Francesco "Pecco" Bagnaia mengaku hanya balapan pakai tangan dalam MotoGP San Marino 2023. Hal ini disebabkan kakinya belum sembuh 100 persen usai terlindas di seri Grand Prix Catalunya.
Dalam balapan di Misano World Circuit Marco Simoncelli, Italia, Minggu (10/9), Bagnaia mengaku menggunakan obat penghilang rasa sakit atau pain killer. Dia tak bisa balapan 100 persen lantaran kakinya sulit untuk bergerak, imbas kecelakaan high side, lalu kakinya terlindas Brad Binder di MotoGP Catalunya.
Bagnaia bersikeras untuk tampil, sebab MotoGP San Marino merupakan kandang bagi Ducati. Spesialnya lagi Ducati memakai warna kuning atau Giallo, sekaligus perayaan bagi Ducati dalam ajang dunia motorsport.
Pecco memulai balapan dari posisi tiga. Dia sempat menyalip Marco Bezzecchi di posisi runner up. Dia tampak nyaman di posisi kedua di belakang Martin selama 18 lap.
Tapi Bezzecchi yang juga tampil kurang fit berhasil menyalip Bagnaia pada tikungan area Curva Quercia. Bagnaia tampak drop di sana, dia mundur ke posisi tiga. Dia mengaku gara-gara hanya menggunakan tangan, teknik mengerem dan mengubah arah berganti dari biasanya, tubuh Pecco menjadi kelelahan.
"Aku tahu pentingnya berada di depan dan aku coba menyalip Jorge, dalam satu atau dua tempat. Tapi performa dia sangat jelas lebih baik. Aku kesusahan dan hanya bisa cepat di Curovone. Aku mendekatinya sebaik mungkin untuk dapat kesempatan. Tapi setelah 15 putaran di mana aku hanya balapan memakai tangan, aku pun hancur. Tekanan ban depan yang terlalu tinggi karena regulasi baru, itu juga tidak memungkinkan," kata Bagnaia dikutip dari Speedweek, Senin (11/9/2023).
"Aku benar-benar hancur. Biasanya aku banyak memakai kaki ketika balapan, aku juga tidak ada masalah dengan tanganku. Tapi akhir pekan ini tidak mungkin balapan pakai kaki. Jadi aku menemukan harus melakukan hal yang berbeda, aku berganti gaya dan dalam proses pengeremannya... di Parc Ferme pertama yang kulakukan adalah santai dan menikmati momen sejenak," ujar dia.
Pecco Bagnaia berhasil mempertahankan posisi tiga hingga garis finis. Dia juga merasakan tekanan yang hadir dari Dani Pedrosa.
"Dani benar-benar gaspol. Ketika aku melihat, dengan enam lap tersisa, dia hanya tertinggal 0,2 detik, aku berkata kepada diri sendiri: 'Tidak, sial!' aku melakukan dua atau tiga lap dengan waktu tertinggi 1 menit 32, aku mengalami banyak kesulitan. Tapi kemudian aku mencoba untuk menekan lagi dan berpikir untuk menjadi yang terdepan di beberapa lap terakhir - dan aku berhasil mencatat waktu terendah 1 menit 32 lagi," ujar Bagnaia.
"Aku mengucapkan terima kasih (VR46 Coach) Carlo Casabianca karena berkendara hanya menggunakan tangan sepanjang akhir pekan ini sangat bagus. Dia pasti senang dengan hasilnya, dia yang melatih kami. Aku juga mau bilang terima kasih kepada timku, aku pikir kita berhasil melakukan yang terbaik minggu ini," tambah dia lagi.
Simak Video "Video Kemenangan Spesial Marquez: Motor Italia, Tim Italia, di Sirkuit Italia"
(riar/rgr)