Merasakan Baby Alphard di Kota Udang

Test Drive Toyota NAV1

Merasakan Baby Alphard di Kota Udang

- detikOto
Jumat, 21 Des 2012 11:24 WIB
Halaman ke 1 dari 5
1.

Merasakan Baby Alphard di Kota Udang

Merasakan Baby Alphard di Kota Udang
Toyota NAV1 (Ddn-detikOto)
Cirebon - Menutup tahun 2012, Toyota meluncurkan mobil MPV NAV1. Si NAV1 diluncurkan Toyota untuk menutup celah-celah antara Kijang Innova dan Alphard.

Dengan tambahan line up NAV1, Toyota bisa menghadapi kompetitornya yang sudah memiliki line up mobil setipe NAV1. NAV1 tersedia dalam dua pilihan yakni tipe G yang dibanderol Rp 378 juta, dan tipe V dibanderol Rp 398 juta.

Mengambil tempat di Kota Cirebon, Kuningan dan sekitarnya, Toyota mengajak puluhan jurnalis untuk merasakan kehandalan NAV1.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita ingin kalangan jurnalis tidak hanya merasakan bukan cuma produknya tetapi gaya hidup konsumen NAV1," ujar GM Corporate Planning and Public Relation PT Toyota-Astra Motor Widyawati Soedigdo di Cirebon.

Karena berpura-pura jadi konsumen NAV1 yang senang berwisata, berbagai tempat wisata menarik dikunjungi selama test drive, seperti Keraton Kasepuhan Cirebon, tidak ketinggalan pula tempat-tempat kuliner yang menyajikan makanan khas Cirebon yakni tahu gejrot, nasi jamblang dan udang. Kenyang poll!

Lalu bagaimana performa mobil ini? Yuk kita simak langsung.


Dilihat dari eksteriornya, mobil ini memang mengingatkan kita akan desain Alphard. Lihat saja grille berbaris palang tebal dan desain bodi boxy membuat mobil ini terlihat seperti Baby Alphard.

Sayang untuk pelek mobil yang berharga di atas 300 ratus juta, pelek yang disediakan Toyota terlihat biasa-biasa saja.

Beda antara 2 tipe mobil yakni G dan V sih tidak terlalu kentara. Bahkan hampir tidak bisa dibedakan. Memang hanya perbedaan fitur saja, di tipe G Anda tidak akan menemui fog lamp, fitur navigasi, dan kamera belakang, kunci immobilizer.

Jadi di tipe V, cukup simpan kunci di saku kemeja atau celana, anda bisa memasuki mobil dengan mudah dan menyalakan serta mematikan mesin dengan menekan di tombol engine start/stop saja. Seperti halnya fitur smart entry lainnya.

Eksterior terlihat biasa saja, tetapi di interior NAV1 cukup istimewa. Desain speedometer di dashboard sengaja dibuat condong ke arah pengemudi.

Biar udara kabin lebih segar ada fitur dual zone air conditioner dengan pollen removal.

LCD berukuran 5,8 inci memang terlihat terlalu kecil untuk NAV1, tetapi di tipe V sudah dilengkapi peta navigasi.

Audionya bisa memutar berbagai interface media terkini. Suara yang keluar dari audio double DIN pun cukup baik.

Yang menjadi jagoannya NAV1 di interior tidak lain adalah penyusunan kursinya.

Baris kedua bisa dibalikkan 180 derajat baik kursi kanan dan kiri, sehingga menghadap ke belakang. Selain itu kursi juga bisa digeser sejauh 60 derajat agar memudahkan kita naik dan duduk ke kursi belakang. Penyusunan seperti ini juga memudahkan kursi bayi atau orang yang sepuh untuk memasuki kendaraan.

Untuk memutar kursi ke arah belakang, caranya mudah, cukup tarik tuas yang ada di bawah kursi dan kursi langsung berputar.

Total ada 7 cara penyusunan kursi yang bisa dilakukan di NAV1 ini. Jadi Anda bisa bebas memilih mana yang paling enak menurut Anda.

Sementara untuk tepat penyimpanan barang sangat terakomodasi, total ada 15 tempat penyimpanan botol, buku, CD, handle untuk tas dan lainnya.

Lantai NAV1 juga rata sehingga memudahkan penumpang untuk berpindah-pindah.

Sayang meski memanjakan penumpang belakang, untuk posisi pengemudi sedikit sempit, konsol tengah yang lebar agak menghalangi kaki kiri.

Oke saatnya kita menyalakan mesin NAV1. Mesin berkode 3ZR-FAE yang dimiliki NAV1 sangat halus ketika dinyalakan. Suara mesin juga tidak terdengar keras ke kabin.

Tangan di posisi menyetir, pandangan ke depan dan samping tidak terganggu dengan pilar A. Dari dalam pandangan kita tidak terlalu terhalangi.

Dari Stasiun Cirebon, detikOto langsung menggeber NAV1 menuju tol Palikanci. Saatnya menggeber NAV1 di jalan bebas hambatan ini.

Meski agak berat di tarikan awal, tetapi mesin NAV1 cukup responsif, di putaran tinggi dia langsung mendorong bodi NAV1 dengan sempurna. Beberapa kali icon ECO muncul di dashboard tanda cara mengemudi kita cukup hemat bahan bakar.

Di tol, detikOto sanggup sanggup melajukan secepat 120 km per jam, namun karena lalu lintas yang tidak memungkinkan kecepatan terpaksa harus diturunkan.

Saat kecepatan tinggi NAV1 terasa sedikit kurang stabil, meski penumpang sendiri anteng-anteng saja saat NAV1 melaju dalam kecepatan tinggi.

Suspensi mobil juga terasa agak keras ketika menghantam jalan berlubang. Anda yang terbiasa menggunakan Innova pastinya akan sedikit mengeluh ketika mengendarai NAV1 ini.

Saat melongok ke MID yang memberikan informasi konsumsi BBM, mobil yang dikendarai detikOto mengeluarkan angka 11,11 km per liter. Sedikit lebih rendah dari yang diklaim Toyota yakni 1:12.

Angka itu sebenarnya bisa saja terpenuhi dengan cara pengendaraan yang lebih santai lagi.

Saatnya memberikan keputusan untuk mobil keluarga para eksekutif muda ini.

detikOto menyukai performa mesinnya dan kabin yang luas serta konsumsi BBM yang sanggup mengalahkan mobil dengan kapasitas mesin yang sama seperti Innova.

Sayang untuk suspensi masih terasa keras, dan kami rasa ini yang perlu diperbaiki Toyota ke depan di mobil ini. Minimal agar bisa senyaman Kijang Innova. Untuk yang satu ini sasis Kijang sepertinya lebih enak dibanding sasis monokok ala NAV1.


Hide Ads