Test Drive Nissan Juke

Test Drive Nissan Juke

- detikOto
Senin, 08 Agu 2011 16:54 WIB
Jakarta - Terlahir dengan bentuk crossover ternyata membuat Nissan Juke terlihat aneh. Ya itu kesan pertama ketika melihat Nissan Juke. Mobil asal Jepang tersebut menawarkan konsep unik dan tergolong langka.

Namun jangan salah menilai, Nissan Juke bukan mobil aneh. Juke adalah mobil crossover yang siap menyuguhkan rasa berkendaran berbeda.

DetikOto pun mendapatkan kesempatan merasakan crossover Nissan Juke varian terendah selama 3 hari. Dan kesempatan itu tidak ingin kami sia-siakan. Kali ini kami menyebutnya "kencan dengan Nissan Juke." Mengapa kami gunakan kata kencan, soalnya Juke adalah produk yang kami anggap sebagai 'gadis perawan' dari Nissan dengan sekelumit pertanyaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tampak depan, Nissan Juke seperti tidak menggunakan bumper. Bumper Juke mengusung disain lonjong dan menyatu dengan grille yang sengaja didesain mirip jaring laba-laba. Namun perpaduan tersebut terlihat sporty. Dalam hal ini Nissan masih mementingkan aliran udara masuk ke ruang mesin.

Sementara 2 headlamp bulat menunjang karakter Juke hingga berparas sangar. Namun ada yang unik di wajah Juke. Yakni letak lampu kecil di kiri dan kanan kap mesin. Setelah diteliti, desain itu bagi kami untuk memantau daerah depan mobil dari kabin penumpang.

Sedangkan bagian tengah hingga belakang tidak ketinggalan unik. Kombinasi lebar di depan dan mengecil ke buritan sepertinya memaksimalkan aspek aerodinamis mobil. Nah secara keseluruhan, tampilan luar Nissan Juke seperti cocok untuk jiwa muda yang doyan plesiran.

Berada di kabin penumpang Nissan Juke kami merasakan tidak ubahnya SUV, sedan serta crossover yang beredar luas di pasaran. Bagian dashboard Juke cukup simple untuk difungsikan seperti audio, USB, iPod, steering yang digungsikan manual, dan kursi yang bisa dimaju-mundurkan lewat tuas di bawah kursi.

Asyiknya kabin penumpang cukup lega dan sudut belakang Juke mudah dipantau terlebih dengan sensor parkir. Sedangkan pandangan ke depan cukup lega. Sayangnya disain pilar A yang terlalu besar menyulitkan kami memantau sudut depan luar kiri dan kanan.

Ada yang pantas dibahas untuk desain bumper. Benar dugaan kami jika lampu sein yang terletak di samping kap mesin ternyata bisa berfungsi untuk memantau daerah depan. Lampu kami jadikan patokan karena engine yang tergolong lebar.

Mesin pun dinyalakan. Deruan mesin HR15DE berkapasitas 1.500 cc Xtronic CVT cukup halus. Kelebihan Nissan Juke sudah dilengkapi dengan pilihan driving mode. Ada tiga pilihan driving mode yaitu Eco, Standar dan Sport. Masing-masing mode memiliki karakter mesin yang berbeda.

Kesemuanya itu dapat Anda aktifkan lewat tombol yang terintegrasi di konsole depan. Jika Anda menekan D-Mode, layar kecil akan menyajikan driving mode untuk menyesuaikan keinginan Anda. Namun jika Anda tekan tombol Climate, layar akan berpindah ke pengatur AC. Dengan itu Anda bisa menyesuaikan suhu udara sesuai keinginan.

Rasa penasaran dengan Juke semakin besar, saatnya mencoba driving mode eco. Ketika Ada menekan tombol eco, layar akan menunjukan warna hijau. Mesin 1.500 cc terasa sangat miskin tenaga.

Meski kami pijak pedal gas dalam-dalam, performa mesin terasa lamban naik. Dengan mode eco, mesin masih kurang menunjukan performa yang baik. Kondisi itu sepertinya sesuai dengan namanya eco.

Saatnya mencoba driving mode. Maka layar menunjukan warna putih. Nah, mesin sedikit mendapat tenaga. Ketika pedal gas dipijak, putaran mesin lebih cepat naik ketimbang mode eco. Bagaimana driving mode sport?

Nah, untuk yang satu itu sangat berbeda. Sesuai dengan karakter sport, messin lebih responsif. Pijakan demi pijakan terasa terisis. Teknologi ini sepertinya cocok bagi Anda yang ingin mengekplorasi kecepatan dengan Nissan Juke.

Ketika dipacu di dalam tol, mesin memang agak terdengar ke kabin dan agak mengganggu. Namun suara tersebut cukup standar untuk mobil keluaran Jepang.

Ada sisi kelebihan yakni asyik menunggangi Nissan Juke yakni kemudi. Setir Juke cukup ringan berkat electronic power steering. Namun begitu dikecepatan tinggi, setir agak berat. Asyiknya kondisi itu membuat pengendara lebih ringan memilintir di lokasi macet. Terjawab sudah jika Juke memang crossover lincah.

Sayang suspensi Macpherson strut di depan dan torsionbeam (belakang) yang keras ternyata tidak mampu melewati jalanan agak bergelombang ketika kami menumui tikungan. Bodi belakang Juke terasa sedikit agak limbung. Namun terlepas dari itu Juke tetap stabil meski digeber sampai 150 km/jam di lajur basah dan kering.

Hanya pihak Nissan harus merevisi sistem kedap suara Juke. Soalnya suara mesin semakin besar untuk kecepatan tinggi.

Tapi meski begitu dari apa yang kami rasakan seperti Juke cocok untuk karakter jalanan Indonesia. Terlebih dengann harga Rp 238,5 juta sampai Rp 248,8 juta, Juke sangat kompetitif di pasar roda empat Tanah Air. Juke memang bukan sebuah Joke!

Poin Plus


  • 3 Drive Mode
  • Desain
  • Akselerasi
  • Kestabilan di kecepatan tinggi

Poin Minus


  • Kedap Suara
  • Suspensi
(ddn/ddn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads