Pebalap Formula E Ngaku Cinta Indonesia, Terpukau Alam dan Masyarakatnya

Jakarta -

Pebalap Jaguar TCS Racing di Formula E, Mitch Evans mengaku cinta dengan Indonesia. Menurutnya, ada sejumlah faktor yang membuatnya nyaman, mulai dari masyarakatnya yang ramah hingga panorama alamnya yang indah.

Diketahui, Mitch Evans merupakan pebalap paling populer di Formula E, minimal jika kita mengukurnya dari jumlah pengikut di media sosial. Bahkan, saat balapan di Jakarta akhir pekan kemarin, seisi sirkuit ramai mengelukan namanya.

Saat ditemui detikOto di garasi Jaguar TCS Racing, Mitch Evans mengaku tersanjung dengan dukungan yang diberikan penonton di Jakarta. Menurut dia, Formula E Jakarta merupakan salah satu seri paling semarak di kejuaraan musim ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terima kasih, terima kasih untuk dukungan kalian semua," ujar Mitch Evans menjelang balapan akhir pekan kemarin.

Mobil listrik Formula E Jaguar TCS Racing. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

Evans mengaku sudah sering mengunjungi Jakarta dan Bali. Pengalaman tersebut sudah cukup membuatnya jatuh cinta dengan Indonesia, termasuk kepada alam, makanan dan masyarakatnya.

"Aku cinta Indonesia, aku sudah ke Indonesia 10 kali, Jakarta dan Bali masing-masing lima kali. Aku cinta masyarakatnya, aku cinta pantainya terutama di Bali, terima kasih untuk dukungan yang kalian berikan untukku," ungkapnya.

Lebih jauh, Evans juga memuji Sirkuit Internasinal Ancol, Jakarta Utara yang punya layout unik dan menantang. Selain itu, gairah penonton yang besar juga selalu memberikan semangat lebih untuk dirinya dan tim.

"Sirkuit ini punya layout yang menarik dan (menghadirkan) balapan yang seru. Aku menyukai gairah penonton di sini dan aku rasa itu luar biasa. Mereka semua terlihat sangat antusias terhadap perlombaan ini," tuturnya.

Penonton Grand Stand di Formula E Jakarta 2023. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

Di kesempatan yang sama, Evans juga mengomentari cuaca Indonesia yang panas. Menurut dia, kondisi tersebut menyulitkan pebalap saat beraksi di lintasan.

"Itu sangat berat. Jika untuk berlibur, (cuaca Indonesia) sangat cocok. Tapi untuk balapan, rasanya sangat sulit," kata dia.