Direktur KTM Motorsport Pit Beirer mengkritisi pengembangan motor MotoGP saat ini. Menurut Beirer, motor MotoGP yang saat ini terlalu sarat komponen aerodinamika seperti mengulangi kesalahan yang dilakukan balap F1 (Formula 1) sepuluh tahun lalu.
"Saya tak mengerti, mengapa olahraga otomotif (MotoGP) kami yang hebat ini sekarang membuat kesalahan seperti yang dibuat di F1 sepuluh tahun lalu," jelas Beirer dikutip dari Marca. Sebagai informasi, sepuluh tahun lalu balap mobil F1 melakukan perubahan besar-besaran dari segi regulasi teknis, yang juga mengatur perangkat aerodinamika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tentunya kesalahan yang dimaksud Beirer adalah bahwa pengembangan MotoGP saat ini terlalu didominasi dengan pengembangan komponen aerodinamika yang pada awalnya dipelopori oleh Ducati. Pengembangan teknologi aerodinamika sendiri membutuhkan investasi besar dan tidak semua pabrikan bisa menuai hasil sempurna dari teknologi ini.
"Saya tidak ingin mengeluh bahwa aerodinamika buruk untuk MotoGP. Kami hanya perlu meningkatkan di bidang ini dan kami sedang mengusahakannya. Ini adalah masalah yang akan tetap bersama kami untuk waktu yang lama karena kami menginvestasikan banyak uang," lanjutnya lagi.
Sudah menjadi pengetahuan umum jika komponen aerodinamika bikin balapan MotoGP tak menarik lagi. Soalnya, komponen aerodinamika seperti winglet bikin para pebalap MotoGP tidak bisa melakukan manuver ekstrem untuk menyalip para pebalap di depannya. Alhasil, balapan pun jadi sangat membosankan karena minim aksi salip menyalip.
Maka tak heran jika saat ini MotoGP hanya didominasi oleh tim-tim Ducati. Sebagai pelopor penggunaan perangkat aerodinamika, Ducati sukses menuai hasilnya setelah riset bertahun-tahun. Puncaknya, musim 2022 lalu mereka berhasil meraih gelar juara MotoGP. Di musim 2023 ini, tak ada pabrikan lain yang bisa melawan motor-motor Ducati di lintasan MotoGP, sebab terlalu powerful dengan paket aerodinamisnya.
(lua/dry)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah