Fabio Diggia Merasa Dirinya Mirip Marquez, Ini Sebabnya

Fabio Diggia Merasa Dirinya Mirip Marquez, Ini Sebabnya

Luthfi Anshori - detikOto
Kamis, 22 Agu 2024 17:11 WIB
HOHENSTEIN-ERNSTTHAL, GERMANY - JULY 06: Fabio Di Giannantonio of Italy and Pertamina Enduro VR46 Racing Team looks on in the pits during qualifying at the Sachsenring Circuit on July 06, 2024 in Hohenstein-Ernstthal, Germany. (Photo by Mark Wieland/Getty Images)
Fabio Di Giannantonio. Foto: Getty Images/Mark Wieland
Jakarta -

Fabio Di Giannantonio merasa dirinya mirip Marc Marquez dari gaya membalapnya. Pebalap Pertamina Enduro VR46 Racing Team itu merasa cara dia berakselerasi, cara dia membuka gas, sangat mirip dengan sang juara dunia delapan kali.

Fabio Diggia sedang dalam kepercayaan diri yang tinggi. Sebab, pebalap asal Italia itu baru saja memperpanjang kontrak bersama tim Pertamina Enduro VR46 Racing Team. Lebih dari itu, Diggia mendapatkan kontrak langsung dari prinsipal Ducati, dan karena itu dia berhak mengendarai motor Ducati spek pabrikan mulai musim depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SCARPERIA, ITALY - JUNE 01:  Marc Marquez of Spain and Gresini Racing MotoGP celebrates the second place on the podium on track during the MotoGP Of Italy - Sprint at Mugello Circuit on June 01, 2024 in Scarperia, Italy. (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)Marc Marquez Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp

"Bagi karier saya di olahraga balap motor, ini merupakan sebuah tonggak sejarah. Namun juga merupakan titik awal yang penting. Dengan dukungan Ducati, juga memakai motor resmi (mulai musim depan), kami akan dapat terus berkembang dan melakukan hal-hal hebat bersama-sama," ujar Diggia dikutip dari Motosan.

Diggia turut mengomentari sosok Marc Marquez. Diggia sangat menghormati Marquez sebagai salah satu pebalap bertalenta yang ada di lintasan balap saat ini. Meski begitu, bukan tidak mungkin gaya membalap Marquez bisa ditiru oleh pebalap MotoGP lainnya.

ADVERTISEMENT

"Tentu saja saya sangat menghormatinya karena dia adalah juara dunia delapan kali. Dan ketika dia membalap, dia memiliki keajaiban, namun saya tidak melihatnya sebagai sesuatu yang mustahil untuk dicapai," ungkap Diggia.

"Hal paling aneh adalah--melalui data--saya melihat bahwa kita menggunakan gas dengan cara yang sangat mirip, ini membuat saya takjub. Mendekati (karakter) pebalap juara dunia delapan kali itu tidaklah buruk sama sekali," jelas Fabio Diggia.




(lua/rgr)

Hide Ads