Honda Tidak Minat Rekrut Pedro Acosta, Masalahnya...

Ridwan Arifin - detikOto
Minggu, 14 Jan 2024 18:26 WIB
Pedro Acosta Foto: AFP/TOSHIFUMI KITAMURA
Jakarta -

Honda terang-terangan tidak mau merekrut si bocah ajaib, Pedro Acosta. Pebalap rookie seperti Acosta bukan prioritas Honda.

Pedro Acosta merupakan rider muda berjuluk "El Tiburon de Mazzaron". Pebalap Moto2, Pedro Acosta akan bergabung dengan GASGAS Factory Racing Tech3 mulai musim 2024. Pebalap 19 tahun itu menggeser posisi Pol Espargaro.

Bakat alaminya sudah terlihat sejak dia menginjakkan karier di Gran Prix. Anak nelayan itu keluar sebagai debutan berhasil juara dunia Moto3.

Jaime Alguersuari, mantan pembalap F1, menulis biografi Pedro Acosta yang berjudul "Pedro Acosta. El campeón mundial de 17 años, La historia jamás contada", buku ini menceritakan kemenangan tak terduga seorang pembalap laki-laki berusia 16 tahun dalam kategori Moto3 pada 2021.

Setahun berikutnya Acosta naik kelas Moto2 dan didapuk sebagai debutan terbaik. Acosta baru menjuarai gelar juara dunia Moto2 di musim keduanya, yakni 2023.

Acosta adalah juara dunia termuda di Moto3 dan Moto2, sekaligus menjadi pebalap di era modern yang memenangkan kedua gelar tersebut dalam tiga tahun pertama karir grand prixnya. Tentu kiprah Acosta bukan rookie sembarangan, bahkan dia digadang-gadang menjadi The Next Marc Marquez.

Manajer tim Repsol Honda, Alberto Puig justru tidak kepikiran untuk merekrut Pedro Acosta sebagai pengganti Marc Marquez yang hengkang ke Gresini Ducati. Alasannya, Acosta belum berpengalaman di kelas MotoGP.

"Saya tidak pernah mempertimbangkannya. Kami tidak pernah mempertimbangkan untuk merekrut pebalap non-MotoGP," kata Puig dikutip dari Marca, Minggu (14/1/2024).

"Karena kami menganggap dalam kasus Acosta atau Fermin Aldeguer mereka tidak memiliki pengalaman di MotoGP. Ini adalah tahun pertama di mana alih-alih memberi kami data, pebalaplah yang menerima data dari tim dan kami tidak membutuhkannya," jelas dia.

Pedro Acosta (Photo by Toshifumi KITAMURA / AFP) Foto: AFP/TOSHIFUMI KITAMURA

"Kami membutuhkan seseorang yang sudah mengetahui apa itu MotoGP, bagaimana mengelola salah satu motor tersebut, untuk menerima sesuatu dari mereka. Itulah prioritasnya: seseorang dari MotoGP dengan pengalaman," kata Puig.

"Bahwa ada pebalap Moto2 yang sangat cepat? Kami mengetahuinya, namun saat ini merupakan sebuah kesalahan, pada tahun ini, jika merekrut pebalap yang naik kategori," sambungnya lagi.

Jelas kebijakan itu merupakan hal baru bagi Honda. Kilas balik pada tahun 2013, Honda menyambut juara Moto2 Marc Marquez ke kelas utama. Marquez meraih gelar juara di musim rookie-nya dan menang dalam enam dari tujuh musim pertamanya.

Acosta disamakan dengan Marquez karena kemampuannya yang luar biasa. Namun dengan Honda yang sedang membangun ulang kekuatan, pabrikan Jepang itu tidak ingin merekrut pebalap pemula.

Alberto Puig Foto: Mirco Lazzari gp/Getty Images

"Tujuan kami sekarang adalah memperbaiki motornya, karena jika kami tidak memperbaiki motornya, kami tidak akan bisa meyakinkan pebalap untuk ikut balapan bersama kami," jawab Puig.

"Kami tahu ketika kami memiliki sepeda motor yang kompetitif, orang-orang akan ingin balapan bersama Honda. Karena Honda tetaplah Honda. Tidak peduli seberapa besar situasi yang terjadi saat ini, Honda bukanlah Ducati, juga bukan Aprilia, Honda adalah Honda. Jika kami memiliki motor itu, saya tahu para pebalap akan ingin datang ke sini," jelas Puig.



Simak Video "Video: Quartararo Raih Pole di Kualifikasi MotoGP Belanda, Marc Marquez 4"

(riar/lua)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork