleh detikOto bermesin diesel berkapasitas mesin 3.000 cc.

Dari segi desain, Porsche Cayenne memiliki tampilan yang sangat gagah. Begitu juga dengan performanya yang luar biasa.

Nah, Otolovers penasaran ingin tahu bagaimana rasanya berada dibalik kemudi mobil Porsche terlaris di Indonesia ini? Berikut ulasannya yang bisa Anda baca!

Julukan sebagai SUV yang tanguh memang sangat cocok melekat di Porsche Cayenne. Tampilan eksteriornya begitu gagah, lampu depan dibuat seperti menyatu dengan kap mesin dan bodi bagian kiri dan kanan.

Begitu juga dengan bentuk grill dan bemper depan yang di desain sesuai dengan aura semua mobil Porsche. Jadi jika Anda melihat dari kejauhan, tanpa melihat logo Porsche yang ada di bagian depan, Anda sudah bisa menebak kalau mobil itu adalah mobil Porsche.

Beralih ke sisi samping kiri dan kanan, dari ujung kaca depan hingga belakang dilapisi garis krom yang membuat kesan elegan.

Bergerak ke bagian belakang, lampunya di desain cukup besar sehingga mampu memberikan pencahayaan yang baik saat berkendara di malam hari. Lampu kabut juga tersedia di bagian depan dan belakang.

Desain kaca spion yang ada di kiri dan kanan juga cukup modern dan pengaturannya juga cukup mudah. Anda hanya cukup menekan tombol yan berada di daun pintu pengemudi. Dengan menekan tombol itu, kaca spion dapat dengan mudah diatur sesuai dengan selera nyaman pengemudi.

Julukan sebagai SUV yang tanguh memang sangat cocok melekat di Porsche Cayenne. Tampilan eksteriornya begitu gagah, lampu depan dibuat seperti menyatu dengan kap mesin dan bodi bagian kiri dan kanan.

Begitu juga dengan bentuk grill dan bemper depan yang di desain sesuai dengan aura semua mobil Porsche. Jadi jika Anda melihat dari kejauhan, tanpa melihat logo Porsche yang ada di bagian depan, Anda sudah bisa menebak kalau mobil itu adalah mobil Porsche.

Beralih ke sisi samping kiri dan kanan, dari ujung kaca depan hingga belakang dilapisi garis krom yang membuat kesan elegan.

Bergerak ke bagian belakang, lampunya di desain cukup besar sehingga mampu memberikan pencahayaan yang baik saat berkendara di malam hari. Lampu kabut juga tersedia di bagian depan dan belakang.

Desain kaca spion yang ada di kiri dan kanan juga cukup modern dan pengaturannya juga cukup mudah. Anda hanya cukup menekan tombol yan berada di daun pintu pengemudi. Dengan menekan tombol itu, kaca spion dapat dengan mudah diatur sesuai dengan selera nyaman pengemudi.

Dari eksterior, mari kita membahas bagian interior dari Porsche Cayenne ini. Kesan pertama ketika masuk kedalam kabin adalah lapang, terutama dibagian depan (pengemudi).

Dashboard-nya terlihat sangat besar serta didukung piranti fitur hiburan untuk mengatur audio, AC, hingga menaik turunkan suspensi. Jadi suspensinya bisa dinaik turunkan sesuai dengan keinginan pengendara, tapi ada batasannya tersendiri.

Begitu juga dengan setir kemudi yang terintegrasi dengan berbagai fitur hiburan. Desain setir kemudinya juga cukup elegan dan kisi-kisi AC-nya dibuat besar di bagian pengemudi, penumpang serta di tengah-tengah.

Dengan kapasitas 5 penumpang, ruang kabinnya terlihat cukup lapang. Apalagi ketika detikOto mencoba duduk di baris kedua, jarak kaki dengan jok depan sangat jauh. Padahal pengendara detikOto memiliki tinggi 175 cm.

Tapi, minusnya adalah pemilihan warna interiornya kurang cocok. Selama berkendara Cayenne, detikOto merasa kurang nyaman dengan warna coklat muda yang ada pada interior Cayenne.

Terkadang ketika berkendara di siang hari, warna interiornya kontras dengan sinar matahari yang masuk kedalam ruang kabin. Sedikit koreksi, mungkin jika warna seluruh interiornya tidak coklat muda seperti yang ada pada gambar di atas, mungkin akan jauh lebih terlihat elegan dan nyaman.

Dari eksterior, mari kita membahas bagian interior dari Porsche Cayenne ini. Kesan pertama ketika masuk kedalam kabin adalah lapang, terutama dibagian depan (pengemudi).

Dashboard-nya terlihat sangat besar serta didukung piranti fitur hiburan untuk mengatur audio, AC, hingga menaik turunkan suspensi. Jadi suspensinya bisa dinaik turunkan sesuai dengan keinginan pengendara, tapi ada batasannya tersendiri.

Begitu juga dengan setir kemudi yang terintegrasi dengan berbagai fitur hiburan. Desain setir kemudinya juga cukup elegan dan kisi-kisi AC-nya dibuat besar di bagian pengemudi, penumpang serta di tengah-tengah.

Dengan kapasitas 5 penumpang, ruang kabinnya terlihat cukup lapang. Apalagi ketika detikOto mencoba duduk di baris kedua, jarak kaki dengan jok depan sangat jauh. Padahal pengendara detikOto memiliki tinggi 175 cm.

Tapi, minusnya adalah pemilihan warna interiornya kurang cocok. Selama berkendara Cayenne, detikOto merasa kurang nyaman dengan warna coklat muda yang ada pada interior Cayenne.

Terkadang ketika berkendara di siang hari, warna interiornya kontras dengan sinar matahari yang masuk kedalam ruang kabin. Sedikit koreksi, mungkin jika warna seluruh interiornya tidak coklat muda seperti yang ada pada gambar di atas, mungkin akan jauh lebih terlihat elegan dan nyaman.

Waktunya merasakan performa mesin diesel berkapasitas 3.000 cc nih Otolovers. Sebelumnya, kunci kontak Porsche Cayenne sudah ditangan, cara menyalakan mesinnya cukup unik, kunci kontak yang berbentuk mobil itu dimasukan seperti kunci mobil biasa kemudian diputar ke arah kanan.

Ketika sudah diputar ke kanan, suara mesin mulai menderu. Untuk mobil bermesin diesel, suaranya tidak begitu kasar saat pertama kali menyalakan mesin.

Suaranya masih tergolong halus untuk mobil bermesin diesel. Tuas perseneling pun diturunkan dari posisi P ke D dan pedal gas dengan perlahan mulai diinjak.

Mobil mulai melaju perlahan karena saat itu kondisi di jalanan sedang macet. Setelah mencoba berkendara di jalanan bebas hambatan, detikOto mulai menggeber Cayenne ini.

Pedal gas diijak sedikit dalam, tapi tenaganya sudah mulai terasa. Sampai badan pengendara detikOto terlempar sedikit ke belakang jok. Mulanya posisi pengendara detikOto sedikit tegak tapi ketika pedal gas diinjak agak dalam badan pun mulai seperti didorong hingga akhirnya posisi duduknya bersandar ke jok.

Di jalan bebas hambatan, detikOto sempat menyentuh kecepatan 140 km/jam. Sayang, kondisi di depan mobil saat itu sudah mulai padat. Sebenarnya Cayenne masih bisa diajak berakselerasi, karena pedal gasnya masih belum mentok.

Begitu juga dengan kenyamanan dan kestabilan saat diajak bermanuver dengan kecepatan diatas 100 km/jam. Saat melewati jalanan yang kurang bagus juga terasa nyaman, apalagi ketika bermanuver, gejala limbung pun sangat minim.

Dengan kondisi mobil seperti itu, Porsche Cayenne yang memiliki tubuh bongsor itu tetap nyaman untuk dikendarai, apalagi jok pengemudinya bisa diatur dengan mudah sesuai dengan posisi duduk yang nyaman ditambah lagi dengan visibilitas yang cukup luas jadi pengendara tidak dibuat sulit melihat jalanan.

Pencahayaan juga demikian, saat berkendara di malam hari, kedua lampu di depan mampu memberikan pencahayaan yang terang sehingga tidak menyulitkan pengendara.

Waktunya merasakan performa mesin diesel berkapasitas 3.000 cc nih Otolovers. Sebelumnya, kunci kontak Porsche Cayenne sudah ditangan, cara menyalakan mesinnya cukup unik, kunci kontak yang berbentuk mobil itu dimasukan seperti kunci mobil biasa kemudian diputar ke arah kanan.

Ketika sudah diputar ke kanan, suara mesin mulai menderu. Untuk mobil bermesin diesel, suaranya tidak begitu kasar saat pertama kali menyalakan mesin.

Suaranya masih tergolong halus untuk mobil bermesin diesel. Tuas perseneling pun diturunkan dari posisi P ke D dan pedal gas dengan perlahan mulai diinjak.

Mobil mulai melaju perlahan karena saat itu kondisi di jalanan sedang macet. Setelah mencoba berkendara di jalanan bebas hambatan, detikOto mulai menggeber Cayenne ini.

Pedal gas diijak sedikit dalam, tapi tenaganya sudah mulai terasa. Sampai badan pengendara detikOto terlempar sedikit ke belakang jok. Mulanya posisi pengendara detikOto sedikit tegak tapi ketika pedal gas diinjak agak dalam badan pun mulai seperti didorong hingga akhirnya posisi duduknya bersandar ke jok.

Di jalan bebas hambatan, detikOto sempat menyentuh kecepatan 140 km/jam. Sayang, kondisi di depan mobil saat itu sudah mulai padat. Sebenarnya Cayenne masih bisa diajak berakselerasi, karena pedal gasnya masih belum mentok.

Begitu juga dengan kenyamanan dan kestabilan saat diajak bermanuver dengan kecepatan diatas 100 km/jam. Saat melewati jalanan yang kurang bagus juga terasa nyaman, apalagi ketika bermanuver, gejala limbung pun sangat minim.

Dengan kondisi mobil seperti itu, Porsche Cayenne yang memiliki tubuh bongsor itu tetap nyaman untuk dikendarai, apalagi jok pengemudinya bisa diatur dengan mudah sesuai dengan posisi duduk yang nyaman ditambah lagi dengan visibilitas yang cukup luas jadi pengendara tidak dibuat sulit melihat jalanan.

Pencahayaan juga demikian, saat berkendara di malam hari, kedua lampu di depan mampu memberikan pencahayaan yang terang sehingga tidak menyulitkan pengendara.

- Poin Plus

1. Tenaga dan torsi yang berlimpah
2. Fitur keselamatan yang komplit
3. Responsif, apalagi ketika diajak bermanuver

- Poin Minus

1. Batang untuk sein terasa keras
2. Warna interior yang terlalu biasa
3. Audionya kurang memuaskan untuk mobil sekelas Porsche
4. Pada tuas perseneling, indikator huruf P, R, N dan D tidak dilengkapi lampu sehingga menyulitkan pengemudi saat berkendara di malam hari.
5. Suara sensornya cukup mengganggu. Jarak 50 cm dari depan, belakang, samping kiri dan kanan, sensor selalu menyala.

- Poin Plus

1. Tenaga dan torsi yang berlimpah
2. Fitur keselamatan yang komplit
3. Responsif, apalagi ketika diajak bermanuver

- Poin Minus

1. Batang untuk sein terasa keras
2. Warna interior yang terlalu biasa
3. Audionya kurang memuaskan untuk mobil sekelas Porsche
4. Pada tuas perseneling, indikator huruf P, R, N dan D tidak dilengkapi lampu sehingga menyulitkan pengemudi saat berkendara di malam hari.
5. Suara sensornya cukup mengganggu. Jarak 50 cm dari depan, belakang, samping kiri dan kanan, sensor selalu menyala.


Hide Ads