Marc Marquez punya catatan buruk saat membela Honda di dua-tiga musim terakhir. Dia kerap kali jatuh, gagal menuntaskan balapan dan berakhir di meja operasi. Ducati sebagai tim barunya tak mau melihat Marquez melakukan hal yang sama di musim depan.
Sebagai catatan, selama dua musim berturut-turut, Marc Marquez didaulat sebagai pebalap MotoGP paling sering jatuh di lintasan. Pada musim 2022, dia 18 kali kecelakaan. Sementara musim 2023 angkanya meningkat menjadi 29 kali.
"Saya berharap (Marquez) berlomba tanpa kecelakaan, Saya tidak terlalu suka kontak, karena itu berbahaya," ujar Chief Executive Ducati, Claudio Domenicali, dikutip dari Marca, Sabtu (20/1).
"Dari waktu ke waktu, Marc sedikit seperti itu (sering kontak saat balapan). Tapi Jorge Martin juga sama. Pada balapan terakhir di musim lalu, Marc mengalami kecelakaan hebat, tapi Jorge yang memicunya. Saya rasa, itu berbahaya," tambahnya.
Menurut Domenicali, melakukan manuver-manuver ekstrem atau pergerakan berani di lintasan sebenarnya boleh-boleh saja. Namun, sekali lagi, ada batasan yang perlu dipatuhi. Sebab, aksi tersebut tak hanya membahayakan pebalap lain, melainkan juga diri sendiri.
"Dalam balapan, ada batasnya dan kami harus memperhatikan batasan tersebut. Yang penting Race Direction bisa menjaga ketenangan pengendara, kalau ada yang melebihi batas akan langsung diberi sanksi," ungkapnya.
Pada akhirnya, kata dia, Marquez merupakan pebalap hebat dengan segudang pengalaman. Sosok berjuluk The Baby Alien itu harus mampu memberikan contoh baik kepada penonton dan pebalap-pebalap lain.
"Para juara, di lintasan, harus menjadi contoh bagaimana kemenangan dicapai: keras, tapi harus jujur dan bersih," kata Domenicali.
Simak Video "Video Marquez Menang Sempurna di Aragon: Lebih Cepat dari yang Saya Harapkan"
(sfn/dry)