Valentino Rossi: Cuma Idiot yang Mau Pindah dari Honda ke Yamaha

Valentino Rossi: Cuma Idiot yang Mau Pindah dari Honda ke Yamaha

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Kamis, 04 Jan 2024 16:16 WIB
Valentino Rossi.
Valentino Rossi. Foto: MotoGP.com
Jakarta -

Legenda balap asal Italia, Valentino Rossi masih mempertanyakan keputusannya pindah dari Honda ke Yamaha di musim 2004. Sebab, ketika itu, Honda merupakan tim kuat dengan motor terkencang di lintasan.

Sahabat terdekat Rossi, Uccio Salucci mengatakan, hingga kini The Doctor masih terheran-heran ketika mengingat keputusannya pindah ke Yamaha di masa lalu. Bahkan, kata Uccio, Rossi menganggap hanya orang idoit sepertinya yang mau mengambil keputusan tersebut.

"Kami membicarakan ini beberapa waktu lalu saat liburan, ketika itu kami menghabiskan beberapa hari bersama," ujar Uccio mengawali ceritanya, dikutip dari Crash, Kamis (4/1).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan ketika itu, Rossi mengatakan kepada saya: 'Hanya dua orang idiot seperti Anda dan saya yang mau meninggalkan Honda untuk pindah ke Yamaha'. Kami masih memikirkannya sesekali," tambahnya.

DONINGTON, ENGLAND - JULY 13: Valentino Rossi of Italy and Repsol Honda celebrates winning the Cinzano British Moto GP on July 13, 2003 at Donington Park, England. (Photo by Clive Rose/Getty Images).Valentino Rossi di Honda. Foto: Clive Rose

Meski demikian, ketika itu, Uccio tetap meyakinkan Rossi pindah ke Yamaha. Sebab, rekan dekatnya tersebut terlihat tak bahagia di momen-momen akhirnya bersama Honda.

ADVERTISEMENT

"Saat itu saya berusaha keras untuk pergi ke Yamaha, karena saya tahu jika Vale tidak bersenang-senang lagi (di Honda), maka masalah besar akan muncul," ungkapnya.

Rossi Kaget Lihat Motor Yamaha

Uccio juga mengingat momen-momen saat dirinya dan Rossi pertama kali mengunjungi garasi Yamaha di suatu malam di Donington. Ketika itu, pintu garasi terbuka dan keduanya memutuskan masuk ke dalam.

Valentino Rossi saat membela Yamaha di MotoGP 2004.Valentino Rossi saat membela Yamaha di MotoGP 2004. Foto: Doc. Yamaha Motor Co.

Uccio dan Rossi sama-sama terkejut ketika pertama melihat motor Yamaha. Sebab, tunggangan tersebut secara teknologi tak sebaik motor Honda yang telah dikendarai Rossi bertahun-tahun.

"Ketika saya melihatnya, saya tidak bisa berkata-kata. Itu merupakan motor yang sangat jelek, pembuatannya buruk, penuh kabel tergeletak di mana-mana dan sangat berantakan. Kami sudah terbiasa melihat motor Honda setiap hari yang merupakan mahakarya teknologi," tutur Uccio.

"Saya ingat Vale menatap saya dan membuat ekspresi seperti berkata 'sialan... apakah kamu sudah melihat motor apa ini?' Dan aku menundukkan kepalaku seolah berkata: kita bahas saja nanti," tambahnya.

Ketika memasuki motorhome, Rossi mulai blak-blakan soal betapa terkejutnya dia terhadap motor Yamaha. Bahkan, secara teknologi, tunggangan itu menurutnya sangat ketinggalan zaman.

"Saat kami memasuki motorhome, dia berkata kepada saya: 'Sial, Uccio, sepertinya (motor itu) 10 tahun di belakang kita'," ungkapnya.

Kemudian Uccio berusaha meyakinkan Rossi, bahwa orang-orang di balik Yamaha merupakan sosok hebat, seperti Davide Brivio dan Masao Furuzawa. Uccio yakin, tim tersebut cepat atau lambat akan tumbuh menjadi kesatuan yang mengerikan.

Hasilnya, Rossi meraih gelar juara di musim pertama dan keduanya bersama Yamaha. Uccio mengklaim, kepindahan Rossi dari Honda ke tim tersebut penuh dengan perjudian. Sebab, ketika itu, Honda punya motor juara yang kecepatannya sulit diimbangi pabrikan lain.




(sfn/dry)

Hide Ads