Wacana Pembatasan Jumlah Pebalap MotoGP dari Italia dan Spanyol, Setuju?

Wacana Pembatasan Jumlah Pebalap MotoGP dari Italia dan Spanyol, Setuju?

Ridwan Arifin - detikOto
Selasa, 27 Agu 2024 19:35 WIB
AUSTIN, TEXAS - APRIL 11:  Francesco Bagnaia of Italy and Ducati Lenovo Team (L) and Marc Marquez of Spain and Gresini Racing MotoGP look on during the press conference pre-event during the MotoGP Of The Americas - Previews at Circuit of The Americas on April 11, 2024 in Austin, Texas.  (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)
Francesco Bagnaia dan Marc Marquez Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp
Jakarta -

Dorna Sport sempat memunculkan wacana perlunya pembatasan jumlah pebalap asal Italia dan Spanyol. Namun rencana ini menimbulkan reaksi keras dari pebalap.

Selain dominasi-dominasi Ducati yang membuat MotoGP jadi sedikit membosankan. Sekarang muncul pertanyaan bagaimana membuat MotoGP seperti olimpiade, tidak hanya didominasi rider Spanyol dan Italia.

10 dari 22 pebalap utama MotoGP merupakan rider Spanyol, atau hampir 50 persen di antaranya membela La Furia Roja. Sedangkan Italiano yang berlaga di kelas utama MotoGP saat ini berjumlah enam orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak dimungkiri prestasi orang Spanyol di MotoGP juga jempolan. Rider Spanyol menguasai MotoGP sembilan musim berturut-turut sejak 2012 hingga 2020.

Sejak Valentino Rossi mengalami penurunan performa, dominasi pebalap Spanyol makin menjadi-jadi. Tercatat ada tiga nama yang menjadi penguasa kompetisi, yakni Jorge Lorenzo, Marc Marquez, dan yang terakhir, Joan Mir.

ADVERTISEMENT

Dominasi tersebut kemudian putus setelah Quartararo yang berasal dari Perancis meraih gelar juara di musim 2021. Namun, perlu dipahami, Quartararo sejak muda sebenarnya juga tumbuh di Spanyol.

Rossi lalu pensiun, tapi nama besar Italia terus berlanjut. Jebolan akademi VR46 keluar sebagai pemenang. Francesco Bagnaia menang juara dunia pada musim 2022 dan 2023.

CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, menyebut dirinya ingin melihat ada beberapa negara berbeda memenangi balapan MotoGP. Namun begitu dia juga tak menyangkal kalau seri grand prix kerap memunculkan sebuah era di mana pebalap-pebalap asal sebuah negara bisa mendominasi kompetisi.

"Yang terbaik harus ada di sana, tetapi lebih mudah untuk menjadi lebih baik jika Anda orang Italia atau Spanyol. Seharusnya seperti Olimpiade, tiga orang Amerika pergi, dan jika Anda adalah orang Amerika keempat, Anda tidak bisa pergi, bahkan jika Anda lebih baik daripada mereka yang berasal dari negara lain," ujar Ezpeleta dikutip dari Motorsport, Selasa (27/8/2024).

Beberapa pebalap MotoGP Spanyol dan Italia telah merespons wacana tersebut.

Luca Marini menyebut kemampuan pebalap terbaik bukan berasal dari di mana pebalap dilahirkan.

"Anda harus memahami mengapa level pebalap Spanyol dan Italia begitu tinggi dan mereka berada di MotoGP karena mereka yang terbaik di dunia, bukan karena mereka orang Italia atau Spanyol," kata Luca Marini.

"Jika kami memiliki kemungkinan untuk menemukan pengendara dari negara lain dengan tingkat yang sama, mereka akan datang. Tapi, menurut saya, baik di Spanyol maupun di Italia ada budaya, gairah, dan organisasi sejak mereka remaja, bahkan anak-anak, yang memungkinkan mereka untuk tumbuh sebagai pembalap dan mencapai kategori teratas, sementara di negara lain tampaknya lebih sulit untuk berkembang," kata dia.

"Kita akan melihat bagaimana keadaannya, tetapi jika itu masalahnya (seperti yang disarankan Ezpeleta) kita harus berada di antara tiga pembalap Italia teratas, itu tidak masalah sama sekali," jelasnya lagi.

Aleix Espargaro pun menyampaikan pendapatnya. Alasan orang Spanyol bisa kuat di ajang balapan karena federasinya yang jelas.

Setidaknya 30 sirkuit balap yang tersebar di berbagai penjuru kota Spanyol. Bahkan, jumlah itu belum termasuk area test track serta proving ground yang biasa dipakai untuk uji coba kendaraan baru, mesin, ban, dan sebagainya.

"Jelas akan menyenangkan memiliki empat belas kebangsaan yang berbeda di MotoGP, tetapi ini adalah (kategori) elit dan yang terbaik harus berada di teratas, dari mana pun mereka berasal," kata Espargaro.

"Ini bukan sesuatu yang baru, sudah dikenal selama bertahun-tahun. Ketika saya berada di Moto2, jika saya berasal dari kebangsaan lain, saya akan pindah lebih awal, tetapi jika Anda orang Spanyol atau Italia, tidak ada banyak ruang. Itu adalah kenyataan.

"Kejuaraan ini berinvestasi di Asia dan wilayah lain dengan membuat kejuaraan promosi sehingga orang-orang datang dari sana, tetapi untungnya di Spanyol dan Italia mereka tidak perlu berinvestasi karena kami sudah memiliki kejuaraan yang sangat bagus dari federasi, dan banyak pembalap datang," jelas dia.

Rider Italia

1. Francesco Bagnaia
2. Enea Bastianini
3. Fabio Di Giannantonio
4. Marco Bezzecchi
5. Franco Morbidelli
6. Luca Marini

Rider Spanyol

1. Jorge Martin
2. Marc Marquez
3. Alex Marquez
4. Maverick Vinales
5. Aleix Espargaro
6. Raul Fernandez
7. Augusto Fernandez
8. Pedro Acosta
9. Joan Mir
10. Alex Rins

Rider Prancis

1. Fabio Quartararo
2. Johann Zarco

Rider Jepang

1. Takaaki Nakagami

Rider Afrika Selatan

1. Brad Binder

Rider Australia

1. Jack Miller

Rider Portugal

1. Miguel Oliveira




(riar/dry)

Hide Ads