Momen Bikin Deg-degan Pecco Nyaris Tabrak Fabio di Giannantonio

Francesco 'Pecco' Bagnaia tampil apik sejak awal di MotoGP Qatar 2023. Namun, beberapa lap terakhir Pecco justru mengendur. Fabio di Giannantonio yang cukup gemilang menyalip Pecco di lap 19.

Setelah lintasan lurus memasuki tikungan 1, Pecco mencoba menyalip Diggia kembali. Pecco yang menggunakan motor pabrikan Ducati Desmosedici GP23 melakukan late braking. Nahas, aksi late braking dengan pengereman sangat keras yang dilakukan Pecco nyaris menabrak ban belakang motor Ducati Desmosedici GP22 tunggangan Diggia. Pecco melebar ke area run-off dan membuat jarak dengan Diggia semakin jauh.

Momen ini bikin penonton deg-degan karena hampir terjadi kecelakaan. Bahkan, detak jantung Manager Tim Ducati MotoGP Davide Tardozzi sampai 105 detak per menit pada momen itu.

Peristiwa ini sempat dibahas oleh tiga pengisi podium MotoGP Qatar 2023 setelah balapan. Pecco menjelaskan kondisinya.

"Perbedaan antara motor lama (Desmosedici GP22 tunggangan Diggia) dan motor baru (Desmosedici GP23 milik Pecco) adalah motor baru Anda bisa mengerem sangat keras di lintasan lurus. Dengan motor lama, Anda memasuki tikungan lebih cepat. Lihat nih di tikungan 1, lihat saya mengerem. Tidak ada cara untuk menghentikannya sama sekali," kata Pecco kepada Diggia dan Luca Marini saat melihat tayangan ulang usai balapan.

Fabio Diggia sempat dibuat heran kenapa jarak antara dia dengan Pecco di belakangnya bisa lebih dari 2 detik. Awalnya dia tidak yakin jaraknya dengan Pecco lebih dari 2 detik dan mengira jarak 2 detik adalah jarak antara Pecco dengan rider di belakangnya. Tapi setelah melihat di layar yang ada di lintasan, Diggia baru yakin bahwa jaraknya dengan Pecco sangat jauh.

"Yang terjadi sebenarnya adalah kita hampir saja mengalami bencana," kata Pecco menjelaskan kepada Diggia.

Dalam video wawancara yang ditayangkan MotoGP.com, Pecco mengaku merasa takut pada momen itu. Pecco memang ngotot ingin menyalip Diggia di tikungan pertama. Tapi yang didapat adalah hampir terjadi bencana.

"Saya merasa takut pada saat itu, karena pada saat itu saya berkata, 'Baiklah, saya akan melewatinya.' Dan saya mendapat bencana. Tapi akhirnya saya berhasil membuat motornya meluncur dan saya menekan rem lebih keras untuk menghentikan motornya dan ada hal yang mungkin terjadi. Dan kemudian pada 2 lap lainnya saya benar-benar ketakutan, dan saya menjadi sangat lambat," ucap Pecco.

Setelah peristiwa menegangkan itu, Pecco akhirnya cari aman. Timnya melalui pit board pun menginformasikan kepada Pecco bahwa posisi 2 sudah cukup. Posisi itu bertahan hingga finis.