Lebih Susah Lawan Marquez atau Rossi? Ini Jawaban Lorenzo

Jakarta -

Selama masih berkarier di MotoGP, Jorge Lorenzo telah menghadapi sejumlah nama-nama tenar, termasuk Valentino Rossi dan Marc Marquez. Lantas, siapa dari keduanya yang menurut dia sulit dikalahkan?

Disitat dari Motosan, Lorenzo mengatakan, setidaknya ada empat musuh terberat yang pernah dihadapinya di MotoGP, yakni Dani Pedrosa, Casey Stoner, Marc Marquez dan Valentino Rossi. Namun, ada satu nama yang menurutnya punya level di atas rata-rata.

"Dari semuanya, Valentino Rossi selalu menjadi pebalap yang paling sulit dikalahkan. Jika dilihat dari statistik angka, catatan saya kalah dari Rossi. Seandainya saya tidak punya mental yang kuat, saya yakin tak akan mungkin bisa mengalahkannya," ujar Lorenzo, dikutip Kamis (9/11).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KUALA LUMPUR, MALAYSIA - OCTOBER 25: Marc Marquez of Spain and Repsol Honda Team leads Valentino Rossi of Italy and Movistar Yamaha MotoGP during the MotoGP race during the MotoGP Of Malaysia at Sepang Circuit on October 25, 2015 in Kuala Lumpur, Malaysia. (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)

Marc Marquez dan Valentino Rossi Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp

Meski sempat terlibat gesekan, namun menurutnya, Rossi tetap menjadi sosok terbaik di MotoGP. Sebab, selain kencang di lintasan, The Doctor juga punya karisma kuat yang membuatnya banyak disukai orang.

"Buat saya, Rossi adalah seorang juara, sosok dengan kecerdasan luar biasa dan karisma tinggi," ungkapnya.

KUALA LUMPUR, MALAYSIA - OCTOBER 22: (L-R) Jorge Lorenzo of Italy and Movistar Yamaha MotoGP, Valentino Rossi of Italy and Movistar Yamaha MotoGP and Marc Marquez of Spain and Repsol Honda Team look on during the press conference ahead of the MotoGP of Malaysia at Sepang Circuit on October 22, 2015 in Kuala Lumpur, Malaysia. (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)

Lorenzo, Rossi dan Marquez. Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp

Di kesempatan yang sama, sosok berjuluk X-Fuera itu juga bicara soal motor terbaiknya selama menjadi pebalap di MotoGP, yakni Yamaha YZR-M1. Dia merasa, tunggangan itu memang diciptakan untuk dirinya.

"Ketika saya menjajal motor ini tahun 2008, saya merasa ini memang dirancang untuk saya. Motor itu terasa sempurna dan mudah ditaklukkan. Pada 2016, saya pindah ke Ducati dan saya merasa motor itu bukan untuk saya," kata dia.