Motor MotoGP Makin Ngebut Aja, Nggak Bahaya Ta?

Motor MotoGP Makin Ngebut Aja, Nggak Bahaya Ta?

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Selasa, 17 Okt 2023 14:16 WIB
Pembalap Ducati Lenovo Team Enea Bastianini membawa bendera merah putih usai balapan MotoGP seri Pertamina Grand Prix of Indonesia 2023 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Minggu (15/10/2023). Francesco Bagnaia berhasil menjadi juara pertama diikuti Pembalap Aprilia Racing Maverick Vinales diposisi kedua dan Pembalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo diposisi ketiga.ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/nz
Motor MotoGP makin ke sini makin cepat. Foto: ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI
Lombok Tengah -

Motor MotoGP terus berkembang. Bahkan, motor prototipe yang berlaga di balapan paling bergengsi di dunia ini memiliki kecepatan yang tinggi. Kecepatannya terus meningkat dari tahun ke tahun.

Tahun ini, rekor kecepatan motor MotoGP kembali pecah. Di sesi Sprint Race MotoGP Italia 2023 yang digelar di sirkuit Mugello, Brad Binder meraih rekor kecepatan tertinggi motor MotoGP sepanjang sejarah.

Brad Binder mampu memecahkan rekor terbaru. Menurut data yang disajikan MotoGP, motor KTM RC16 tunggangan Brad Binder bisa melesat hingga 366,1 km/jam. Motor Ducati Desmosedici GP23 tunggangan Enea Bastianini saja maksimal mencapai 364,8 km/jam dalam sesi yang sama. Memang nggak bahaya kecepatan motor MotoGP semakin tinggi?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Legenda MotoGP yang kini menjadi salah satu Race Direction MotoGP, Loris Capirossi, mengatakan MotoGP sedang bekerja untuk mengatasi kecepatan motor MotoGP yang semakin meningkat. Ada berbagai pertimbangan yang dilakukan oleh MotoGP.

"Ya kami sedang mengerjakan soal itu. Aturannya akan berubah pada tahun 2027. Dan kami masih mempertimbangkan perubahannya seperti apa. Apakah mengubah cc mesin. Yang pasti tahun 2027 kita akan memiliki bahan bakar yang sepenuhnya ramah lingkungan," kata Loris menjawab pertanyaan detikOto saat ditemui di sela-sela gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia 2023 di Sirkuit Pertamina Mandalika.

ADVERTISEMENT

Bahkan, mulai tahun 2024, motor MotoGP akan menggunakan bahan non-fosil minimal 40 persen. Dan tahun 2027, bahan bakar yang digunakan di MotoGP harus 100 persen non-fosil.

"Mulai tahun depan, kita mulai dengan 40% (non-fosil BBM). Dan 40% tidak mengubah banyak tenaga, tidak terlalu banyak. Ketika kita mencapai 100% (BBM non-fosil) mungkin berubah sedikit, tapi tidak terlalu banyak," jelas Loris.

"Tapi yang pasti kami berupaya untuk mencoba mengurangi sedikit performa pada motor. Tapi itu tidak mudah karena Anda melakukan sesuatu dan seluruh pabrikan bekerja untuk meningkatkannya lagi. Tapi bagi saya itu menyenangkan, menyenangkan memiliki motor berkekuatan penuh seperti itu karena motor jalanan juga sangat menakjubkan saat ini, sangat cepat. Seperti BMW M1000RR, ini sangat bertenaga," kata Loris.




(rgr/dry)

Hide Ads