Pebalap penguji KTM, Pol Espargaro, merasa kagum dengan Marc Marquez. Dikatakan Espargaro, Marc Marquez merupakan salah satu pebalap yang bisa beradaptasi dengan berbagai perubahan di MotoGP. Ini yang menjadi alasan Marquez bisa terus bertahan di MotoGP, kendati mengalami penurunan performa dalam tiga musim terakhir.
Pol Espargaro akan menjalani peran baru sebagai pebalap penguji KTM mulai musim 2024. Pol harus terdepak dari pebalap utama tim GASGAS Factory Racing karena dirinya tampil tidak cukup bagus di musim 2023. Walhasil, GASGAS memilih Pedro Acosta untuk menggantikan posisinya.
Dikutip dari Motosan, Pol menilai MotoGP sudah mengalami perubahan secara radikal. Dan tak semua pebalap bisa beradaptasi dengan perkembangan ini. Kalau ada pebalap yang benar-benar bisa melakukannya, salah satunya adalah Marc Marquez.
"Sejak saya tiba di MotoGP sepuluh tahun lalu, elektroniknya sudah berubah, bannya sudah berubah. Aerodinamika, mesin, cara berkendaranya juga. Itu mengubah segalanya. Perubahannya sangat buruk, sungguh luar biasa. Dan beradaptasi dengan semua perubahan ini sulit dilakukan," kata saudara kandung Aleix Espargaro itu.
"Saya kagum dengan para pebalap yang bisa beradaptasi dengan semua tahapan ini. Karena proses ini cukup lama, tidak berlangsung cepat dalam satu tahun. Apa yang sudah dilakukan Marc (Marquez) sekarang atau apa yang dilakukan Valentino (Rossi) saat itu, saya sangat kagum, karena mereka bisa melewati tahap-tahap tersebut, serta mampu beradaptasi untuk menjadi kompetitif," sambungnya.
Kemampuan itu pula yang membuat Marquez menjadi daya tarik tersendiri di MotoGP, meski sudah tiga musim tanpa gelar. Buktinya, Marquez menunjukkan bahwa ia masih bisa kencang di lintasan kala mencoba motor Ducati Desmosedici untuk pertama kalinya di tes Valencia, belum lama ini.
Bicara Pol Espargaro, pebalap ini sudah kenyang pengalaman di ajang MotoGP. Pebalap berusia 32 tahun itu sudah pernah membalap untuk tim satelit Yamaha, dan tim pabrikan KTM dan Honda.
Simak Video "Video: Marquez Menang di Mugello, Bagnaia Gigit Jari"
(lua/riar)