Bos Ducati soal Bagnaia vs Martin: Sama-sama Dibayar untuk Menang

Bos Ducati soal Bagnaia vs Martin: Sama-sama Dibayar untuk Menang

Billy Jonathan - detikOto
Rabu, 18 Okt 2023 15:13 WIB
Prima Pramac Racing rider Jorge Martin of Spain (rear) and Ducati Lenovo Team rider Francesco Bagnaia of Italy compete during the MotoGP class free practice session of the Japanese MotoGP Grand Prix at the Mobility Resort Motegi in Motegi, Tochigi prefecture on September 29, 2023. (Photo by Toshifumi KITAMURA / AFP)
Pecco vs Martin (Foto: AFP/TOSHIFUMI KITAMURA)
Jakarta -

Persaingan Francesco Bagnaia dan Jorge Martin semakin ketat. Direktur Olahraga Ducati Paolo Ciabatti mengungkapkan bahwa Ducati tidak memihak siapa yang bakal juara.

Menurutnya yang terbaik yang akan meraih gelar, terlebih mereka menggunakan motor yang sama dan dibayar untuk menang. Meski begitu, Ciabatti mengakui tim merah atau tim pabrikan yang ditunggangi Pecco memiliki tanggung jawab sponsor.

Sebagai informasi, berkat kemenangan Bagnaia pada balapan utama MotoGP Mandalika, Martin kini terpaut 18 angka dari Bagnaia di puncak klasemen dengan menyisakan 5 balapan lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Paolo Ciabatti mengatakan bahwa dirinya kesal mendengar skeptis masyarakat yang seolah-olah Ducati 'menganak-emaskan' Bagnaia dibanding Martin karena fakta dirinya adalah pebalap utama tim pabrikan. Bos Ducati ini juga menekankan bahwa semua pebalap di Ducati punya kesempatan yang sama untuk menang, sebab mereka semua memiliki motor yang sama dan dibayar untuk menang.

"Hal ini membuat saya kesal, karena yang tahu pasti tahu kalau tim resmi dan tim Pramac punya motor yang sama. Di Pramac ada tujuh insinyur Ducati, Pecco dan Martin juga mendapat pembaruan yang sama terakhir winglet. Kalau Ducati tidak ingin Martin bertarung memperebutkan gelar Kejuaraan Dunia, mereka tidak akan memberinya opsi yang sama seperti yang dimiliki Bagnaia," kata Ciabatti dalam wawancaranya dengan GPOne, dikutip Rabu (18/10).

ADVERTISEMENT

"Jika orang mengira Ducati tidak ingin Jorge bisa memperebutkan gelar juara, itu tidak adil karena perusahaan punya keempat pebalap terikat kontrak ini (Bagnaia, Bastianini, Zarco, Martin) yang dibayar untuk menang," lanjutnya dengan tegas.

Tidak dapat dimungkiri, pebalap tim pabrikan seharusnya memiliki sedikit keunggulan karena para insinyur akan mengintegrasikan setiap inovasi teknologi terbaru ke dalam motor mereka. Ini juga tidak terlepas dari peran sponsor yang memberikan dukungan finansial untuk pengembangan motor tersebut agar tim bisa meraih kemenangan.

Ciabatti menyebut bahwa tim punya tanggung jawab besar kepada sponsor untuk tetap tampil apik di lintasan. Namun, sekalipun banyak publik yang mendukung Bagnaia untuk meraih gelar tahun ini, Ducati menjamin bahwa Martin dan Bagnaia memiliki kondisi yang sama, garis start dan finis yang sama.

"Saya tahu betul bahwa semua orang mengharapkan tim merah untuk menang, juga mengingat tanggung jawab terhadap sponsor. Tapi saya ulangi jika ada kekhawatiran bahwa Pramac bisa menang, kami tidak akan memberi mereka kabar terbaru yang sama seperti tim pabrikan, menempatkan Martin dan Bagnaia dalam kondisi yang sama," tutur pria asal Italia tersebut.

Kedua pebalap telah menunjukkan kemampuan mereka untuk bersaing di tingkat tertinggi dalam ajang balap motor dunia. Lantas siapa yang akan meraih gelar juara tahun ini?




(rgr/din)

Hide Ads